SKRIPSI
PENDEKATAN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS VII DI MTS MUALLIMIN NW KELAYU, KEC.
SELONG, KAB. LOMBOK TIMUR, TA. 2013
Diajukan
Guna Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam ( S.Pd.I)
Oleh:
Nama : SAFWAN HARFI
Npm : 09.01.01.0032
INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI ( IAIH )
PANCOR FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI
)
TAHUN AKADEMIK
2012/2013
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam
Hamzanwadi Pancor
Jln. TGKH.M. Zainuddin Abdul Majid No. 70 Pancor Selong
(83611) Lombok Timur NTB Telp. (0376) 22566
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi Oleh :
SAFWAN HARFI
NPM : 09.01.01.0032
Dengan Judu: PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS AKTIVITAS UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS VII DI MTS MUALLIMIN NW
KELAYU, KEC. SELONG KAB.
LOMBOK TIMUR, TA. 2013
Telah di Periksa dan disetujui
Tanggal , 2013.
Pembimbing I Pembimbing
II
SUARIN
NURDIN, S.Sos. MH Drs. MUKTI ALI, MA
NIS : 041 9601 104 NIS
:
Pancor, 2013
Hal :
Munaqasah Skripsi
Kepada
Yth.
Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah
IAI Hamzanwadi Pancor
di –
Pancor
Bismillahi Wabihamdihi,
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan seperlunya, maka dengan ini dikirimkan naskah skripsi saudara :
Skripsi Oleh : SAFWAN HARFI
NPM
: 09.01.01.0032
Program Studi : PAI
Judul : PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS AKTIVITAS UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS VII DI MTS MUALLIMIN NW
KELAYU, KEC. SELONG,
KAB. LOMBOK TIMUR, TA. 2013
Diharapkan dalam waktu yang telah ditentukan nanti yang bersangkutan dapat dipanggil untuk ujian skripsi.
Wallahulmuafiqu walhadi Ila
sabilirrosyad,
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing I Pembimbing II
SUARIN
NURDIN, S.Sos. MH Drs. MUKTI ALI, MA
NIS : 041 9601 104 NIS
:
NOTA DINAS Pancor, 2013
Lamp: 4 (Empat)
Exempler
Hal : Naskah Skripsi
Kepada
Yth.
Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah
IAI Hamzanwadi Pancor
di –
Pancor
Bismillahi Wabihamdihi,
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan seperlunya, maka dengan ini dikirimkan naskah skripsi saudara :
Skripsi Oleh
: SAFWAN HARI
NPM : 09.01.01.0032
Program Studi : PAI
Judul : PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS VII DI MTS MUALLIMIN NW KELAYU, KEC.
SELONG, KAB. LOMBOK TIMUR, TA. 2013
Diharapkan dalam waktu yang telah ditentukan nanti yang bersangkutan dapat dipanggil untuk ujian skripsi
Wallahulmuafiqu walhadi
Ila sabilirrosyad,
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing I Pembimbing II
SUARIN
NURDIN, S.Sos. MH Drs. MUKTI ALI, MA
NIS : 041 9601 104 NIS :
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam
Hamzanwadi Pancor
Jln. TGKH.M. Zainuddin Abdul Majid No. 70 Pancor Selong
(83611) Lombok Timur NTB Telp. (0376) 22566
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Skripsi ini telah dipertahankan dan di syahkan di
depan Tim Penguji Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Institut
Agama Islam Hamzanwadi Pancor
Pada hari :
SABTU
Tanggal :
03 November 2013
Jam :
12.00
Tempat :
Ruang Fakultas Tarbiyah IAI Hamzanwadi Pancor
Skripsi ini benar-benar karya penulis dan apabila
dikemudian hari ditemukan penyimpangan-penyimpangan penulis bersedia
bertanggung jawab atas segala konsekwensinya.
TIM PENGUJI
1.
SUARIN
NURDIN, S.Sos. MH ………………….......
NIS : 041 9601 104
KETUA SIDANG
2. Drs.
MUKTI ALI, MA
NIS : ………………….......
SEKRETARIS
SIDANG
3. Drs. ALI FIKRI, MA
NIS : ………………….......
PENGUJI
I
4. IDAWATI, M.Pd
NIS
:0419601074
PENGUJI II ………………….......
INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI PANCOR
FAKULTAS TARBIYAH
STATUS TERAKREDITASI
SK.BAN-PT DEPDIKNAS RI NO.
09058/AK-X-S1-011/IAYPBI/VIII/2006
Jln. TGKH.M. Zainuddin
Abdul Majid No. 70 Pancor Selong (83611) Lombok Timur NTB Telp. (0376) 22566
PENGESAHAN DEKAN
Skripsi Oleh : SAFWAN HARFI
NPM :
09.01.01.0032
Judul : PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS AKTIVITAS
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS VII DI MTS
MUALLIMIN NW KELAYU, KEC. SELONG,
KAB. LOMBOK TIMUR, TA. 2013
Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).
Pancor, 2013
Dekan Fakultas Tarbiyah,
Dr. FATHURRAHMAN MUHTAR, S.S, M.Ag
NIS :
041 9601 032
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
|
4. H. MUNADI, S.Ag (Penguji II) (_____________________)
NIS :
PENGUJI II
MOTTO
الوطن ينتظر الكثير منك فتسلح
للمستقبل با لعلم والخلق (قول)
Negeri, kampung halaman dan masyarakat
menanti dan berharap banyak darimu, maka persiapkanlah untuk masa depan mu
dengan ilmu dan akhlak yang mulia (Qaul)
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini kepada :
v Ayah (Miskuddin) dan Ibuku (Rohaniah) tercinta, yang
selama ini telah mengasuh dan mendidikku dengan penuh ketabahan dan kesabaran
dalam memberikan bimbingan dan dorongan Dan rela banting tulang peras keringat
untuk membiayaiku untuk menyelesaikan studiku di IAI Hamzanwadi ini
v Kakak-Kakakku (Khairul
Wazni, Ru’yatul Laili,
S.Pd.I, Hasanul Fikri, S.Pd.I ), dan adikku ( Abd Muin Rohyadi,
Misrohul Fajri ) tercinta yang banyak memberikan bantuan moril
maupun materil selama menyelesaikan studi di Institut Agama Islam Hamzanwadi
(IAIH ) Pancor,
v Untuk org yang sfesial ( Syafa’atul
Ummah ) yang telah banyak memberikan dukungan dan smangat sampai skripsi ini
terselesaikan.
v Teman – temanku yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu namanya yang telah banyak memberikan saran dan
motivasi dalam pembuatan skripsi ini
ABSTRAK
Safwan Harfi. NPM. 09.01.01.0032. Pendekatan Model Pembelajaran
Berbasis Aktivitas Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa
Kelas Vii Di Mts Muallimin NW Kelayu,
Kec. Selong, Kab.
Lombok Timur, Ta. 2013. Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi
Pendidikan agama Islam. Institut Agama Islam Hamzanwadi. Pancor. 2013
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar
akidah akhlak di MTs Muallimin NW Kelayu. Kec. Selong. Penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak
dengan menggunakan model pembelajaran berbasis aktivitas.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK)
yang telah dilakukan dalam tiga siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah
kelas VII MTs Muallimin NW Kelayu yang berjumlah 21 orang. Objek penelitiannya
adalah model pembelajaran berbasis aktivitas.
Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian
ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif
deskriptif yaitu berusaha menguraikan pemecahan masalah yang ada berdasarkan
teknik deskriptif kualitatif.
Berdasarkan nilai tes akhir siklus,
terjadi peningkatan dari siklus I, ke siklus II dan siklus III. Dalam siklus I
nilai rata-rata siswa 75, siklus II nilai rata-rata siswa 79, dan pada siklus
III mengalami peningkatan yang sangat baik dengan nilai rata-rata 87 . dari
segi persentasi ketuntasan belajar siswa dalam satu kelas, ketuntasan belajar
siswa pada siklus II lebih tinggi dari siklus I dan siklus III lebih tinggi
dari siklus II, yakni pada siklus I dengan nilai 75, siklus II 79, dan siklus
III 87, maka ini bisa dikatakan memuaskan sehingga dari hasil siklus III ini
sudah melebihi target dalam penelitian, sehingga tidak perlu lagi dilanjutkan
dalam siklus berikutnya.
Berdasarkan hipotesis maka dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis aktivitas dapat meningkatkan
motivasi berprestasi dan penguasaan konsep siswa mata pelajaran Aqidah Akhlak
pokok pembahasan Sifat-sifat Allah SWT di MTs. Mu’allimin NW Kelayu tahun
pelajaran 2013/2014.
Kata Kunci: Pendekatan, model pembelajarn
berbasis aktivitas, motivasi belajar
KATA PENGANTAR
بسم الله وبحمده
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Puji dan syukur penulis
panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat, Taufik, Hidayah dan
inayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dalam rangka memenuhi satu
syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Institut Agama
Islam Hamzanwadi Pancor.
Shalawat dan Salam
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memperjuangkan Agama Islam,
sehingga kita dapat merasakan manisnya iman dan Islam sampai akhir hayat.
Di dalam penulisan
skripsi ini penulis mendapatkan bantuan berupa bimbingan dan sumbangan pikiran
dari semua pihak karena itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan banyak terima
kasih. Di samping itu penghargaan yang tinggi penulis ucapkan kepada :
1.
Bapak Dr. TGKH. Muhammad Zainul
Majdi, MA, selaku Rektor IAI Hamzanwadi Pancor
2.
Bapak Dr. Fathurrahman Muhtar,
SS., M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAI Hamzanwadi Pancor
3.
