LAPORAN
KELOMPOK KKN PAR DESA KALIJAGA
TIMUR (KAL-TIM)
KECAMATAN AIKMEL KABUPATEN LOMBOK TIMUR
OLEH
KELOMPOK
KKN DESA KAL-TIM :
1.
SAFWAN HARFI
2.
L. MUH. ILYAS
3.
RUSLAN
4.
RASIPAH
5.
HASBULLAH
6.
NURUL HAMDI
7.
NURHIKMAWATI
8.
BQ. NIRKOMALA SARI
9.
NUNUNG SETIAWATI
10.
PATRIYAH
11.
ROHIYATUL FITRIAH
12.
ASNAWATI
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
PARTICIPATORY ACTION RESEARCH
(PAR)
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) HAMZANWADI PANCOR
TH. 2013
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT.,
karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami dari peserta KKN-PAR IAIH Pancor dapat
menjalankan segala program yang sudah direncanakan. Sholawat dan salam kita
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah merubah umat manusia dari jalan
yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang. Alhamdulillah.
Kami dari kelompok KKN-PAR Desa Kalijaga Timur hanya
memiliki sedikit ilmu dan life skill, tetapi dengan adanya saran, pemikiran,
dan arahan dari berbagai pihak seperti dari Dosen Pembimbng Lapangan (DPL),
kepala desa, kepala dusun, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda
sehingga segala aktivitas selama KKN dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Kami menyadari bahwa apa yang telah kami
laksanakan baik berupa program maupun laporan yang kami buat ini sangat jauh
dari kesempurnaan disebabkan karena keterbatasan kemampuan serta life skill
yang kami miliki. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan saran dan kritik
yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan laporan ini.
Dalam kesempatan ini, tidak lupa pula kami
sampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Kepala Dusun yang ada di Kalijaga Timur
2. Bapak Kepala Desa Kalijaga Timur
3. Bapak Rektor IAIH Pancor
4. Dekan Fakultas Tarbiyah, Syariah dan Dakwah
5. Ketua Jurusan Fakultas Tarbiyah, Syariah dan Dakwah
6. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
7. Semua Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda Desa Kalijaga Timur
8. Segenap masyarakat Desa Kalijaga Timur
Selebihnya bahwa manusia adalah makhluk yang tidak
pernah luput dari kesalahan karena hanya Allah yang sempurna dari dosa. Oleh karena
itu, kami mohon maaf apabila ada khilaf dan kesalahan. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi kami sebagai peserta KKN dan masyarakat serta pemerintah pada
umumnya guna peninjauan lebih lanjut di kemudian hari. Harapan kami semoga
semua kerja sama dan segala pekerjaan, usaha serta pemikiran yang selama ini kita
lakukan, dicatat sebagai amal ibadah di sisi allah SWT. Amin.
Kalijaga Timur, 30 April 2013
POSKO KKN PAR KALIJAGA TIMUR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia yang merupakan kepulauan dalam
menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan bertujuan untuk mencapai
masyarakat adil dan merata berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,
karena luasnya wilayah Indonesia pembangunannya belum dapat dilakukan oleh setiap
lapisan masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan tidak meratanya status sosial
dalam lapisan masyarakat. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih berada di
bawah garis kesejahteraan, serta hidup jauh dari kata layak.
Beranjak dari kesejahteraan dan kelayakan hidup ini, dari
jumlah penduduk yang kurang sejahtera dan menikmati hidup layak di Indonesia
jumlah terbesar berada di daerah pedesaan. Dari segi terpenuhinya sarana dan
prasarana, masyarakat yang hidup di daerah pedesaan jauh tertinggal dari
masyarakat yang hidup di kota. Masyarakat kota lebih mudah mengakses segala
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, dilihat dari sosialisasi
dan pendidikan yang tidak merata merupakan salah satu faktor pembuat masyarakat
desa kurang memahami betapa pentingnya pendidikan, sehingga banyak masyarakat
memiliki kondisi ekonomi rendah, karena kurangnya skill dan pengetahuan untuk
menunjang kreativitas. Penduduk desa bermata pencarian sebagai petani,
peternak, perkebunan, dan usaha-usaha
lain yang hasilnya tidak bisa dipastikan. Jadi masyarakat di desa lebih
memilih bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya daripada belajar di bangku
sekolah. Anak-anak juga kurang mendapatkan perhatian dari orang tua sehingga
mereka hidup dengan cara mereka sendiri.
Permasalahan tersebut perlu mendapat perhatian dari semua
pihak untuk mendapatkan pemecahan masalah yang terbaik yang berkaitan dengan
peningkatan sumber daya manusia serta pemberdayaan segala potensi yang ada di
desa tersebut melalui penyuluhan dan pembekalan skill. Penanganan ini tidak
hanya cukup dilakukan oleh pemerintah daerah saja, akan tetapi oleh semua pihak yang merasa peduli dan
mampu. Berkaitan dengan hal ini, mahasiswa sebagai kaum intelektual serta
merasa bertanggung jawab untuk ikut membantu pemberdayaan sumber daya yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Selain itu, sering kita mendengar simbol yang sering
diberikan kepada mahasiswa yakni agen of change dan agen of social
control. Dimana agen of change merupakan agen perubahan yang
maknanya bahwa salah satu fungsi dari mahasiswa itu adalah untuk melakukan
suatu perubahan, tentunya perubahan yang bersifat positif. Karena sesungguhnya
mahasiswa itu adalah manusia idealis yang bersifat netral, sehingga
seharusnyalah mahasiswa itu mampu menelurkan ide-ide cemerlang untuk membangun masyarakat,
bangsa, dan agama.
Sedangkan kaitanya dengan ikon yang kedua yakni agen of
sosisal control. Seyogyanya mahasiswa itu terjun ke masyarakat untuk
melihat perkembangan yang ada di masyarakat untuk menemukan permasalahan yang
ada di masyarakat untuk dipecahkan dan dicarikan solusinya bersama masyarakat
tersebut, sehingga permasalahan permasalahan tersebut dapat diselesaikan.
Maka kaitannya dengan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
ketiga yakni Pengabdian Kepada Masyarakat, maka mahasiswa tersebut diamanatkan
suatu tugas yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dimana kegiatan ini merupakan dasar
pelaksanaan dari Undang-Undang Dasar 1945 dan UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, serta berorientasi kepada masyarakat. Terlebih KKN
PAR yang diadakan oleh Institiut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor berbasis
PAR. Dimana makna dari Participatory
Action Research (PAR) adalah ikut berpartisipasi bersama masyarakat dalam
menyelesaikan pekerjaan dan permasalahan yang ada di masyarakat tersebut yang
dimulai dengan obervasi kepada masyarakat untuk mencari permasalahan dan
bersama-sama mencari solusinya setelah itu kita melakukan suatu aksi untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada. Jadi
KKN PAR ini sangat jauh berbeda dengan KKN konvensional yang menitikberatkan
kegiatanya pada pembangunan fisik.