Bapak Azhari Fathurrohman, M.Pd selaku Ketua Jurusan
4.
Bapak Suarin Nurdin, S.Sos. MH
selaku Dosen Pembimbing I dan Drs. Mukti Ali, MA selaku Pembimbing II yang
telah banyak meluangkan waktu dalam membimbing penulis dalam penyusunan skripsi
ini
5.
Semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini, Semoga atas bantuan dan bimbingan yang
diberikan kepada penulis mendapat pahala dan ganjaran dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa
penyusunan skripsi ini tentunya masih terdapat banyak kekeliruan dan kekurangan
oleh karena itu tegur sapa serta kritik yang konstruktif sangat diharapkan demi kemurnian dan
kesempurnaan ilmu pengetahuan. Akhirnya penulis mengharapkan, skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya semoga.
Amin.
والله الموافق والهادى
الى سبيل الرشاد
والسلام عليكم ورحمة
الله وبركاته
Pancor, 06 Juni 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
LEMBER PER SETUJUAN........................................................................... iii
NOTA DINAS.................................................................................................... v
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................
viii
ABSTRAK ........................................................................................................ x
KATA PENGANTAR...................................................................................... xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.
Latar Belakang.............................................................................................
1
B.
Rumusan Masalah........................................................................................
4
C.
Tujuan Penelitian..........................................................................................
4
D.
Manfaat Penelitian.......................................................................................
5
E.
BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................... 7
- Pengertian Pendekatan Pembelajaran...................................................... 7
- Pendekatan Berbasis Aktivitas................................................................ 8
- Motivasi Belajar Akidah Akhlak............................................................. 10
1. Pengertian
Motivasi............................................................................. 10
2. Jenis-jenis
Motivasi............................................................................. 11
3. Prinsip-prinsip
Motivasi....................................................................... 12
- Aqidah Akhlak ....................................................................................... 18
1. Pengertian
Akidah............................................................................... 18
2. Pengertian
Akhlak............................................................................... 18
3. Jenis-jenis
Akhlak................................................................................ 19
4. Pembelajaran
Akidah Akhlak.............................................................. 19
- Hipotesis ................................................................................................. 20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN.................................................... 21
- Jenis Penelitian......................................................................................... 21
1. Metode
Penelitian Yang Digunakan................................................... 21
2. Jenis
Pendekatan Penelitian................................................................ 22
- Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................. 19
1. Tempat
Penelitian................................................................................ 22
2. Waktu
Penelitian................................................................................. 22
- Desain Penelitian..................................................................................... 22
- Populasi dan Sampel................................................................................ 23
- Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 23
- Teknik Analisis Data................................................................................ 26
- Instrument Penelitian............................................................................... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 24
A.
Hasil Penelitian........................................................................................ 27
B.
Pembahasan.............................................................................................. 43
BAB V SIMPULAN DAN SARAN................................................................. 45
A.
Simpulan.................................................................................................. 45
B. Saran ...................................................................................................... 45
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................... 50 LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan
adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup
besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa
depannya. Demikian halnya dengan dengan Indonesia menaruh harapan besar
terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah
tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk.
Meski diakui
bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata,
disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material
yang cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat pada
problematika (permasalahan) klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan.
Problematika ini setelah dicoba untuk dicari akar permasalahannya adalah
bagaikan sebuah mata rantai yang
melingkar dan tidak tahu darimana mesti harus diawali.
Dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan suatu hal yang
sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan di segala aspek kehidupan
manusia. System pendidikan nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik di tingkat local, nasional, maupun
global.[1]
Seiring perkembangan
masyarakat yang ditandai oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,
tuntunan adanya kurikulum yang sesuai dengan zamannya yang relevan. Menjawab
tuntutan tersebut pemerintah telah menyempurnakan kurikulum 1994 menjadi
kurikulum 2004 atau kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Bahkan, sekarang KBK
sudah semakin disempurnakan dengan diterapkannya kurikulum 2006 yang lebih
dikenal dengan KTSP. KTSP merupakan singkatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat
setempat, dan karakteristik peserta didik.
Motivasi belajar yang rendah merupakan masalah utama
yang dijumpai di beberapa negara yang sedang berkembang. Berbagai penyebab
motivasi belajar yang rendah diantaranya adalah kualitas teknologi pengajaran
yang kurang bermutu, pendidikan orang tua yang rendah dan angka ketidakhadiran
anak di sekolah yang tinggi, sehingga menyebabkan kualitas pendidikan yang ada
di Indonesia menjadi menurun.
Pendidikan merupakan proses interaksi antara pendidik (orang tua, pengasuh,
guru atau pamong belajar) dengan anak secara terencana dan di tujukan untuk
mencapai tujuan. [2]
Fakta dilapangan menunjukkan bahwa banyak siswa kelas VII MTs Muallimin NW
Kelayu bersikap pasip ketika berlangsung pembelajaran dikelas selama pembelajaran
berlangsung siswa menjadi pendengar yang baik. Ketika guru mejelaskan materi
pelajaran kebanyakan mereka diam. Demikianpun ketika guru memberikan
pertanyaan, sebagian besar siswa diam tanpa komentar. Apalagi ketika guru
meminta agar siswa bertanya, merekapun diam. Fakta ini dilatar belakangi karena
siswa kurang diberikan strategi pembelajaran yang memadai. Oleh sebab itu dalam
proses pembelajaran di sekolah dibutuhkan kreativitas dan keaktifan seorang
pengajar dalam membuat strategi belajar mengajar semenarik mungkin sehingga
menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya materi aqidah akhlak.
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa proses belajar yang menarik dan aktif
adalah keinginan setiap praktisi pendidikan. Seorang guru dalam sebuah proses
belajar mengajar dituntut untuk menggunakan berbagai metode yang menarik untuk
menciptakan proses belajar yang kondusif. Salah satu metode yang menarik dalam
proses belajar mengajar adalah metode pendekatan aktivitas, dimana dalam
prosesnya lebih mengedepankan atau berpusat pada keaktifan siswa dalam proses
belajar mengajar (Student Center). Dengan pembelajaran yang lebih
menekankan pada keaktifan siswa (Student Activity) diharapkan mampu meningkatkan
motivasi belajar yang pada akhirnya juga diikuti dengan hasil atau prestasi
belajar sesuai dengan tujuan pendidikan.
Fenomena di atas menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menekankan
pada aktivitas siswa perlu dilaksanakan secara terus menerus. Hal ini dapat
dilakukan apabila pola interaksi antara guru dan siswa terjalin dengan baik.
Namun hal lain yang juga sangat penting dalam melaksanakan kegiatan tersebut
demi meningkatkan motivasi belajar dan aktivitas siswa dalam proses belajar
mengajar adalah kemampuan guru dalam merencanakan suatu proses kegitan belajar
mengajar sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti termotivasi untuk melakukan
sebuah penelitian tindakan kelas dengan berfokus pada peningkatan motivasi
belajar siswa dalam bidang aqidah akhlak melalui kegiatan pembelajaran berbasis
aktivitas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang
tersebut diatas, maka dalam penelitian ini peneliti dapat merumuskan fokus
penelitian sebagai berikut : “ Apakah pendekatan berbasis aktivitas dapat meningkatkan
motivasi belajar Aqidah Akhlak pada
siswa kelas VII di MTs Mu’allimin NW Kelayu Tahun Pelajaran 2013/2014 “ ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan
masalah tersebut, maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui
“Pendekatan berbasis aktivitas dalam meningkatkan motivasi belajar Aqidah
Akhlak pada siswa kelas VII di MTs Mu’allimin NW Kelayu tahun pelajaran 2013/2014.”
D.
Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini nantinya
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi khazanah keilmuan :
1)
Secara teoritis, penelitian tindakan kelas ini
diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan mengenai strategi pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan berbasis aktivitas pada mata
pelajaran aqidah akhlak pada siswa MTs Muallimin NW Kelayu kelas VII
tahun pelajaran 2013/2014.
2)
Secara praktis, penelitian tindakan kelas ini
bisa bermanfaat bagi :
a.
Guru Madrasah Tsanawiyah
Menambah
wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan bidang aqidah
akhlak pada siswa kelas V1I Madrasah Tsanawiyah Muallimin NW Kelayu kelas VII
melalui implementasi strategi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
berbasis aktivitas, dan pada MTs umumnya.
b.
Siswa
Madrasah Tsanawiyah
Untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan
berbasis aktivitas khususnya materi Aqidah Akhlak
c.
Lembaga Madrasah Tsanawiyah
Sebagai
satu masukan atau solusi untuk mengetahui hambatan dan kelemahan
penyelenggaraan pembelajaran serta sebagai upaya untuk memperbaiki dan
mengatasi masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi di kelas, sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dengan harapan akan diperoleh hasil
prestasi yang optimal demi kemajuan lembaga sekolah.
Sebagai
masukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran agar mengikuti, memperhatikan,
dan menerapkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, sehingga kelemahan
pelaksaan dalam proses belajar mengajar di lapangan pendidikan dapat diperbaiki
sesuai dengan rekomendasi dari hasil - hasil penelitian tindakan kelas.
E.
Pengertian
Operasional
Agar tidak terjadi kesimpang siuran
dalam penafsiran judul skripsi ini maka penulis memandang perlu untuk
menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul skripsi tersebut diatas.
Adapun idstilah-istilah yang perlu dijelaskasn adalah :
1.
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola
kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar
sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal[3]
2.
Aktivitas
Aktivitas diartikan sebagai keaktifan dari suatu kegiatan
(Alwi, 2001). Jadi aktivitas diartikan sebagai segala kegiatan yang dilakukan
oleh siswa baik diluar maupun di dalam sekolah tentang persoalan terhadap
segala sesuatu selama proses belajar mengajar khususnya menanyakan sesuatu
kepada guru.[4]
3.
Motivasi Belajar
Mc. Donald dalam psikologi belajar mengatakan
bahwa, motivation is a energy change within the person characterized by
affective arousal and anticipatory goal reaction. Motivasi adalah suatu perubahan
energy didalam peribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif
(perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan[5]
4.
Akidah Akhlak
Aqidah adalah
dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang
bersumber dari ajaran Islam yang wajib dipegangi oleh setiap muslim
sebagai sumber keyakinan yang mengikat.[6]
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian
pendekatan pembelajaran
Pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu.
Dari pendekatan
pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi
pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan tiga unsur strategi
dari setiap usaha, yaitu
1. Mengidentifikasi
dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target)
yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang
memerlukannya.
2. Mempertimbangkan
dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk
mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan
dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal
sampai dengan sasaran.[7]
B.
Pendekatan
Berbasis Aktivitas
Dalam
aktivitas pembelajaran di sekolah, guru harus mengusahakan agar siswa dapat
melakukan proses belajar secara efektif agar memperoleh hasil pembelajaran yang
sebaik-baiknya. Dalam kemajuan metodologi proses belajar mengajar saat ini asas
aktivitas (Student activity) lebih di tonjolkan melalui suatu program unit
activity, sehingga kegiatan belajar siswa menjadi dasar untuk mencapai tujuan
dan hasil belajar yang lebih memadai.
Dari
beberapa macam aktivitas menunjukkan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar,
aktivitas siswa sangat diperlukan dalam memenuhi tujuan pengajaran. Sehingga
dalam suatu kegiatan pengajaran, aktivitas siswa harus disesuaikan dengan
materi pengajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa.
Kegiatan-kegiatan
atau aktivitas jasmani dan rohani yang dapat dilakukan disekolah menurut hasil
penelitian yang dilakukan oleh Paul B. Diedrich meliputi: (1) Visual
activities. (2) Oral activities. (3) Listening activities. (4) Writing
activities. (5) Darawing activities. (6) Motor activities. ('7) Mental
activities. (8) Emotional Activities. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
1)
Visual activities. Yang termasuk kegiatan ini adalah membaca,
meilihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan
mengamati orang lain bekerja atau bermain.
2)
Oral activities. Kegiatan mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,
mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan instrupsi adalah implementasi
dari kegiatan lisan.
3)
Listening activities. Dalam proses belajar mendengarkan adalah salah
satu hal yang dilakukan, karena melalui aktivitas ini seorang siswa dapat
memahami bahan pelajaran yang diajarkan.
4)
Writing activities, misalnya: menulis cerita, laporan, mengarang,
membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket.
5)
Drawing activities, seperti membuat grafik, chart, diagram, dan
lain sebagainya.
6)
Motor activities. Kegiatan dalam bidang metrik antara lain
melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model,
menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun.
7)
Mental activities, meliputi memecahkan masalah, mengingat,
menganalisis, melihat hubungan - hubungan dan membuat keputusan.
8)
Emotional activities. Kegiatan- kegiatan daiam kelompok ini terdapat
dalam semua jenis kegiatan dan overlap satu sama lain. Dari kegiatan ini
diharapkan bisa menimbulkan minat, berani, tenang, dan lain- lain.[8]
Dari
beberapa macam aktivitas diatas menunjukkan bahwa dalam kegiatan belajar
mengajar, aktivitas siswa sangat diperlukan dalam memenuhi tujuan pengajaran.
Sehingga dalam suatu kegiatan pengajaran, aktivitas siswa harus disesuaikan
dengan materi pengajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa.
C.
Motivasi
Belajar Aqidah Akhlak
1.
Pengertian Motivasi
Banyak
para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai sudut
pandang mereka masing-masing, namun intinya sama, yakni sebagai pendorong yang
mengubah energy dalam diri seseorang kedalam bentuk aktivitas nyata untuk
mencapai tujuan tertentu.
Mc. Donald dalam
psikologi belajar mengatakan bahwa, motivation is a energy change within the
person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction. Motivasi
adalah suatu perubahan energy didalam peribadi seseorang yang ditandai dengan
timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.[9]
Motivasi
pada dasarnya merupakan dorongan yang muncul dari dalam diri sendiri untuk
bertingkah laku. Motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong siswa untuk
erperilaku yang langsung menyebabkan munculnya perilaku dalam belajar.[10]
Menurut
Eysenk dan kazvankatuan motivasi dirumuskan sebagai suatu proses yang
menentukan suatu tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum
dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan
konsep-konsep seperti minat, bakat, konsep diri, sikap dan sebagainya.
“Berdasarkan beberapa
pendapat dari para ahli diatas penulis menyimpulkan bahwa motivasi belajar
aqidah akhlak adalah suatu kekuatan (Power), tenaga (Forces), serta
daya (Energy), atau suatu keadaan yang sangat kompleks (A
Complex State) dan kesiapsedian (Preparatory Set), dalam
diri individu untuk bergerak (To A-love, Alotion, Motive) kearah
tujuan tertentu, baik disadari atau tidak disadari dan dalam hal ini mengenai
semua aspek dalam bidang aqidah akhlak. Motivasi tersebut timbul dan tumbuh
dari dalam diri individu (Instrinsik) dan dari luar diri
individu (Ekstrin,sik)
2.
Jenis - Jenis Motivasi
Salah satu
fungsi pengajaran adalah memberikan motivasi kepada siswa agar mereka bisa
melaksanakan tugas - tugasnya dengan sebaik mungkin secara efektif dan
produktif. Adapun mengenai motivasi terbagai menjadi dua macam, yaitu :
motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.
a.
Motivasi Instrinsik (Instrinsic
Motivation)
Motivasi
Instrinsik adalah motif - motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak
perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Dengan kata lain motivasi intrinsik adalah motivasi atau
dorongan yang timbul dari dalam diri siswa sendiri, misalnya keinginan untuk
mendapatkan keterampilan tertentu, keinginan untuk beramal, keinginan untuk
menguasai nilai - nilai yang terkandung dalam pelajaran yang diajarkan, bukan
karena keinginan lain seperti mendapat pujian, hadiah, nilai yang tinggi, dan
lain sebagainya.
b.
Motivasi Ekstrinsik (Ekstrinsic
Motivation).
Motivasi
ekstrinsik merupakan kebalikan dari motivsi instrinsik. Motivsi ekstrinsik
adalah motif-motif yang aktif dan berpungsi karena adanya perangsang dari luar.[11]
Bila
seseorang telah memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya, maka ia secara
sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivsi dari luar
dirinya. Dalam ak-tivitas belajar, motivasi instrinsik sangat dibutuhkan.
Seseorang yang tidak memiliki motivasi instrinsik sulit sekali melakukan
ak-tivits belajar secara terus menerus. Perlu ditegaskan, bahwa anak didik yang
memiliki motivasi instrinsik cenderung akan menjadi orang yang terdidik,
berpengetahuan, memiliki keahlian tertentu dan gemar belajar.
3.
Prinsip- Prinsip Motivasi
Beberapa
prinsip motivasi yang dapat dijadikan pedoman dalam proses belajar mengajar,
antara lain :
a.
Prinsip Kompetisi
Prinsip
kompetisi adalah persaingan secara sehat, baik inter maupun antar pribadi.
Kompetisi inter pribadi (Self Competition) adalah kompetisi dalam diri pribadi
masing-masing dari tindakan atau unjuk kerja dalam dimensi tempat dan waktu.
Sedangkan kompetisi antar pribadi adalah persaingan antara individu yang satu
dengan yang lain. Dengan adanya persaingan yang sehat, dapat ditimbulkan motivasi
untuk bertindak secara lebih baik. Salah satu bentuk misainya perlombaan karya
tulis, lomba menjadi sisura teladan, lomba keterampilan dan lain sebagainya.
Kompetisi juga dapat dilakukan antar sekolah untuk mendorong siswa melakukan
berbagai upaya unjuk kerja belajar yang baik.
b.
Prinsip Pemacu
Dorongan
untuk melakukan berbagai tindakan akan terjadi apabila ada pemacu tertentu.
Pemacu ini dapat berupa informasi, nasehat, amanat, percontohan, dan lain-lain.
Dalam hal ini motif teratur untuk mendorong agar selalu melakukan berbagai
tindakan dan unjuk kerja melalui konsultasi pribadi, nasehat atau amanat dalam
upacara, ceramah keagamaan, bimbingan, pembinaan, dan lain sebagainya.
c.
Prinsip ganjaran dan hukuman
Ganjaran
yang diterima seseorang dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan sesuatu
yang menimbulkan ganjaran itu. Setiap unjuk kerja yang baik apabila diherikan
sebuah reward yang memadai cenderung akan menimbulkan motivasi. Misalnya
pemberian hadiah kepada siswa yang berprestasi. Selain prinsip ganjaran,
prinsip hukuman juga dapat menimbulkan motivasi siswa untuk tidak lagi
melakukan tindakan yang menyebabkan hukuman itu. Hal yang harus diterapkan
secara proporsional dan benar-benar dapat memberikan motivasi.
d.
Prinsip Kejelasan Dan Kedekatan Tujuan
Makin
jelas dan makin dekat suatu tujuan, maka makin mendorong seseorang untuk
melakukan tindakan. Sehubungan dengan prinsip ini, maka seyogyanya setiap siswa
memahami tujuan belajarnya secara jelas.