Kalau selama ini, KKN yang bersifat konvensional hanya
meninggalkan kesan-kesan yang bersifat tersurat, maka diharapkan KKN PAR mampu
meninggalkan kesan-kesannya bersifat tersirat (yaitu pembangunan Indeks Prestasi
Masyarakat) yang dapat dilaksanakan berkesinambungan oleh masyarakat tersebut.
Sehingga masyarakat yang ditinggalkan akan mengalami perubahan karena sudah ada
ide-ide cemerlang yang ditinggalkan bukan hanya meninggalkan tulisan-tulisan
belaka seperti apa yang telah dilakukan KKN konvesional. Dari model KKN yang
dilakukan sekarang ini adalah KKN berbasis PAR (Participatory Action Research). Model KKN ini memiliki variabel
kunci yaitu participatory, action dan research. Sedangkan berdasarkan metodelogi kerja PAR, ketiga variabel
tersebut dirumuskan sebagai berikut :
- Research atau penelitian, tahap ini merupakan penelitian tentang permasalahan yang dihadapi masyarakat, permasalahan tersebut dipahami sedemikian mendalam dan mendetail sehingga masalah tersebut bisa diketahui dengan jelas penyebab dan akibatnya.
- Action atau aksi, setelah mengetahui masalah-masalah tersebut secara mendalam dan mendetail, barulah masuk dalam langkah yang kedua yaitu pencarian alternatif untuk memecahkan masalah tersebut yang kemudian diterjemahkan dalam beberapa item dalam program kerja yang akan dilaksanakan.
- Participatory, kedua item di atas dilaksanakan secata partisipasi artinya dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam melakukan identifikasi masalah serta teknik untuk mencari solusi secara bersama-sama dan melakukan secara bersama-sama pula bukan saja sebagai penonton atau gaya bos yang hanya bisa memerintah tetapi tidak bisa bekerja (talk less do more).
Dari ketiga prinsip KKN PAR, mahasiswa bersama-sama dengan
masyarakat melakukan identifikasi masalah perencanaan dan aksi untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka hadapi. Di samping itu, nuansa
penelitian serta kritik yang konstruktif terhadap kondisi masyarakat tersebut
menjadi tugas independen mahasiswa sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban
atas keterlibatan mereka atas proses perubahan yang dilakukan bersama
mayarakat.
Walaupun pilihan KKN PAR masih dipertentangkan karena bertolak
belakang dengan paradigma positifistik, di mana keterlibatan masyarakat dalam
proses KKN ini sangat tampak jelas dan memiliki peran yang signifikan.
Masyarakat tidak lagi menjadi objek tetapi masyarakat bersama mahasiswa adalah
merupakan subjek dari proses tersebut tetapi peran mereka sangat berbeda.
Masyarakat disini berperan sebagai seorang yang telah menentukan masalahnya,
meneruskan, merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah
terencana sementara mahasiswa bertujuan sebagai pendorong (motivator),
dinamisator, fasilitator, katalisator dan pendamping masyarakat dalam merumuskan
dan memecahkan masalah yang mereka hadapi.
B. Tujuan KKN
Adapun tujuan dari KKN-PAR ini terdiri dari dua bagian yang
meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan Umum dari KKN-PAR ini adalah
untuk meningkatkan kualitas peran IAI Hamzanwadi Pancor dalam memberdayakan dan
mengembangkan masyarakat melalui pendampingan dalam rangka mewujudkan
masyarakat transpormatif menuju kehidupan masyarakat kritis yang agamis,
berkeadilan, mandiri dan demokratis. Sedangkan tujuan khusus dari adaya KKN-PAR
ini meliputi :
1. Peningkatan kesadaran akan tanggung jawab sosial mahasiswa dan civitas
akademika terhadap kehidupan masyarakat.
2. Menjadikan mahasiswa mampu belajar bersama masyarakat untuk memahami dan
memecahkan masalah sehingga memperoleh pengalaman dan pengatahuan dari kehidupan
nyata masyarakat.
3. Mempertajam kepekaan, empati, simpati dan kepedulian sosial mahasiswa
terhadap berbagai masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
4. Menjadikan mahasiswa memiliki sikap tanggap aksi dalam menangani masalah
sosial yang terjadi di masyarakat.
5. Membentuk mahasiswa yang dinamis, konstruktif dan reformis yang mampu
mengadakan perubahan sosial melalui beragam inprovisasi dan inovasi terhadap
pola-pola pemecahan problem sosial.
6. Mensinergiskan potensi keilmuan yang diperoleh mahasiswa selama di kampus
dengan pengetahuan yang dimiliki masyarakat dalam rangka pemecahan problem
sosial.
C. Sasaran dan Target KKN
KKN-PAR pada tahun 2013 ini adalah bertempat di Desa Kalijaga
Timur Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur. Di mana lokasinya adalah desa
yang tergolong wilayah pedalaman yang baru mengalami pembenahan administrasi
pemerintah, kekurangan sarana dan prasarana pendidikan serta perkembangan
teknologi, sehingga KKN-PAR di desa ini dirasa perlu guna memberdayakan
masyarakat menuju kualitas hidup yang lebih baik dan makmur.
Sedangkan target KKN-PAR sekarang adalah :
1. Tingginya kesadaran akan tanggung jawab sosial mahasiswa dan civitas
akademika terhadap kehidupan masyarakat.
2. Terbentuknya mahasiswa mampu belajar bersama masyarakat untuk memahami dan
memecahkan masalah sehingga memperoleh pengalaman dan pengetahuan dari
kehidupan nyata di masyarakat.
3. Terbentuknya mahasiswa yang memiliki kepekaan, empati, simpati dan
kepedulian sosial mahasiswa terhadap berbagai masalah sosial yang terjadi di
masyarakat.
4. Terwujudnya mahasiswa yang memiliki sikap tanggap aksi dalam menangani
masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
5. Terciptanya masyarakat yang dinamis, konstruktif dan reformis yang mampu
mengadakan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.
6. Terbangunnya sinerginitas potensi keilmuan yang diperoleh mahasiswa selama
di kampus dengan pengetahuan yang dimiliki masyarakat dalam rangka pemecahan
problem sosial.
D. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan sistematika pembahasan laporan
pertanggungjawaban ini adalah:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B.
Tujuan KKN
C.