Hal
itu dapat dilakukan dengan memberikan penjelasan suatu tujuan dari tindakan
yang diharapkan. Cara lain adalah dengan membuat tujuan-tujuan yang masih umum
dan jauh menjadi tujuan yang khusus dan lebih dekat.
e.
Pemahaman Hasil
Dalam
uraian diatas, telah dikemukakan bahwa hasil yang dicapai seseorang merupakan
balikan dari apa yang telah dilakukannya, dan itu semua dapat memberikan
motivasi untuk melakukan tindakan selanjutnya. Perasaan sukses yang ada pada
diri seseorang akan mendorongnya untuk selalu memelihara dan meningkatkan kerja
agar terus menjadi lebih baik lagi.
Pengetahuan
tentang balikan, memiliki kaitan erat dengan kepuasan yang dicapai. Sehubungan
dengan hal tersebut, para pengajar seyogyanya selalu memberikan balikan kepada
setiap unjuk kerja yang telah dihasilkan oleh setiap siswa. Misalnya
mengembalikan tugas-tugas yang telah dibuat siswa dengan nilai dan komentarnya.
Umpan balik (Feedback) seperti ini akan sangat bermanfaat
untuk mengukur derajat hasil belajar yang telah dihasilkan untuk keperluan perbaikan
dan peningkatan selanjutnya. Para siswa hendaknya selalu dipupuk untuk memiliki
rasa sukses dan terhindar dari berkembangnya rasa gagal.
f.
Pengernbangan Minat
Minat
dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu
objek. Prinsip dasarnya adalah motivasi seseorang cenderung akan meningkat
apabila yang bersangkutan memiliki minat yang besar dalam melakukan
tindakannya. Dalam hubungan ini motivasi dapat dilakukan dengan jalan
menimbulkan atau mengemhangkan minat siswa dalam melakukan kegiatan belajar.
Dengan demikian siswa akan memperoleh kepuasan dan unjuk kerja yang baik. Pada
akhimya dapat menumbuhkan motivasi belajar secara efektif dan produktif.
g.
Lingkungan Yang Kondusif
Lingkungan
kerja yang kondusif, baik lingkungan fisik, sosial, maupun psikologis, dapat
menumbuhkan dan mengembangkan motif untuk bekerja dengan baik dan produktif.
Untuk itu dapat diciptakan lingkungan fisik yang sebaik mungkin, misalnya
kebersihan ruangan, tata letak, fasilitas, dan sebagainya. Demikian pula
lingkungan sosialpsikalagis seperti hubugan antar pribadi, kehidupan kelompok,
kepimimpinan, promosi, bimbingan, kesempatan untuk maju, kekeluargaan dan
sebagainya.
h.
Keteladanan
Prilaku
guru secara langsung atau tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap prilaku
murid yang sifatnya positif maupun negatif. Prilaku guru dapat meningkatkan
motivasi belajar. Sehubungan dengan itu, maka sangat diharapkan agar prilaku
guru dapat menjadi sumber keteladanan bagi para siswanya. Dengan contoh-contoh
yang dapat diteladani, para siswa dapat lebih meningkatkan produktivitas
belajar mereka.[12]
Sehubungan
dengan hal diatas, ada beberapa prinsip belajar dan motivasi yang disampaikan
oleh Hamalik (2002), agar mendapatkan perhatian dari pihak perencana pengajaran
khususnya dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar.
Prinsip
tersebut dapat digunakan oleh pendidik dalam peningkatan motivasi peserta didik
dalam mengikuti belajar mengajar, sehingga didapatkan prestasi belajar yang
optimal, diantaranya:
1)
Kebermaknaan.Suatu bidang studi akan lebih bermakna bagi
siswa apabila guru herusaha menghubungkannya dengan pengalaman yang mereka
miliki sebelumnya (masa lampau). Sesuatu yang menarik minat dan bernilai tinggi
bagi siswa berarti bermakna baginya. Oleh sebab itu guru hendaknya berusaha
menyesuaikan pelajaran dengan minat para siswanya, dengan cara memberikan
kesempatan kepada siswa berperan serta memilih.
2)
Modelling. Siswa akan suka memperoleh tingkah laku baru
bila disaksikan dan ditirunya. Pelajaran akan lebih mudah dihayati dan
diterapkan oleh siswa jika guru mengupayakan mengajarkan dalam bentuk tingkah
laku model, bukan hanya dengan mencerahkan atau menceritakan secara lisan.
Dengan model tingkah laku itu, siswa dapat mengamati dan menirukan apa yang
diinginkan oleh guru.
3)
Komunikasi Terbuka. Siswa lebih suka belajar apabila penyajian
terstruktur supaya pesan-pesan guru terbuka terhadap pengawasan siswa.
4)
Prasyarat. Apa yang telah dipelajari oleh siswa sebelumnya
mungkin merupakan faktor penting yang dapat menentukan keberhasilan siswa dalam
belajar. Karena itu hendaknya guru berusaha mengetahui atau mengenali
prasyarat- prasyarat yang telah mereka miliki. Siswa yang berada dalam kelompok
yang bersyarat akan mudah mengamati hubungan antara pengetahuan yang sederhana yang
telah mereka miliki dengan pengetahuan yang kompleks yang akan dipelajari.
5)
Novelty. Siswa akan lebih senang belajar bila
perhatiannya ditarik oleh penyajian-penyajian yang baru (Novelty) atau
masih asing.
6)
Latihan atau Praktik yang Aktif dan
Bermanfaat. Praktik secara
aktif berarti siswa mengerjakan sendiri, bukan mendengarkan ceramah dan
mencatat pada buku tulis.
7)
Latihan Terbagi. Siswa lebih senang belajar, jika latihan di
bagi menjadi sejumlah kurun waktu yang pendek. Latihan yang demikian akan
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dibandingkan dengan latihan yang
dilakukan sekaligus dalam jangka waktu yang panjang.
8)
Kurangi secara sistematis Paksaan
belajar. Akan tetapi
bagi siswa yang sudah mulai menguasai pelajaran, maka secara sistematis
pemompaan itu dikurangi dan akhirnya siswa dapat belajar sendiri.
9)
Kondisi yang menyenangkan. Siswa akan lebih senang melanjutkan belajarnya
jika kondisi pengajarannya menyenangkan[13]
D.
Aqidah Akhlak
1.
Pengertian Akidah
Hasan al-Banna
mengatakan bahwa aka’id ( bentuk jamak dari akidah) artinya beberapa
perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hatimu, mendatangkan ketenteraman
jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.[14]
Abu Bakar Jabir
al-Jazairy mengatakan akidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima
secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah.[15]
Jadi, dari dua pendapapat di atas dapat disimpulkan bahwa Akidah
Islam ialah kepercayaan dan keyakinan terhadap Allah sebagai rabb dan ilah
serta beriman dengan nama-namaNya dan segala sifat-sifatNya juga beriman dengan
adanya malaikat, kitab-kitab, para Rasul, Hari Akhirat dan beriman dengan
taqdir Allah sama ada baik atau buruk termasuk juga segala apa yang dating dari
Allah. Seterusnya patuh dan taat pada segala ajaran dan petunjuknya. Oleh itu,
akidah Islam ialah keimanan dan keyakinan terhadap Allah dan RasulNya serta apa
yang dibawa oleh Rasul dan dilaksanakan dalam kehidupan
2.
Pengertian Akhlak
Akhlak menurut Asmaran (1992: 1) adalah sifat yang dimiliki manusia
sejak lahir yang selalu ada padanya. Prof.Dr.Ahmad Amin mengatakan bahwa
“akhlak adalah kebiasaan kehendak”[16]
Kata akhlak
berasal dari kata jamak "Alkhuluku" atau "Al-khalku" yang
bermakna "kejadian". Kedua kata tersebut berasal dari kata
"Khalaka" yang mempunyai arti "menjadikan". Dari kata
"Khalaka" inilah timbul bermacammacam kata seperti : Al- khulku yang
mempunyai makna "budi pekerti", AlKhalik bermakna "Tuhan
Pencipta Alam" .
3.
Jenis - Jenis Akhlak
Pada dasarnya
perbuatan manusia ada yang baik dan ada buruk. Perbuatan yang baik disebut
dengan akhlak yang baik dan identik dengan sifat para Nabi dan orang - orang
shiddiq, sedangkan perbuatan yang buruk disebut dengan akhlak tereela atau
buruk. Maka pada hakikafiya akhlak ada dua, yaitu akhlak yang baik atau terpuji
(Al -Akhlaaqul Mahmuudah) dan akhlak yang buruk atau tercela
(Al -Akhlaaqul Madzmuumah).
4.
Pembelajaran Aqidah akhlak
Allah SWT sang
pencipta dan pengatur alam semesta dengan kemahakuasaannya. Menciptakan manusia
dari setetes air mani dengan kekuasaannya kita menjadi manusia yang sempurna,
banyak sekali kenikmatan yang di berikan Allah SWT kepada manusia tetapi
manusia kurang begitu mensyukuri apa yang telah diberikan-Nya. Manusia diberi
akal untuk berfkir atas semua yang ada dimuka bumi, dilaut dan diluar angkasa,
dimana semua itu ada yang mengatur dan menciptakannya tiada lain adalah Allah SWT
dengan segala sifat-sifat-Nya.
Secara umum
sifat-sifat Allah dapat dibagi kedalam tiga macam, yaitu:
a.
Sifat Wajib Allah, merupakan sifat yang pasti
dimiliki Allah SWT.
b.
Sifat Mustahil Allah, merupakan sifat yang
pasti tidak dimiliki Allah SWT.
c.
Sifat Jaiz Allah, merupakan sifat kewenangan Allah,
yaitu Allah SWT bebas untuk melakukan sesuatu ataupun tidak melakukan sesuatu.
E.
Hipotesis
Berdasarkan
pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul " PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AQIDAH
AKHLAK kelas VII di Madrasah Tsanawiyah
Muallimin NW Kelayu yang dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis
tindakan sebagai berikut : Jika strategi pembelajaran yang selama ini digunakan
oleh guru Madrasah Tsanawiyah dalam kegiatan belajar mengajar siswa kelas VII
MTs Muallimin NW Kelayu, diganti dengan strategi pembelajaran berbasis
aktivitas, maka dimungkinkan akan berpengaruh terhadap peningkatan motivasi
belajar dan diikuti dengan prestasi belajar aqidah akhlak
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis
penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research). Secara singkat
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama.[17]
Penelitian tindakan
kelas merupakan suatu cara memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru,
karena guru merupakan orang yang paling tahu mengenai segala sesuatu yang
terjadi dalam pembelajaran[18]. Pendekatan penelitian yang
digunakan dalam PTK ini adalah pendekatan penelitian kualitatif deskriptif.
Penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan suatu proses penyelidikan, dari
sebuah penyelidikan akan dihimpun data-data utama dan sekaligus data
tambahannya. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan
tindakan.
B.
Tempat dan
Waktu Penelitian
1.
Tempat Penelitian
Tempat
penelitian tentang Sifat-Sifat Allah SWT terhadap motivasi berprestasi dan
penguasaan konsep siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak semester I kelas VII
MTs. Mu’allimin NW Kelayu tahun pelajaran 2013/2014.
2.
Waktu Penelitian
Penelitian
ini akan dilaksanakan selama tiga bulan terhitung dari tanggal 03 Juli sampai
dengan tanggal 03 September tahun pelajaran 2013/2014.
C. Prosedur Penelitian
Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas VII M.Ts Mu’allimin NW Kelayu. Penelitian ini
termasuk jenis penelitian tindakan kelas yang ingin mengungkap seberapa tinggi
Tingkat efektifitas Pendekatan berbasis aktivitas dalam menumbuhkan motivasi
belajar aqidah akhlak pokak bahasan sifat-sifat Allah pada siswa kelas VII.
Penelitian ini dilakukan tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari tiga
tatap muka (pertemuan)
Gambar I. Bagan Rencana
Pelaksanaan PTK
Siklus I Terdiri Dari 3 Kali Pertemuan
|
Refleksi awal
|
Perencanaan
|
Observasi
|
Tindakan
|
Perencanaan
|
Refleksi
|
Siklus II Terdiri Dari 3 Kali Pertemuan
|
Observasi
|
Tindakan
|
Refleksi
|
Perencanaan
|
Siklus III Terdiri Dari 3 Kali Pertemuan
|
Observasi
|
Tindakan
|
Proses
Penelitian Tindakan
Refleksi awal,
kelas VII smester I materi Aqidah Akhlak sangat pasip, siswa hanya mendengar
dan menyimak, bagaimana guru dapat meningkatkan motivasi belajar agar siswa
aktip?
1. Perencanaan
Meliputi penyampaian materi Aqidah Akhlak
khususnya sifat-sifat Allah, latihan dengan mengerjakan beberapa soal,
pembahasan latihan soal, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan motivasi
siswa.
2. Tindakan (action) kegiatan mencakup
a.
Siklus I dimulai dari refleksi awal, kemudian
dilanjutkan dengan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi akhir.
b.
Siklus
II (sama dengan siklus I )
c.
Siklus III ( sama dengan siklus II )
3. Observasi (pengamatan)
Pada tahap ini
peneliti akan mengadakan pengamatan hasil belajar siswa dari keaktifan siswa
yaitu :
1). Keaktifan siswa dalam diskusi
2). Banyaknya siswa yang bertanya
3). Banyaknya siswa yang menjawab pertanyaan
guru/siswa lain
4). Memberikan pendapat
4. Refleksi
Pada kegiatan
akhir tiap siklus perlu adanya pembahasan antara siklus-siklus tersebut untuk
dapat menentukan kesimpulan atau hasil penelitian.
D. Teknik
Pengumpulan Data
Dalam penelitian
tindakan ini peneliti menggunakan beberapa prosedur pengumpulan data agar
memperoleh data yang objektif. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini, antara lain:
1.
Metode Observasi
Kerlinger
mengatakan bahwa mengobservasi adalah suatu istilah umum yang mempunyai arti
semua bentuk penerimaan data yang dilakukan dengan cara merekam kejadian,
menghitungnya, mengukurnya, dan mencatatnya.[19]
Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau
berlangsungnya peristiwa.
Observasi
adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja mengenai phenomena sosial
dengan fisikis untuk kemudian dilakukan pencatatan.[20]
Ada
dua observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian tindakan ini,
diantaranya : (I) Obsevasi langsung, adalah pengamatan yang dilakukan
dimana observer berada bersama dengan objek yang selidiki. Artinya peneliti
ikut berpartisipasi secara langsung saat peristiwa terjadi. (2) Obsevasi tidak
langsung, adalah observasi yang dilakukan dimana observer tidak berada
bersama dengan objek yang diselidiki. Tetapi, peneliti menggunakan daftar cek(Check
List) dalam menggali atau mengumpulkan data ketika menggunakan terknik
ini.
2.
Interview / Wawancara
Wawancara
adalah peruses Tanya jawab dalan pennelitian yang berlangsung secara lisan
dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung
informasi-informasi atau keterangan-keterang.[21]
Wawancara
atau interviu merupakan salahsatu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak
digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.[22]
Wawancara
juga merupakan salah satu prosedur terpenting untuk mengumpulkan data dalam
penelitian kualitatif, sebab banyak informasi yang diperoleh peneliti melalui
wawancara. Wawancara dilakukan peneliti untuk memperoleh data sesuai dengan
kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara. Wawancara dalam penelitian
ini ditujukan kepada siswa kelas VII dan guru - guru kelas VII Madrasah
Tsanawiyah Muallimin NW Kelayu.
3.
Dokumentasi
…..dokumentasi
yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah prasasti, notulen rapat, lengger, agenda,
dan sebagainya.[23]
Zuriah
(2003), menjelaskan bahwa dokumentasi merupakan salah satu cara untuk
mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan
termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hukum -hukum lain
yang berhubungan dengan masalah penelitian.
E.
Teknik Analisis
Data
Apabila data
telah terkumpul, maka data diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu data
kualitatif yang disajikan dalam bentuk pernyataan-pertnyataan dengan
menggunakan teknik sebagai berikut:
a.
Deduksi yaitu metode analisis data yang
bertitik tolak dari pengetahuan dan fakta-fakta yang bersifat umum kemudian
mengambil kesimpulan yang bersifat khusus.
b.
Induksi adalah metode analisis yang bertitik
tolak dari pengetahuan dan fakta-fakta yang bersifat khusus kemudian mengambil
kesimpulan yang bersifat umum. Sedangkan data yang diperoleh dalam bentuk
angka-angka diolah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan : P
= Presentasi
F
= Frekuensi
N
= Jumlah Sampel
BAB IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
HASIL
PENELITIAN
1.
Gambaran umum
lokasi penelitian
MTs.
Mu’alimin NW Kelayu dalam sejarah perkembangannya pada mulanya merupakan
madrasah Mu’alimin-Mu’alimat 6 tahun NW Kelayu yang diresmikan berdirinya pada
tanggal 17 Agustus 1965, oleh pengurus organisasi anak cabang NW Kelayu.
Dalam
perkembangan selanjutnya pada tahun 1979 atas anjuran pengurus besar organisasi
NW KH. M.Zainudddin Abdul Majid, madrasah ini dibagi dua yaitu:
a.
Madrasah
Mu’alimin 6 tahun, siswa untuk putra dan tempat belajarnya di reban julu.
b.
Madrasah
Mu’alimat 6 tahun, siswa khusus untuk putri dan lokasi belajarnya di koko’ lauq
(Muh. Anwar BA, kepala MTs Mu’alimin Kelayu, wawancara 30 Agustus 2013.)
Pada
tahun 1961, atas anjuran Departemen Agama Lombok Timur, Madrasah
Mu’alimin-Mu’alimat 6 tahun dibagi lagi menjadi dua tingkat yaitu:
a. Madrasah
Tsanawiyah dengan lama belajar 3 tahun.
b. Madrasah
Aliyah dengan masa belajar 3 tahun.
Sejak
saat itu Madrasah Tsanawiyah Mu’alimin-Mu’alimat 6 tahun menjadi empat bagian
dan masing-masing madrasah tersebut menjadi madrasah yang terdaftar pada kantor
Departemen Agama pada tahun 1992-1993 statusnya meningkat menjadi diakui dan
pada tahun 2007 statusnya menjadi terakreditasi B dengan piagam nomor
43/AKT.MTs/b/VIII/2007.Hal ini menunjukan madrasah tersebut semakin meningkat,
baik dari gedungnya, tenaga pendidiknya, maupun lulusannya.