Sasaran dan Target KKN
D. Sistematika Pembahasan
BAB II PROSES PENERAPAN
PARTICIPATORY ACTION RESEARCH
A. Proses perkenalan dengan masyarakat
B. Proses Memahami dan Inkulturasi dengan Masyarakat
1. Observasi
2. Membangun Komunitas
3. Membangun Trust (Kepercayaan)
BAB III DESKRIPSI UMUM
MASYARAKAT DAN PROBLEMATIKA DESA KALIJAGA TIMUR
A. Deskripsi Umum Masyarakat Desa Kalijaga Timur
1. Letak Georafis
2. Peta Demokratis
a. Bidang Perekonomian
b. Bidang Pendidikan
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Kesehatan
B. Problematika Umum Masyarakat
1. Masalah Sarana Pendidikan
2. Tidak Adanya TPQ yang Terbentuk
3. Masalah TPQ yang Tidak Berjalan Lancar
4. Minimnya Al-Qur’an dan Iqra’
5. Masalah Remaja/ Pemuda Desa yang Tidak Terstruktur dan Terprogram
6. Masalah Kesadaran Akan Kebersihan dan Lingkungan
7. Minimnya Sarana dan Prasarana Pendukung
BAB IV IDENTIFIKASI
MASALAH DAN POTENSI DAN KENDALA-KENDALA
A. Identifikasi Masalah dan Prosesnya
1. Observasi
2. Wawancara bersama masyarakat
3. Forum Rembuk Desa
B. Identifikasi Potensi
BAB V REALISASI DAN
EVALUASI PROGRAM
A. Perencanaan
B. Pelaksanaan
C. Evaluasi
D. Program pendekatan dengan masyarakat
E. Identifikasi Hasil
F. Kendala-Kendala
1. Dari internal
2. Dari masyarakat
3. Dari Panitia KKN
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
1. Kepada Panitia KKN
2. Kepala Pemerintah (Desa, Bappeda, Kabupaten)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
PROSES PENERAPAN
PARTICIPATORY ACTION RESEARCH
A. PROSES PERKENALAN DENGAN MASYARAKAT
Sebagian orang luar yang kemudian datang kesuatu daerah
dengan tujuan untuk melakukan perubahan terhadap pola kehidupan masyarakat di
daerah tersebut. Maka seharusnya kita terlebih dahulu memperkenalkan siapa
kita, apa maksud dan tujuan kita serta dari mana kita datang. Hal itulah yang
dilakukan oleh peserta KKN-PAR yang ada di Desa Kalijaga Timur. Perkenalan
tersebut penting dilakukan agar kedatangan kita bisa diterima dan juga mendapat
dukungan dari masyarakat setempat.
Langkah awal yang dilakukan oleh peserta KKN-PAR adalah kami
mencari tahu sendiri kondisi masyarakat Desa Kalijaga Timur melalui staf-staf
yang bekerja di Kantor Desa Kal-Tim itu sendiri, diantaranya Pak Sekdes, Pak
Kades, dan beberapa orang staf desa di Bid. Kesra. Selain itu, ternyata dari
masyarakat Desa Kal-Tim ternyata ada juga merupakan salah satu dari staf dosen
di STKIP Hamzanwadi yang tidak asing bagi kami yaitu Bapak Muhtasar, M.Pd. Di
mana beliau bersama keluarga besar adalah orang asli Kal-Tim dan bersama
tinggal di desa itu. Beliau yang memberikan kami wejangan-wejangan dan
informasi begitu baru sehari berada di posko KKN belakang rumahnya, sehingga kami
tidak ragu untuk diberikan lokasi KKN di Desa Kalijaga Timur.
Setelah melakukan interviw dengan pihak terkait barulah kami
akan langsung berkenalan dengan masyarakat Desa Kalijaga Timur, karena di desa
inilah Visi dan Misi kami akan lakukan, maka ada beberapa orang yang terlebih
dahulu kami temui untuk memperkenalkan diri, yaitu:
1. Bapak Kepala Desa
Dalam perkenalan kepada Kepala Desa Kal-Tim ini,
karena kepala desanya adalah orang yang tergolong orang sibuk maka perkenalan
resminya dilakukan keesokan harinya dan untuk perkenalan sementara dalam rangka
serah terima kami peserta KKN dikawal oleh DPL dengan pihak desa diwakili oleh Sekretaris
Desa Kal-Tim dan Bapak Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) yang sekaligus
menyambut kedatangan kami di kantor desa. Selanjutnya memberitahukan dan
mengantar kami ke lokasi tempat tinggal kami (posko) selama KKN di desa tersebut.
Sedangkan untuk perkenalan formalnya dilaksanakan
di kantor desa yang diwakili oleh Bapak Sekdes mewakili Bapak Kades pada saat
itu sedang berhalangan untuk hadir karena ada hal yang tidak bisa ditinggalkan.
Sementara Pak Sekdes sendiri ternyata adalah staf desa muda yang baru bertugas
selama tiga bulan di Desa Kal-Tim. Dari Pak Sekdes Kal-Tim yang menyampaikan
salam Pak Kades mengenai kedatangan kami yang akan mengadakan KKN, maka
sambutan dari pihak desa sangat merspon positif kedatangan kami. Pak Sekdes
juga menjelaskan kondisi Desa Kalijaga Timur dan masalah-masalah yang terjadi
saat ini sejauh yang diketahuinya.
2. Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama
Setelah melakukan pertemuan dengan pihak desa dan
jajarannya, terutama dengan Bapak Kades Kal-Tim pada hari sebelumnya sesuai
saran dari beliau agar kami mengujungi sesepuh, tokoh agama, dan tokoh
masyarakat yang ada di Desa Kalijaga Timur, maka kami berbagi tugas
masing-masing orang atau berteman 2 dan 3 orang ke rumah tokoh masyarakat dan
tokoh agama yang ada di Desa Kalijaga Timur. Salah seorang dari mereka adalah
Bapak Muhtasar, M.Pd sendiri dan salah seorang tokoh agama yakni Bapak H.
Hakiki. Kami banyak memperkenalkan maksud dan tujuan kami melaksanakan kegiatan
KKN kepala beliau dan semua tokoh-tokoh tersebut merespon positif kedatangan
kami dan kami banyak diberikan wejangan serta saran, bahkan kami di berikan
pesan, ”Jangan sungkan-sungkan minta apa saja bila dibutuhkan”. mendengar
hal itu, kami menyambut baik dengan mohon dukungan dan keikutsertaan beliau
semua dalam menghadapi masyarakat setempat.
3. Bapak Kadus
Ada 7 kekadusan yang terbentuk di Desa Kalijaga
Timur ini, yaitu Dusun Dusun Erot Daya, Erot Lauk, Dasan Re, Rahayu, Muhajirin,
Ld. Karang Bongkot, dan Ld. Karang Idik. Dalam hal ini, kami berbagi tugas juga
dengan jumlah kami 12 orang maka kami menjadi 3 kelompok, dengan anggota 4
orang perkelompoknya untuk mengunjungi bapak-bapak kadus tersebut. Namun, dari
informasi yang kami dapatkan dari staf desa bahwa salah satu dusun yang ada di
sana tidak berkoordinasi secara baik dengan kepala desa pada khususnya sebagai
tambuk pemerintahan di desa Kal-Tim yaitu Dusun Muhajirin. Hal ini dikarenakan,
selain lokasinya yang memang paling ujung, dusun ini juga memang sedang
tersandung konflik dengan pemerintah desa. Dari itu, kami diperintahkan oleh
staf desa tidak perlu mengadakan observasi maupun perkenalan ke Kadus tersebut.
4. Tokoh Pemuda
Selaku tokoh pemuda yang ada di tatanan wilayah
pedesaan, yang tentunya sangat berperan dalam kemajuan dan perkembangan desanya
sendiri sebagaimana peran tokoh muda sebagai penerus bangsa dan agama melalui
skup yang lebih kecil yaitu desa. Selain itu, mereka juga merupakan penyambung
lidah dari tokoh-tokoh tua (masyarakat). Dari itu, sebelum melakukan perkenalan
kepada masyarakat umum, kami melakukan perkenalan sekaligus observasi kepada
rekan-rekan pemuda di setiap dusun yang ada di Desa Kalijaga Timur. Banyak
informasi yang kami dapatkan dari mereka terutama tentang permasalahan mereka
dan masyarakat setempat.