Pada
tanggal 25 Desember 1990 diresmikan berdirinya Madrasah Mu’alimin-Mu’alimat NW
Kelayu oleh Al-Magfurlahu TGKH M. Zainuddin Abdul Majid, Pancor. Sejak saat itu
baik madrasah Tsanawiyah maupun Madrasah Aliyah NW Kelayu bersama-sama dengan
Madrasah lainnya yang ada di Kelurahan Kelayu dari tinggkat Taman Kanak-Kanak
samapai tingkat Lanjutan bernaung di bawah Pondok Pesantren Darussa’adatain NW
Kelayu.
Madrasah
Tsanawiyah Mu’alimin NW Kelayu sejak berdirinya dipimpin oleh tiga kepala
Madrasah yaitu :
1. H.
M. Ikliluddin, sejak tahun 1965 sampai tahun 1987
2. H.
Nasruddin, sejak tahun 1987 sampai tahun 1997
3. H.
Muh. Anwar BA, sejak tahun 1997 sampai sekarang.
Lama
menjadi kepala madrasah ditentukan oleh pengurus Pondok Pesantern
Darussa’adatain NW Kelayu.
Gedung
Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin NW Kelayu berada di jalan TGH. Umar Kelayu
diatas tanah wakaf seluas 1666 m2 dengan luas bangunan 555 m2
dengan batas-batas sebagai berikut :
Ø Sebelah
Utara adalah SDN No. 01 Kelayu Selatan yang dibatasi dengan jalan lorong
Ø Sebelah
Selatan adalah perkampungan penduduk
Ø Sebelah
Barat adalah perkampungan penduduk
Ø Sebelah
Timur adalah perkampungan penduduk
Melihat
dari lokasi, maka gedung Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin NW Kelayu sangat dekat
dengan perkampungan penduduk, tetapi proses belajar mengajarnya berlangsung
aman dan lancar. Hal ini karena perkampungan sangat aman disamping, disamping
itu pula lingkungan sekolah di kelilingi oleh dinding yang cukup tinggi,
sehingga proses belajar mmengajar tidak terganggu.
Berdasarkan
hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa keadaan lingkungan Madrasah
Tsanawiyah Mu’allimin NW Kelayu sudah memenuhi syarat sebagai tempat proses
belajar mengajar.
Madrasah
Tsanawiyah Mu’allimin NW Kelayu yang terletak di kelayu selatan ini, kini
memiliki gedung sendiri dan memiliki sarana dan prasarana yang cukup untuk meunjang
lancarnya proses belajar mengajar.
Adapun
mengenai sarana dan prasarananya terlihat pada tebel di bawah ini:
TABEL
DAFTAR KEADAAN
GURU PERSONALIA
MADRASAH
TSANAWIYAH MU’ALLIMIN NW KELAYU
TAHUN
PEMBELAJARAN 2012/2013
NO.
|
NAMA GURU
|
L/P
|
JABATAN
|
PENDIDIKAN TERAKHIR
|
1
|
H. Muh. Anwar, BA
|
L
|
Kepala Madrasah
|
Sarmud IAIN
|
2
|
Imron Hamidi, S.Pd
|
L
|
Wakaur Kurikulum
|
S1 BP
|
3
|
Rohmati, S.Ag
|
P
|
Wakaur Kesiswaan
|
S1 Tarbiyah
|
4
|
Muh. Usuluddin, S.Pd
|
L
|
Pemb. OSIS
|
S1 Bhs. Inggirs
|
5
|
Lalu Buniamin, S.Pd
|
L
|
Kepala LAB IPA
|
S1 Matematika
|
6
|
Zulfa Laila, S.Ag
|
P
|
Kepala Perpustakaan
|
S1 Sariyah
|
7
|
Nasrul Hamdi, S.PdI
|
L
|
Bendahara
|
S1 Tarbiyah
|
8
|
Nailiatul Ulwi, S.Pd
|
P
|
Wali Kelas
|
S1 PPKn
|
9
|
Nur Laila Hikmah, S.Pd
|
P
|
Wali Kelas
|
S1 Matematika
|
10
|
Nirmala Imtihana, S.Pd
|
P
|
Wali Kelas
|
S1 B. Indonesia
|
11
|
Muh Husni, S.Pd
|
L
|
Guru
|
S1 Biologi
|
12
|
Asropuddin, QH
|
L
|
Guru
|
Ma’had DQH
|
13
|
Husnul Amri, QH
|
L
|
Kepala Tata Usaha
|
Ma’had DQH
|
14
|
M. Jihadil Wathan
|
L
|
GuruStap Tata Usaha
|
SLTA
|
Sumber
: Kantor Tata Usaha Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin NW Kelayu., di kutip tanggal
26 Nopember 2012.
A.2
Proses Belajar Mengajar
Kegiatan
belajar mengajar di MTs. Mu’allimin NW Kelayu dilaksanakan pada pagi hari yakni
dari jam 07.30 sampai 12.30. Bel masuk berbunyi pada pukul 07.15 menit. Sebelum
memasuki kelas para siswa berkumpul di depan kelas dan melakukan doa bersama
dan di lanjutkan dengan muhadaroh yang diwakili oleh seorang siswa dari
masing-masing kelas sekitar 15 menit. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara
rutin, kecuali, setiap hari senin dilaksanakan kegiatan apel bendera dan khusus
pada hari jum’at kegiatan imtaq selama 30 menit yang dirangkaikan dengan
yasinan bersama, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan solat duha. Satu jam
pelajaran terhitung 35 menit dan kegiatan pembelajaran berakhir pada jam 13.30
menit dan khusus hari jum’at kegiatan pembelajaran berahir pada jam 11.15
menit.
Proses belajar mengajar hanya dilakukan pada pagi
hari, karna di sore hari bangunan madrasah digunakan untuk peroses belajar
mengajar Awaliah atau setingkat dengan MI/ SD. Kegiatan ekstrakurikuler memang
ada di Madrasah ini tetapi sudah tidak aktif lagi bahkan kegiatan OSIS pun
tidak berjalan atau bisa dikatakan tidak ada.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan
proses belajar mengajar masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah
sehingga motivasi belajar siswa masih agak kurang. Walaupun sudah ada beberapa
dari guru yang sudah menggunakan metode yang bervariasi.
2.
Hasil
Penelitian
Data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh melalui metode observasi, angket dan
tes. Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas guru dan
siswa, metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang motivasi
berprestasi siswa, sedangkan metode tes tertulis untuk mengumpulkan data
kemampuan penguasaan konsep siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak pokok
pembahasan Sifat-Sifat Allah SWT.
1.
Hasil
Penelitian Siklus I
a.
Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan tindakan ini
dilakukan pada 30 Juli 2013 , dimana Peneliti melakukan observasi mengenai
factor-faktor penghambat atau masalah
yang sering dialami oleh siswa dalam belajar, sehingga dari permasalahan
tersebut Peneliti dapat merumuskan metode pembelajaran berbasis aktivitas
sebagai solusi permasalahan.
Berdasarkan hasil pengamatan
tersebut, maka Peneliti dapat merumuskan metode pembelajaran berbasis aktivitas
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada siklus I ini, alternative
tindakan yang diambil, adalah dengan memilih model pembelajaran yang tepat
dengan kondisi tersebut yaitu menggunakan model pembelajaran berbasis aktivitas
dengan tahapan sebagai berikut :
1)
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
2)
Peneliti bersama-sama dengan guru mendiskusikan
“tindakan” yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah yang ditemui
3)
Merancang dan menyusun scenario pembelajaran
4)
Peneliti menyiapkan bahan/ alat prkatik dan
lembar kerja siswa yang dipergunakan dalam pembelajaran
5)
Membuat lembar observasi
6)
Mendesain alat evaluasi berupa soal-soal
ulangan untuk mengetahui kemampuan analisis belajar siswa mata pelajaran Aqidah
Akhlak pada pokok bahasan Sifat-Sifat Allah SWT sebagai target tercapainya
tindakan pembelajaran
7)
Merencanakan analisis tes
b.
Tahap Pelaksanaan tindakan
Implementasi RPP merupakan
tahap penerapan isi rencana pembelajaran yang dilakukan pada 13 Agustus 2013 dan
dilanjutkan pada pertemuan berikutnya pada tanggal 20 Agustus 2013. Di mana
pada tahap ini Peneliti melakukan tindakan-tindakan sesuai langkah-langkah
perencanaan yang telah disusun, mulai dari apersepsi, kegiatan inti, yang
dimana di dalam kegiatan inti guru menjelaskan pokok-pokok materi dan
memberikan gambaran umum tentang materi pelajaran yang harus dikuasai yang
selanjutnya siswa akan memperdalam materi dalam pembelajaran kelompok. Siswa
diminta untuk belajar pada kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk
sebelumnya. Siswa diminta untuk mengungkapkan permasalahan yang kemudian
dibahas bersama dengan bertukar pikiran sesama anggota kelompoknya. Salah satu
siswa ditunjuk oleh anggota kelompok diminta untuk maju dan mengungkapkan hasil
diskusi kelompok. Tahap ini diahiri dengan kegiatan penutup berupa pemberian
kesimpulan dari siswa dan disempurnakan dengan kesimpulan dari guru.
Sebelum berahir pelajaran
sekitar 15 menit guru melakukan evaluasi dengan memberikan beberapa pertanyaan
kepada siswa untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sudah
dibahas sekaligus sebagi penguatan atas materi yang sudah dibahas. Untuk tindak
lanjut dari evaluasi akan diadakan ulangan harian pada hari tertentu untuk
mengukur tingkat keberhasilan dari model pembelajaran yang sudah diterapkan.
Pada tahap pelaksanaan
tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Untuk dapat menyesuaikan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dalam
penyampaian materi pembelajaran termasuk didalamnya menggunakan model
pembelajaran berbasis aktivitas.
c.