5. Masyarakat
Setelah melakukan perkenalan dengan beberapa tokoh
di desa tersebut, barulah kami memperkenalkan diri baik secara formal dan non
formal dengan masyarkat. Perkenalan awal dengan masyarakat kami lakukan melalui
forum pengajian yang dilaksanakan di masjid oleh masyarakat setempat yang
dibimbing oleh tokoh agama yang ada di sana. Selain itu, perkenalan juga kami
lakukan dengan duduk santai dengan masyarakat serta yasinan dan tahlilan yang
dilakukan oleh pemuda dan warga setempat.
Disamping itu, karena tidak semua masyarakat Desa
Kalijaga Timur mengikuti kegiatan yasinan dan tahlilan tersebut, kami melakukan
perkenalan secara lebih luas dengan inisiatif warga dan peserta KKN dalam
rangka mengadakan liburan atau refresing bersama warga dan kegiatan gotong
royong setiap minggunya bersama pemuda desa.
Disamping perkenalan tersebut, kami juga melakukan
perkenalan dengan masyarakat secara personal, seperti di masjid, di mushalla, di
berugak, di rumah warga, dan di warung ataupun ditempat-tempat lainnya. Usaha ini
dilakukan dengan tujuan untuk menambah kedekatan kami dengan masyarakat, serta
agar komunikasi dengan masyarakat terus berjalan.
B. PROSES MEMAHAMI DAN INKULTURASI DENGAN MASYARAKAT
Pada dasarnya PAR memiliki tiga unsur kata yang kesemuannya itu
memiliki keterkaitan antara Partisipasi, Aksi dan Riset. Ketiga kata tersebut
saling berkaitan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa setiap hasil riset
harus diimplemantasikan ke dalam bentuk aksi. Dalam proses melakukan perubahan
sosial ke arah yang lebih baik tersebut, haruslah melibatkan semua lapisan
masyarakat yang menjadi objek atau sasaran sekaligus menjadi subjek di mana
perubahan sosial itu harus dilakukan. Di sinilah letak partisipasi sebagai
pemahaman bahwa dalam segala tindakan, seorang peneliti bersama masyarakat
berupaya untuk merubah tatanan kehidupan sosial ke arah yang lebih baik.
Maka sebagai langkah awal sebelum melakukan peroses perubahan
sosial tersebut, peserta KKN-PAR yang berada di Desa Kalijaga Timur terlebih
dahulu mengenali dan memahami secara mendalam tentang kondisi masyarakat
beserta permasalahan yang meraka hadapi. Adapun metode pengenalan terhadap
lingkungan masyarakat tersebut adalah meliputi:
1.
Observasi
Sebagai langkah awal untuk memperoleh data-data
tentang kondisi riil masyarakat Desa Kalijaga Timur, maka kami peserta
KKN PAR melakukan observasi di lapangan,
baik itu obsevasi langsung maupun tidak langsung. Dalam observasi langsung,
peserta terlibat secara langsung dalam proses kegiatan masyarakat seperti: bagaimana masyarakat melakukan gotong royong, tahlilan,
hiziban dan sebagainya. Sedangkan observasi kedua yaitu observasi tidak
langsung, di mana peserta KKN PAR melakukan pengamatan dari luar dan tidak
terlibat langsung dalam proses kegiatan, seperti; bagaimana saat mereka melakukan aktivitas-aktivitas
keseharianya, pola pikirnya, sikap dan prilakunya serta yang lainya.
Observasi yang dilakukan oleh mahasiswa TIM KKN PAR yang ada di Desa
Kalijaga Timur dilakukan pada minggu pertama dan kedua. Hal ini dilakukan oleh
TIM dalam rangka mengetahui secara mendalam seluk beluk kehidupan masyarakat dari
beberapa hasil observasi tersebut, data-data yang telah diperoleh kemudian
dikaji dan dikritisi yang dilakukan pada forum-forum evaluasi. Hal itu
dilakukan untuk mengetahui dan menghasilkan
kesimpulan secara umum tentang kondisi
masyarakat Desa Kal-Tim.
Setelah melakukan evaluasi tersebut, untuk membenarkan
beberapa asumsi dan narasi serta kritik yang telah dibangun oleh peserta KKN
PAR barulah hal itu dikonfirmasikan kembali kepada masyarakat, dengan cara
melakukan wawancara secara langsung dengan beberapa warga sehingga data yang
kami peroleh tentang kondisi masyarakat diperoleh secara objektif dan holistik
Setelah data itu diperoleh baik data yang
terkait dengan kondisi rill kehidupan mereka ataupun beberapa data yang
terkait dengan permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi, barulah data
tersebut kami eksplorasi kepada masyarakat
melalui forum rembuk desa. Akan tetapi proses eksplorasi data tersebut
kami lakukan dengan cara mengajak masyarakat untuk mendiskusikan dan mencari
solusinya tentang masalah-masalah yang mereka hadapi kemudian
paling mendesak dan penting itulah untuk cepat diatasi.
Sedangkan
untuk membangkitkan
kesadaran mereka akan problem-problem yang mereka hadapi kami
mengajak mendiskusikan beberapa akibat yang akan ditimbulkan oleh
masalah-masalah yang mereka hadapi, sehingga dalam pola pikir mereka terbentuk suatu
kesadaran kolektif untuk melakukan atau menghindar dari akibat-akibat
buruk yang telah diramalkan. Dengan analisa
di atas, kami menginginkan akan tercipta suatu kondisi yang benar-benar sesuai
dengan apa yang mereka cita-citakan.
Dari proses inilah, masyarakat bisa kembali timbul
kesadaran kolektif mereka untuk melakukan perubahan. Dan perubahan tersebut
tidak akan bisa dilakukan tanpa partisipasi dan dukungan seluruh komponen masyarakat
2.
Membangun Komunitas
Langkah selanjutnya dalam rangka membangun
komunitas dengan masyarakat secara kolektivitas dan solidaritas sosial agar
masyarakat bisa bekerja sama dan sama-sama bekerja. Peserta KKN PAR yang
bertugas sebagai fasilitator dalam
proses perubahan tersebut berusaha
membangun komunitas-komunitas
yang kami bentuk tersebut tidak secara formal, akan tetapi semangat mereka
tetap dalam satu kesatuan dan kebersamaan.
Adapun proses pembentukan komunitas
tersebut dilakukan melalui rumah ke
rumah, artinya kami terlebih dahulu mengenali permasalahan-permasalahan,
menanyakan persoalan-persoalan yang dihadapi, dan apa solusi yang mereka
lakukan untuk penyelesaian persoalan tersbut. Jika kemudian mereka tidak punya
solusi, maka kami tawarkan suatu solusi yang telah kami diskusikan sebelumnya
kepada mereka yang kemudian setelah solusi disepakati oleh masyarakat, kami
angkat dari salah satunya dari mereka untuk menjadi penanggung jawab pelaksanakan kegiatan tersebut. Misalnya dalam persoalan adik-adik
yang belajar di TPQ yang menurut masyarakat sangat tidak berjalan bahkan ada
juga masyarakat yang meminta agar dibentuknya TPQ di dusun mereka. Dari
persoalan itu, solusi yang kami tawarkan adalah kami akan membantu rekan-rekan
pemuda yang ada di sana bagaimana untuk bisa mengelola TPQ yang sudah dibentuk
agar tetap berjalan dengan lancar. Sementara bagi warga yang menginginkan
adanya TPQ, kami mengajak rekan-rekan pemudanya untuk bisa mengurus bersama
dalam proses pembentukan TPQ tersebut.
Dan selain itu juga, untuk lebih bermanfaat bagi masyarakat
Desa Kalijaga Timur kami melakukan pendekatan dengan pemuda-pemudi dengan menawarkan program yaitu
memberikan bimbingan belajar atau jam tambahan di luar jam sekolah berupa
pelajaran matematika dan bahasa Inggris, dan untuk permasalahan-permasalahan
dari masyarakat kami diskusikan kembali pada rapat evaluasi. Kemudian peserta
KKN PAR yang laki-laki melakukan pendekatan melalui program pengajian pada
setiap malam Kamis di masjid. Dalam dua program ini kami selipkan motivasi dan
pelajaran agama sebagai usaha untuk
membuat filter pemuda pemudi untuk menghadapi tantangan zaman.
3. Membangun Trust (Kepercayaan)
Saat
pertama kami sampai ke Desa Kalijaga Timur dan ternyata
masyarakat sudah menyambut kami dengan apresiatif. Hal ini dapat dilihat dari
cara mereka bersikap saat kami kunjungi dan
pada saat kami sempat mananyakan apa ada peserta KKN yang pernah ke sini
sebelum kami, kemudian kami mendapat jawaban bahwa memang dari tahun-tahun
sebelumnya juga pernah ada peserta KKN. Dan hal itu tentunya menjadi informasi
bagi kami untuk dapat kami jadikan sebagai pedoman dalam berprogram di Desa
Kalijaga Timur ini untuk membawa perubahan untuk menjadi lebih baik dengan
usaha sebatas kemampuan kami.
Disamping itu
usaha lain yang kami lakukan adalah dengan mendekati tokoh masyarakat (Pak
Muhtasar, M.Pd). Beliau adalah alah satu dosen di STKIP Hamzanwadi Selong
sehingga kami dapat lebih mudah untuk berkomunikasi intensif. Di mana dengan
kedekatan kami dengan dia akhirnya dia meminta kami membantu pemuda di sana
untuk membuatkan proposal kepada pemerintah daerah dalam hal meminta dana
bantuan dan mengurus surat izin operasional pembentukan TPQ Darul Haq Erot
Lauk. Dan teman-teman yang laki-laki khususnya
disuruh menjadi khotib setiap hari Jum’at secara bergantian. Hal ini membuat
masyarakat tambah percaya kepada kami, dan akhirnya dengan berkat itulah semua
program yang kami agendakan dapat dengan
mudah untuk kami jalankan bersama masyarakat. Di samping itu juga, karena
kepercayaan masyarakat terhadap kami, sering kami mendapat undangan hiziban,
tahlilan, dan hajatan dari masyarakat
Selain itu, banyak
kegiatan partisipasi yang kami lakukan demi menanamkan kepercayaan kepada
masyarakat, seperti kerja bakti, Minggu bersih, Jum’at bersih, kebersihan
masjid, ikut membimbing pelajaran pendidikan agama tambahan di TPQ, ikut gotong
royong dalam pembangunan madrasah MTs. Marakit Ta’limat dan mendengarkan curhat ibu-ibu.
Dari
proses-proses itulah masyarakat betul-betul menerima kami secara utuh dan
menganggap kami merupakan bagian dari masyarakat desa ini, sehingga kita
kelihatan kompak dan dekat dengan
masyarakat. Dari proses-proses pendekatan itulah beberapa konsep PAR
kami lakuan melalui wawancara atau penggalian data-data yang terkait dengan
kondisi desa ini.
BAB III
DESKRIPSI UMUM MASYARAKAT DAN
PROBLEMATIKA
DESA KALIJAGA TIMUR
A.
DESKRIPSI DESA KALIJAGA TIMUR
1.
Letak
Geografis
Desa Kalijaga Timur
merupakan salah satu desa pemekaran dari
Desa Kalijaga yang berada di wilayah Kecmatan Aikmel dengan luas wilayah 250,00
ha (2,50 km2), dan mempunyai dusun di antaranya; Dasan Re, Kampung
Muhajirin, Rahayu, Erot Lauk, Erot Daya, Lendang Karang Idik, dan Lendang
Karang Bongkot. Ibu Kota Desa Kalijaga
Timur adalah Kampung Rahayu (Rahayu).
Adapun batas-batas wilayah
Desa Kalijaga Timur antara lain:
Ø
Sebelah
Utara : Desa Mamben Daya - Kembang
Kerang, Kecamatan Wanasaba
Ø
Sebelah
Selatan : Desa Kalijaga Selatan Kec.
Aikmel
Ø
Sebelah
Timur : Desa Mamben Lauk
Kec.Wanasaba
Ø
Sebelah
Barat : Desa Aikmel Kec. Aikmel
2.
Peta
Demografis
Desa Kalijaga Timur ini
dihuni ± 4517 jiwa ini yang terdiri dari jiwa penduduk 2.282
laki-laki dan 2347 jiwa penduduk perempuan dan terbagi kedalam 1335 KK (Kepala
Keluarga). Terdiri dari 7 kekadusan yaitu Erot Daya, Erot Lauk, Dasan Re,
Rahayu, Lendang Karang Idik, Lendang Karang Bongkot dan Kampung Muhajirin dan
semuanya sudah terbentuk RT/RW. Adapun rincian jumlah penduduk Kalijaga Timur
seperti dibawah ini :
DUSUN
|
JUMLAH JIWA
|
JUMLAH KK
|
JUMLAH RUMAH TANGGA
|
||
LAKI
|
PEREMPUAN
|
JUMLAH
|
|||
Erot Daya
|
518
|
539
|
1.057
|
335
|
189
|
Erot Lauk
|
229
|
262
|
491
|
154
|
103
|
Dasan Re
|
559
|
637
|
1.196
|
345
|
238
|
Rahayu
|
151
|
169
|
320
|
94
|
72
|
Lendang Karang Idik
|
262
|
254
|
516
|
167
|
113
|
Lendang Karang Bongkot
|
331
|
328
|
659
|
188
|
129
|
Kampung Muhajirin
|
122
|
156
|
278
|
52
|
47
|
Jumlah
|
2.282
|
2.347
|
4.517
|
1.335
|
891
|
Sumber : PROFIL DESA KAL-TIM TH. 2012
Melihat data di atas dapat
dilihat bahwa dengan jumlah penduduk yang ada di desa ini didominasi oleh perempuan daripada jumlah
laki-laki.
a.