Tahap Refleksi
Observasi dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana keterlaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak dengan
menggunakan model berbasis aktivitas. Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi
pada siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2013 terdapat temuan-temuan
sebagai berikut:
a. Tingkat
kinerja siswa masih rendah, karena siswa masih belum terbiasa melakukan tanya
jawab dalam proses pembelajaran.
b. Masih
ada sebagian besar siswa yang tidak mau mengikuti pelajaran dengan serius.
c. siswa
masih kaku dalam mempersentasi atau menanggapi hasil diskusi dari masing-masing
kelompok.
d. Siswa
memiliki buku panduan belajar sendiri akan tetapi siswa masih kesulitan untuk
memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
e. Masih
ada beberapa siswa yang belum memanfaatkan waktu belajar dengan baik.
f. Siswa
belum aktif dalam mengerjakan soal latihan.
Untuk itu Peneliti melanjutkan
pengamatan pada siklus II dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada
pada siklus I. tahap repleksi dilakukan pada malam hari, sehari setelah tahap
implementasi dilakukan.
2. Kegiatan Siklus II
a. Tahap
Perencanaan
Tahap perencanaan tindakan ini
dilakukan pada 27 September 2013 sesuai dengan tindakan dan observasi pada
siklus 1 yang masih menunjukan hasil yang standar, maka Peneliti perlu
mengadakan perbaikan untuk mencapai hasil yang diharapkan, sehingga Peneliti
melanjutkan ke siklus II, dengan tujuan agar hasil belajar yang didapatkan sesuai dengan penilaian yang
telah ditentukan. Hasil pada siklus I menunjukan bahwa penggunaan model
pembelajaran berbasis aktivitas dalam meningkatkan prestasi belajar pada Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak menunjukan hasil yang belum maksimal, itu di tunjukan
dengan masih ada beberapa siswa yang pasif selama proses belajar mengajar
berjalan dan ada pula yang masih bermain pada saat belajar yang dapat berdampak
pada nilai yang didapatkan rata-rata masih dibawah standar penilaian.
Dengan demikian, maka pada
siklus II ini kegiatan pembelajaran lebih ditekankan pada masalah-masalah yang
masih tidak bisa diselesaikan pada siklus I dengan menggunakan model
pembelajaran yang sama yaitu model pembelajaran berbasis aktivitas. berdasarkan
hal tersebut, maka Peneliti dapat merumuskan beberapa solusi dalam upaya
meningkatkan prestasi belajar siswa, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Memberikan
motivasi pada siswa agar lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran
Aqidah Akhlak.
b.
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berekspresi dalam mengungkapkan keingintahuannya.
c.
Mengupayakan
bimbingan yang lebih optimal kepada siswa pada saat proses belajar mengajar.
b. Tahap
Implementasi RPP
Tahap pelaksanaan tindakan
siklus II ini dilakukan pada tanggal 3 September 2013, dimana pada tahap ini
Peneliti melakukan kegiatan pembelajaran dengan pemberian materi yang lebih
efektif dari pelaksanaan siklus I. Pelaksanaan tindakan siklus II adalah
peningkatan dari siklus I dan lebih menitikberatkan pada poin-poin atau inti
yang belum terpenuhi. Dimana pada saat proses pembelajaran ini dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang telah dibuat dengan langakah-langkah perbaikan
sesuai dengan hasil refleksi dan evaluasi siklus I.
c. Tahap Refleksi
Hasil pengamatan selama proses
pembelajaran pada siklus II dilakukan pada tanggal 4 Sepetmber 2013, sehari setelah
tahap implementasi dilakukan, secara umum proses pembelajaran sudah berjalan
dengan baik, dimana kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I sebagian
besar dapat diperbaiki walaupun masih terdapat beberapa kekurangan-kekurangan.
Setelah melihat hasil yang diperoleh pada siklus II ini, terjadi peningkatan
motivasi belajar siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan
kriteria penilaian pada siklus II sudah ada peningkatan, dimana pada siklus I
rata-rata siswa berada pada skor 75 meningkat pada siklus II dengan nilai
rata-rata siswa berada pada skor 79 . Sedangkan siswa yang mencapai nilai KKM
(75) keatas, untuk standar ketuntasan belajar ranah afektif sekitar 80 % dari
keseluruhan siswa, ini masih di anggap kurang sehingga perlu di lanjutkan ke
siklus berikutnya. Peningkatan proses dan prestasi belajar yang telah dicapai
pada siklus II ini tidak terlepas dari upaya Peneliti dalam memperbaiki
kekurangan-kekurangan pada siklus I dan juga adanya masukan-masukan serta
kritik dari guru tentang kekurangan selama proses pembelajaran untuk perbaikan
pada siklus berikutnya, sehingga mendapatkan hasil yang di inginkan sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Hal penting yang dapat dilihat dari hasil observasi
pada siklus ke II ini adalah:
1. Motivasi
belajar siswa lebih meningkat dari sebelumnya.
2. Bimbingan
yang diberikan guru dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran, saat
diskusi maupun saat pemberian tugas.
3. Kegiatan Siklus III
a. Tahap Perencanaan
Sesuai dengan hasil obserrvasi
dan tindakan pada pengamatan pada siklus II maka penelitian ini dilanjutkan
dengan melaksanakan tindakan siklus III yang dilakukan pada 10 September 2013. Hal
tersebut disebabkan karna ada beberapa siswa pada siklus II yang belum mencapai
hasil yang diharapkan atau belum tuntas. Dengan demikian penilitian lebih di
fokuskan pada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi
pembelajaran dengan remedial.
Berdasarkan pemantauan
Peneliti pada siklus sebelumnya, maka Peneliti dapat merumuskan solusi sebagai
upaya meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu:
a. Melakuan
pendekatan untuk mengenal kepribadian siswa.
b. Para
siswa diberikan motivasi dan bimbingan yang lebih terarah pada siswa yang masih
mengalami kesulitan dalam belajar.
c. Melaksanakan
rencana pembelajaran lebih efektif dan terarah sehingga lebih baik dari siklus
sebelumnya.
d. Memberikan
tugas-tugas tambahan yang berkaitan dengan materi pembelajaran
Dalam pelaksanaan tindakan
pada siklus III, Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran lebih terfokus
pada siswa yang masih belum mencapai hasil yang baik. Hal ini di sebabkan
karena kemampuan siswa berbeda-beda. Siswa yang lebih mampu dapat membantu
siswa lain yang masih kurang dalam menyelesaikan tugasnya terutama pada saat berdiskusi.
b.
Tahap
Implementasi RPP
Dalam tahap pelaksanaan
tindakan siklus III ini dilakukan pada 17 September 2013, Peneliti melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan materi yang lebih efektif dari pelaksanaan siklus
II. Pelaksanaan tindakan siklus III hampir sama dengan siklus II namun lebih
menitik beratkan pada poin-poin atau inti yang belum terpenuhi. Dimana pembelajaran
dilaksanakan sesuai dengan rencana dan tahapan-tahapan yang telah dibuat pada
siklus I sesuai RPP dengan
langkah-langkah perbaikan dengan hasil refleksi dan evaluasi siklus II.
c. Tahap Refleksi
Motivasi belajar siswa pada siklus III ini,
Peneliti sudah melihat adanya peningkatan hasil belajar siswa apabila
dibandingkan pada siklus I dan II. Dimana siswa mulai bersemangat dan aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran Aqidah Akhlak, pengukuran prestasi belajar
siswa yang didapatkan dengan menggunakan tes uraian menunjukkan adanya
peningkatan yang cukup yakni nilai
rata-rata siswa meningkat dari 79 di siklus II menjadi 87 disiklus III ini. Hal
ini dapat dikategorikan dalam kategori tinggi, sedangkan siswa yang mendapatkan
nilai 75 keatas sudah mencapai 100%. Dengan melihat hasil motivasi belajar
siswa yang sudah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sejak awal yang mana
pelaksaannya dilakukan dalam III siklus, dan pada siklus III sudah mencapai hasil
yang diinginkan maka Peneliti tidak perlu lagi melakukan proses pembelajaran ke
siklus berikutnya. Tahap ini dilakukan pada malam hari setelah tahap
implementasi pada siklus ke III dilaksanakan pada tanggal yang sama.
B.
PEMBAHASAN
Penelitian
tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan
penguasaan konsep siswa mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas VII pada pokok
bahasan Sifat-sifat Allah SWT di MTs. Mu’allimin NW Kelayu.
Pembelajaran
dengan model berbasis aktivitas ini memberikan kesempatan optimalisasi siswa
dalam proses pembelajaran dengan memberikan dorongan-dorongan kepada siswa
sehingga mampu meningkatkan motivasi berprestasi siswa pada proses pembelajaran
berlangsung dan meningkatkan kemampuan analsis pada diri peserta didik.
Pembelajaran
Aqidah Akhlak melalui model pembelajaran berbasis aktivitas ini diawali dengan
presentasi kelas oleh guru, yaitu menyampaikan materi dengan jelas dan singkat.
Setelah presentasi guru, siswa berkelompok berdiskusi, bekerja sama dan saling
membantu satu sama lain dalam mengintegrasikan pengetahuan-pengetahuan baru
dengan pengetahuan yang telah dimilikinya. Kelompok diskusi yang digunakan
dalam penelitian ini beranggotakan 4-5 orang siswa. Kelompok di bentuk
berdasarkan absensi. Hal ini dilakukan untuk menarik minat siswa dalam proses
belajar mengajar.