Bidang
Ekonomi, ”Antara Petani dan TKI”
Melihat
data luas daerah Desa Kalijaga Timur yang dihuni oleh sekitar 4517 jiwa ini
tampak terlihat bahwa masyarakat Desa Kalijaga Timur ini memiliki wilayah tanah
yang sangat luas dan penduduknya
mayoritas sebagai petani terbagi dalam 1.224 KK dan sebagai Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) dari tahun ke tahun semakin bertingkat, itupun ke Arab Saudi,
selebihnya menjadi petani. Semua hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh
dari data statistik desa bahwa masyarakat Desa Kalijaga Timur menjadi petani
berjumlah 1.224 orang, orang yang menjadi PNS (Pegawai Negri Sipil) 22 jiwa,
guru berjumlah 58 jiwa, tukang kayu 72 jiwa, dan di sektor non pertanian
sejumlah 432 jiwa.
Secara
fisik rumah orang-orang Desa Kalijaga Timur mayoritas keadaan penduduknya
memiliki bangunan rumah permanen dan minoritas keadaan penduduknya dengan
bangunan rumah sederhana. Ditinjau dari struktur ekonomi masyarakat Kalijaga
Timur, sektor pertanian memegang peranan yang sangat penting di dalam
pertumbuhan ekonominya, penduduk Kalijaga Timur sebagian besar penduduknya
bermata pencaharian dari sektor pertanian dan sebagian kecil penduduknya
menjadi pegawai negeri, pedagang, pengerajin, dan lain-lain.
Untuk
mendukung proses perekonomiannya masyarakat Kalijaga Timur banyak yang memilih
jalan untuk merantau atau menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan sebagian
besar tetap menjadi petani.
Dilihat
dari segi ekologi, Desa Kalijaga Timur merupakan daerah yang datar yang cocok
untuk mengembangkan pertanian sawah seperti; jagung, tembakau, kacang-kacangan,
cabai, kedelai, dan lain-lain.
b.
Bidang Pendidikan : Masyarakat “Belajar atau Bekerja”
Ternyata
masyarakat Desa Kalijaga Timur bisa dikatakan dari segi ekonomi bisa dikatakan
cukup, tapi dari tingkat pendidikan masih dikatakan tergolong sangat rendah. Hal
ini bisa dilihat dari rata-rata
masyarakatnya hanya sampai tingkat SMA. Hal ini dapat dilihat dari
Jumlah Lulusan MTs. dan MA. Negeri dan Swasta pada tabel berikut ini :
DUSUN
|
MTs
|
MA
|
JUMLAH
|
||
NEGERI
|
SWASTA
|
NEGERI
|
SWASTA
|
||
Erot Daya
|
-
|
3
|
-
|
3
|
6
|
Erot Lauk
|
-
|
2
|
-
|
2
|
4
|
Dasan Re
|
-
|
5
|
-
|
4
|
9
|
Rahayu
|
-
|
2
|
-
|
1
|
3
|
Lendang
Karang Idik
|
-
|
7
|
-
|
6
|
13
|
Lendang Karang Bongkot
|
-
|
2
|
-
|
3
|
6
|
Kampung Muhajirin
|
-
|
1
|
-
|
1
|
2
|
Jumlah
|
-
|
22
|
-
|
20
|
42
|
Sumber : PROFIL DESA KAL-TIM TH.
2012
Jumlah Lulusan SMP dan SMA Negeri
dan Swasta
DUSUN
|
SMP
|
SMA
|
JUMLAH
|
||
NEGERI
|
SWASTA
|
NEGERI
|
SWASTA
|
||
Erot Daye
|
7
|
-
|
5
|
4
|
9
|
Erot Lauk
|
9
|
-
|
2
|
-
|
2
|
Dasan Re
|
5
|
-
|
5
|
-
|
5
|
Rahayu
|
4
|
-
|
3
|
-
|
3
|
Lendang Karang Idik
|
7
|
9
|
1
|
3
|
20
|
Lendang Karang Bongkot
|
5
|
3
|
-
|
2
|
2
|
Kampung Muhajirin
|
3
|
2
|
1
|
-
|
6
|
Jumlah
|
40
|
14
|
1
|
5
|
60
|
Sumber : PROFIL DESA KAL-TIM TH. 2012
Sedangkan
masyarakat yang lulusan perguruan tinggi hanya 15 orang. Dan saat ini yang
masih dalam tahap pendidikan perguruan tinggi
hanya 15 orang.
Dari
data tersebut, jelas sekali bahwa dalam hal pendidikan masyarakat di Desa Kalijaga Timur masih
sangat tertinggal. Padahal menurut sebagian warga Masyarakat, sebenarnya daya
pikir masyarakat Desa Kalijaga Timur
tidak terlalu rendah jika masyarakat ini menempuh pendidikan di luar wilayah,
misalnya di Bali, Bandung, Jawa dan lain
sebagainya, karena mereka banyak mengikuti lomba-lomba di daerah-daerah
lain seringkali mendapat juara atau minimal masuk 10 besar.
Adapun fasilitas
pendidikan di Desa Kalijaga
Timur sampai saat ini hanya terdapat
delapan unit gedung yaitu satu gedung SMPN, empat unit gedung SDN/MI, dan PAUD
tiga unit gedung. Sementara jumlah anak-anak yang menempuh pendidikan di Desa
Kalijaga Timur adalah PAUD berjumlah 35 orang yang terdiri dari laki-laki 15
orang dan 20 orang perempuan. Untuk SDN/MI berjumlah 886 orang yang terdiri
dari 409 orang laki-laki dan 477 orang perempuan. Tingkat SMP Negeri dan Swasta
dari Kelas I sampai Kelas III sebanyak 283 orang. Sementara untuk SMA Negeri
dan Swasta kelas I – III sebanyak 62 orang dan MA Negeri dan Swasta berjumlah 102
orang dari kelas I – III.
Akan
tetapi setelah sebagian besar masyarakat Desa Kalijaga Timur setelah SLTA,
jarang sekali yang melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka lebih
memilih bekerja daripada menjadi pelajar. Hal ini dikarenakan paradigma berpikir
masyarakat tentang pentingnya pendidikan sangat minim. Bahkan tidak sedikit di
antara mereka pasca lulus SMA bekerja ke Malaysia demi memenuhi kebutuhan
hidupnya.
c. Bidang Keagamaan : Agama masyarakat
Berbicara masalah
agama, masyarakat Desa Kalijaga Timur mayoritas agama Islam. Dan mengenai
kegiatan agama, kata salah satu warga Desa Kalijaga Timur ini biasanya warga
sangat antusias dalam menyambut
hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Besar Muhammad SAW., Isra’ dan
Mi’raj, begitu juga dengan
penyambutan bulan Ramadhan.
Biasanya kalau sudah tiba bulan-bulan perayaan hari besar Islam masyarakat
Kalijaga Timur mengadakan berbagai macam perlombaan.
Adapun fasilitas
ibadah yang ada di Desa Kalijaga Timur adalah banyak dibangun masjid dan
mushalla. Di mana masjid dan mushalla tersebut tersebar di masing-masing
kekadusan, seperti; Masjid Nurussalam yang teletak di Dusun Erot Lauk dengan
tiga buah mushalla, Masjid Nurul Jama’ah yang terletak di Lendang Karang Idik
dengan satu mushalla dan Lendang Karang Bongkot dengan empat buah mushalla,
serta beberapa masjid dan mushalla yang berada di dusun yang lainnya. Dari
hasil observasi lapangan, masjid hanya digunakan untuk shalat jama’ah, shalat
jenazah, dan tidak digunakan untuk anak-anak mengaji karena anak-anak Desa
Kalijaga Timur mayoritas mengaji mushalla-mushalla. Setiap dusun mempunyai
mushalla sehingga masjid tidak ramai karena hanya digunakan untuk hari-hari
besar saja, seperti; hari Jum’at, hari Raya Idul Fitri, dan hari Raya Idul Adha
yang jaraknya cukup lama.
d. Bidang Kesehatan
Kalau dilihat lingkungan masyarakat Desa Kalijaga Timur tergolong masyarakat yang memiliki kesadaran
akan pentingnya menjaga kesehatan
keluarga dan lingkungan. Hal ini bisa dilihat dari antusias masyarakat di sana
yang memanfaatkan sarana kesehatan yang ada yaitu puskesmas pembantu dan
polindes. Apabila ada anggota keluarga yang sakit, maka akan dibawa ke
puskesmas terdekat. Selain itu, dari segi kepedulian ibu-ibu hamil terhadap
kandungan dan bayinya juga sangat tinggi. Sebagaimana informasi yang kami
dapatkan bahwa antusias ibu-ibu hamil untuk ikut serta memeriksakan kandungan
maupun bayinya ke posyandu sangat tinggi. Di mana kegiatan posyandu di
masing-masing dusun dilaksanakan setiap bulannya pada tanggal yang berbeda.
Keadaan lingkungan, jalan, dan rumah sepanjang desa
masyarakat Desa Kalijaga Timur sangat menyadari tentang menjaga kebersihan
lingkungan. Hal ini misalkan tentang tersedianya tempat pembuangan hajat
(jamban) di masing-masing rumah, sehingga tidak terjadi pembuangan hajat di
sungai atau di tempat umum lainnya. Ini membuktikan bahwa masyarakat Kalijaga
Timur amat memperhatikan masalah kebersihan lingkungannya.
Adapun sarana-sarana kesehatan yang ada di Kaljaga Timur,
dapat terlihat pada tabel berikut ini:
Jumlah Sarana Kesehatan Yang Ada DI
Kalijaga Timur
DESA
|
PUSKESMAS PEMBANTU
|
POLINDES
|
POSYANDU
|
JUMLAH
|
Kalijaga Timur
|
1
|
1
|
7
|
9
|
Jumlah Sarana Penunjang Kesehatan
Yang Ada Di Kalijaga Timur
DUSUN
|
JAMBAN KELUARGA
|
MCK
|
TAMAN GIZI
|
KEBUN GIZI
|
TOGA
|
Erot Daya
|
189
|
1
|
1
|
-
|
4
|
Erot Lauk
|
103
|
-
|
-
|
-
|
1
|
Dasan Re
|
258
|
1
|
1
|
-
|
1
|
Rahayu
|
72
|
-
|
-
|
-
|
|
Lendang Karang Idik
|
113
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Lendang karang
Bongkot
|
129
|
1
|
-
|
-
|
-
|
Kampung Muhajirin
|
47
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Jumlah
|
891
|
3
|
2
|
-
|
3
|
Sumber : PROFIL DESA KAL-TIM TH.
2012
Dari tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat
Kalijaga Timur adalah masyarakat yang peduli terhadap kesehatan keluarga dan
lingkungan.
B. PROBLEMATIKA UMUM
MASYARAKAT
Melihat penjelasan
tentang kondisi umum masyarakat
desa Kalijaga Timur maka, beberapa
hal yang menjadi problem
masyarakat desa Kalijaga Timur yaitu:
1. Masalah sarana pendidikan
Kemiskinan
memang dekat dengan kebodohan dan kebodohan identik dengan tinggi rendahnya
pendidikan masyarakat. Hal inilah yang juga termasuk problematika umum
masyarakat Desa Kalijaga Timur Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur.
Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat
Desa Kalijaga Timur dapat terlihat dari data
menyatakan bahwa mayoritas tingkat pendidikan masyarakat Desa Kalijaga
Timur ini jika dimatrikkan berdasarkan jumlah terbanyak, lulusan sekolah dasar adalah mendapat peringkat
pertama akan tetapi setelah itu 70% kemungkinan untuk menganggur itu lebih
banyak bahkan sebelum mereka tamat SD lebih banyak memilih merantau daripada
melanjutkan pendidikan kejenjang lebih tinggi. Apalagi bila dia itu seorang
perempuan maka maksimal setelah mereka tamat SMP lebih memilih menganggur
daripada melanjutkan pendidikan. Hal ini disebabkan karena kurangya kesadaran tentang
pendidikan. Namun, penyebab yang paling utama adalah masalah ekonomi
keluarga yang tidak mencukupi. Selain itu dikarenakan kurangnya sarana
pendidikan yang tersedia di Desa Kalijaga Timur itu sendiri. Sehingga untuk
dapat bersekolah, siswa di sana harus berjalan kaki ke luar desa, menelusuri
jalan yang cukup jauh untuk bisa sampai di sekolah mereka.
Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat ternyata
berpengaruh juga terhadap tingkat
pekerjaan masyarakat Desa Kaijaga Timur yang lebih memilih
menjadi petani dan TKI dari pada
melanjutkan sekolah.
2.
Tidak adanya TPQ
yang terbentuk
Setelah kami mendata di Desa Kalijaga Timur ini, sebagian
besar yang menjadi permasalahan disetiap dusun yaitu masalah TPQ. Di setiap
dusun yang kami data memang sudah membentuk TPQ yang telah memiliki izin
operasional. Akan tetapi, masih ada juga yang belum membentuk TPQ sama sekali
seperti di Dasan Re, Rahayu, Erot Lauk, dan Erot Daya.
Kami dari rekan-rekan KKN mencoba berunding dengan
pemuda-pemuda di setiap dusun mengenai pembentukan TPQ tersebut. Ketiga dusun
ini meminta kami hanya untuk mengajar mengaji di malam hari, sedangkan untuk
pembentukan TPQ sendiri mereka tidak menyanggupinya. Sementara di Dusun Erot
Lauk sendiri, sejak awal kami telah diminta oleh pemudanya untuk membantu mereka
dalam pembentukan TPQ di dusun mereka.
3.
Masalah TPQ yang
Tidak Berjalan Lancar
Walaupun di Desa Kalijaga Timur ini sebagian besar di setiap
dusun sudah memiliki TPQ, akan tetapi dari data-data yang kami peroleh,
walaupun sudah memiliki TPQ semuanya bisa dikatakan mandeg atau bisa dibilang
mati suri.