Motivasi
berprestasi merupakan daya dorong yang terdpat dalam diri seseorang sehingga
orang tersebut berusaha untuk melakukan suatu tindakan/kegiatan dengan baik dan
berhassil dengan predikat unggul, dorongan tersebut dapat berasal dari dalam
dirinya atau berasal dari luar dirinya, dan merupakan konsep personal yang
merupakan faktor pendorong untuk meraih sesuatu yang diinginkannya agar meraih
kesuksesan.
Sedangkan
penguasaan konsep merupakan kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep
setelah kegiatan pembelajaran. Penguasaan konsep juga dapat diartikan sebagai
kemampuan siswa dalam memahami makna secara ilmiah, baik konsep secara teori
maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan
nilai tes akhir siklus, terjadi peningkatan dari siklus I, ke siklus II dan
siklus III. Dalam siklus I nilai rata-rata siswa 75, siklus II nilai rata-rata
siswa 79, dan pada siklus III mengalami peningkatan yang sangat baik dengan
nilai rata-rata 87 . dari segi persentasi ketuntasan belajar siswa dalam satu
kelas, ketuntasan belajar siswa pada siklus II lebih tinggi dari siklus I dan
siklus III lebih tinggi dari siklus II, yakni pada siklus I dengan nilai 75,
siklus II 79, dan siklus III 87, maka ini bisa dikatakan memuaskan sehingga
dari hasil siklus III ini sudah melebihi target dalam penelitian, sehingga
tidak perlu lagi dilanjutkan dalam siklus berikutnya.
Berdasarkan hipotesis maka dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran berbasis aktivitas dapat meningkatkan motivasi
berprestasi dan penguasaan konsep siswa mata pelajaran Aqidah Akhlak pokok
pembahasan Sifat-sifat Allah SWT di MTs. Mu’allimin NW Kelayu tahun pelajaran
2013/2014.
BAB V
SIMPULAN DAN
SARAN
A.
SIMPULAN
Dari hasil pelaksanaan
tindakan yang mengacu pada tujuan yang hendak dicapai, melalui serangkaian
pelaksanaan sejak observasi sampai penulisan laporan ini, Peneliti dapat
menarik kesimpulan bahwa model pembelajaran berbasis aktivitas yang menggunakan
metode diskusi dapat meningkatkan hasil atau prestasi belajar siswa khususnya
mata pelajaran Aqidah Akhlak. Melalui penerapan metode diskusi proses
pembelajaran tidak hanya terfokus pada guru, namun lebih ditekankan pada
keaktifan siswa.
Berdasarkan hasil yang telah
diperoleh pada III siklus yang telah dilaksanakan, model pembelajaran berbasis
aktivitas yang menggunakan metode diskusi dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas VII MTs. Mu’allimin NW Kelayu,
hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa pada setiap siklus dimana pada
siklus I nilai rata-rata siswa berada pada skor -- dan meningkat pada siklus II
dengan nilai rata-rata -- dengan persentase ketuntasan sebesar 75%, kemudian
pada siklus III nilai rata-rata siswa meningkat menjadi -- dengan presentase
ketuntasan mencapai 100%.
B.
SARAN
Berdasarkan
kesimpulan di atas, Peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Kepada
Kepala Sekolah
Diharapkan pihak sekolah dapat memberikan perhatian
dan motivasi terhadap guru-guru khususnya agar selalu memberikan pengarahan
untuk menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif dalam proses belajar
mengajar di sekolah.
2. Kepada
Guru
- Sebelum
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis aktivitas
ini di terapkan hendaknya diperhatikan dan dipertimbangkan kelebihan dan
kekurangan dari model pembelajaran tersebut.
- Diharapkan
guru mata pelajaran lebih menguasai startegi pembelajaran sehingga dalam mengajar
dapat menggunakan metode atau strategi yang bervariasi sehingga siswa tidak
mengalami kesulitan dalam penyerapan materi terutama untuk materi pelajaran Aqidah
Akhlak, hal ini perlu dilakukan agar siswa tidak merasakan jenuh akibat dari
strategi yang digunakan bersifat monoton.
- Guru
dalam hal ini wali kelas juga harus memperhatikan perkembangan akademik dari
siswa agar mengetahui sebenarnya siswa mengerti atau tidak dengan semua mata
pelajaran yang ditempuhnya.
- Dalam
proses belajar mengajar hendaknya guru selalu memberikan motivasi kepada siswa.
3. Siswa
- Disarankan
agar siswa lebih rajin lagi belajar dan sering mengadakan diskusi kelompok agar
pelajaran dapat benar-benar dipahami dan dimengerti, khususnya di mata
pelajaran Aqidah Akhlak.
- Untuk
mengoptimalkan kemampuan siswa, hendaknya kegiatan belajar mengajarr lebih
merangsang siswa untuk lebih termotivasi.
- Dalam
proses belajar mengajar hendaknya siswa lebih aktif bertanya dan berpendapat.
4.
Bagi sekolah
- Diharapkan
guru terus memberikan kontribusi dalam hal model pembelajaran yang bisa
digunakan oleh guru-guru di sekolah guna meningkatkan mutu pendidikan di
kabupaten Lombok timur umumnya dan di MTs. Mu’allimin NW Kelayu khususnya.
- Diharapkan
guru mampu menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi
berprestasi dan penguasaan konsep siswa.
5.
Bagi peneliti lain
- Kepada peneliti
lain semoga dapat menindak lanjuti penelitian ini dan meneliti aspek yang lain
belum diteliti dalam penelitian ini.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Edisi VI.
PT Rineka Cipta, Jakarta
Asra, Sumiati, M. Ed. 2009. Metode
Pembelajaran. CV Wacana Prima, Bandung
Arikunto, Suharsimi dkk, 2009. Penelitian Tindakan Kelas . PT. Bumi
Aksara: Jakarta
Daradjah, Zakiah. 2004. Metodik
Khusus Pengajaran Agama Islam. PT Bumi Aksara, Jakarta
Djamarah, Bahri Syaiful. 2008. Psikologi
Belajar. Rineka Cipta, Jakarta
Drs. H. AF Masan, M.Pd. 2009. Pendidikan
Agama Islam Aqidah Akhlak. PT. Karya Toha Putra. Semarang
Hamalik, O.
2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, PT. Bumi
Aksara, Jakarta
Hamalik,
Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar, Penerbit Sinar Baru
Algensindo, Bandung
Litianio, Subage. 1991. Metodelogi
Penelitian Dalam Teori Dan Praktik. Rineka Cipta, Jakarta
Mulyasa, 2008. Menjadi Guru Perofesional,Menciptakan Pembelajaran Yang Kreatif Dan
Menyenangkan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Mubarok, Latif Zaky Dkk. 1998. Akidah
Islam. UII Press Jogjakarta,
Jogjakarta
Riyanto, Yatim. 2001. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Penerbit SIC. Surabaya.
Rasyid Ridha Ahcmad, dkk. 2008. Aqidah Akhlak. Media Karma. Solo
Narbuko, Cholid Dkk. 2012. Metodologi
penelitian. Bumi Aksara, Jakarta
http://www.scribd.com/doc/40222401/Pengertian-Penelitian-Kualitatif
http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/03/pengertian-pendekatan-pembelajaran.html
http://rikiantobaeng.blogspot.com/2013/05/pengertian-aktivitas-siswa.html
[1] http://hasanjoen.blogspot.com/2010/11/contoh-proposal-ptk-aqidah-akhlaq.html
[2]
Siti Badriah, 2008 dalam http://.blogspot.com/2010/11/contoh-proposal-ptk-aqidah-akhlaq.html
[3]
http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/03/pengertian-pendekatan-pembelajaran.html
[4]
http://rikiantobaeng.blogspot.com/2013/05/pengertian-aktivitas-siswa.html
[5]
Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi belajar. Edisi II. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008 ) hal. 148
[6] http://aqidahakhlak4mts.wordpress.com/tag/pengertian-akidah-akhlak
[7] http://mbahbrata-edu.blogspot.com/2009/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode.html
[8]
Zakiah Daradjat. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. (Jakarta : PT
Bumi Aksara, 2004) hal. 138
[9]
Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi belajar. Edisi II. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008 ) hal. 148
[10]
Sumiati, Asra, M. Ed. Metode pembelajaran. (Bandung : CV Wacana Prima,
2009) hal. 59
[11]
Ibid.hal. 151
[12] http://hasanjoen.blogspot.com/2010/11/contoh-proposal-ptk-aqidah-akhlaq.html
[14]
Zaky Mubarok Latif Dkk. Akidah Islam. (Jogjakarta: UII Press Jogjakarta,
1998) hal. 29
[15]
Ibid.hal. 29
[16] http://angdyah.blogspot.com/
[18] E.mulyasa, menjadi guru perofesional,menciptakan
pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.(bandung :PT. Remaja
Rosdakarya,2008). Hal 154
[19]
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Edisi
VI. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006)
hal. 222
[20]
Subagelitianio. Metodelogi Penelitian Dalam Teori Dan Praktik, (Jakarta:
Rineka Cipta, 1991) hal. 63
[21]
Cholid Narbuko Dkk. Metodologi penelitian. (Jakarta: Bumi Aksara, 2012)
hal. 83
[22]
Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2005) hal. 216
[23]
Ibid. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Hal. 231
insya allah bermanfaat,,aaamiiiiiin
ReplyDeleteCasino Review & Bonus - JTGHub
ReplyDeleteCasino Review 2021 삼척 출장안마 | Get 의정부 출장샵 100% up to $1000 + 25 free spins! Play slots, 진주 출장샵 blackjack, roulette, video poker. Sign up to receive bonus 광양 출장마사지 codes and start 과천 출장마사지