Kami dari rekan-rekan KKN berncana untuk melanjutkan atau
melancarkan kegiatan TPQ tersebut dengan cara mengumpulkan adik-adik yang ikut
TPQ dan mengajar mereka selama kami berada di Desa Kalijaga Timur ini. Hal ini
kami lakukan untuk memotivasi rekan-rekan pemuda yang ada di sana untuk mahu
dan aktif mengelola TPQ yang sudah terbentuk tersebut, lebih-lebih setelah kami
pergi nantinya.
4.
Minimnya Al-Qur’an
dan Iqra’
Setelah kami semua dari rekan-rekan KKN memulai mengajar TPQ
di beberapa dusun, ternyata ada beberapa peroblem yang kami temukan. Salah
satunya tentang kurangnya fasilitas di setiap dusun yaitu Al-Quran dan Iqra’,
terutama di Dusun Erot Lauk ini yang sudah kami ketahui sejak awal.
Dan melihat tradisi masyarakat Desa Kalijaga Timur khususnya
di Erot Lauk, mengaji bersama setiap ada warganya yang meninggal dunia. Dalam
praktiknya tradisi ini, jama’ah yang hadir sangat membutuhkan jumlah Al-Qur’an
yang cukup banyak. Dan rata-rata kesulitan untuk harus mengumpulkan Al-Qur’an
banyak dalam sekejap. Oleh karena itu, kami dari peserta KKN memberikan bantuan
(sumbangan) Al-Qur’an juz-an sebanyak dua buah, agar masyarakat yang ikut
mengaji bisa lebih gampang serta mereka tidak repot untuk mencari Al-Qur’an
yang banyak.
Kami menyerahkan Al-Qur’an tersebut kepada salah seorang
tokoh agama yang sekaligus sebagai guru ngaji di salah satu mushalla di Dusun
Erot Lauk, yaitu H. Hakiki.
5.
Masalah Remaja/
Pemuda Desa yang Tidak Terstruktur dan Terprogram
Dari data yang kami dapatkan pemuda di Desa Kalijaga Timur
ini tergolong lumayan banyak, akan tetapi para pemuda di Desa Kalijaga Timur
ini tidak terstruktur dan terprogram dikarenakan kemungkinan karena kurangnya
kesadaran mereka dan kurangnya pendidikan mereka sehingga sulit untuk diatur
dan diarahkan.
Meurut pandangan kami, faktor utama yang menyebabkan hal ini
terjadi yaitu kurangnya perhatian para tetua (tokoh yang dituakan) di
desa ini. Bisa kami simpulkan bahwa hal seperti ini adalah masalah yang
turun-temurun dari sejak dahulu, itu juga yang dijelaskan oleh salah satu tetua
di Dusun Erot Lauk yaitu Haji Hakiki.
6. Masalah Kesadaran Akan Kebersihan dan Lingkungan
Sejauh
yang kami tahu tentang kesadaran akan kebersihan dari masyarakat Kalijaga Timur
cukup baik. Bahkan masyarakatnya sebagian besar memiliki jamban masing-masing,
khususnya di tempat tinggal kami termasuk di posko KKN yaitu di Erot Lauk.
Setiap Minggunya kami melakukan pembersihan di dusun tersebut dan bahkan itu
sudah menjadi rutinitas pemuda setiap minggunya dan tak jarang kamipun sering
mendapat undangan dari pemuda-pemuda di dusun lain untuk melakukan pembersihan,
dan kalaupun waktunya sama kamipun berbagi tugas sebagian ada di Dusun Erot
Lauk dan sebagian lagi di Dusun Erot Daya dan sebagainya.
Akan
tetapi, satu hal yang belum menjadi kesadaran dan bahkan sudah menjadi
kebiasaan masyarakat di sini terutama di tempat tinggal kami (posko KKN) yaitu
kebiasaan membuang sampah di sungai sehingga sampah dapat dijumpai di sepanjang
sungai. Selain itu, masih tidak teraturnya drainase air pembuangan
sehingga masih tergenang di halaman rumah warga atau di jalan.
7. Minimnya Sarana dan Prasarana Pendukung
Di
samping beberapa persoalan di atas, masyarakat Desa Kalijaga Timur terkadang
juga dihadapkan dengan masalah-masalah
yang terkait dengan minimnya fasilitas yang ada di desa ini. Baik itu berupa
fasilitas yang terkait dengan kesehatan,
agama, pendidikan, transportasi, dan bidang lainya.
Salah
satu problematika masyarakat Desa Kalijaga Timur hanya ada satu puskesmas
pembantu yang bisa dikatakan kurang memadai untuk masyarakat. Baik dari segi
bangunan dan petugas kesehatan yang bertugas di sana. Di samping fasilitas
tersebut akan berguna untuk memudahkan pelayanan terhadap masyarakat, dan masih
banyak fasilitas-fasilitas lain yang juga mengembangkan skill dan
pengetahuan masyarakat. Misalkan saja,
fasilitas akses informasi yang masih belum ada kami lihat tanda-tanda
keberadaan warung internet (warnet) maupun rental-rental komputer di sekitaran
Kalijaga Timur. Fasilitas yang belum ada juga adalah minimnya sarana
transportasi umum, sehingga banyak warga yang bepergian kalau tidak menggunakan
kendaraan pribadi akan beraktivitas ke tempat jauh dengan jalan kaki. Termasuk
adik-adik yang bersekolah di tempat jauh, harus jalan kaki untuk sampai di
sekolah mereka.
BAB 1V
IDENTIFIKASI MASALAH
DAN POTENSI
DAN
TEKNIK PEMECAHANMASALAH
A. IDENTIFIKASI
MASALAH DAN PROSESNYA
Adapun
masalah-masalah yang sering dihadapi oleh
masyarakat Desa Kalijaga Timur begitu kompleks. Salah satunya
adalah kurangnya kesadaran para pemuda untuk melirik dan mengajar adik-adik
yang ada di masing-masing TPQ yang ada di Desa Kalijaga Timur, sehingga
masing-masing TPQ yang ada tersebut tidak berjalan dengan lancar. Kami dari
rekan KKN PAR akan menghidupkan TPQ
kembali di setiap dusun yang ada di Desa Kalijaga Timur.
Sebelum
membahas lebih jauh tentang masalah yang sering dihadapi masyarakat Desa
Kalijaga Timur alangkah lebih baiknya, jika kita harus mengetahui bagaimana
masalah-masalah yang harus diidentifikasi. Adapun langkah-langkah dalam
melaksanakan identifikasi masalah tersebut melalui :
1.
Observasi
Langkah awal yang peserta KKN PAR lakukan adalah dengan melakukan observasi secara langsung di lapangan.
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui pola kehidupan masyarakat baik secara ekonomi,
hubunga sosial kemasyarakatan, agama, pendidikan, dan kegiatan-kegiatan masyarakat
kesehariannya.
Dari hasil observasi inilah kami mendapatkan beberapa data
tentang kondisi dan problematika
masyarakat yang sering dihadapi, serta bagaimana pola kehidupan mereka dalam
sehari-harinya, sehingga kesimpulan umum
sementara yang kami dapat
adalah meliputi:
a.
Masyarakat Desa Kalijaga Timur memiliki potensi alam
yang cukup kaya dengan adanya suangai
yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik yang meskipun tidak mampu
memberikan manfaat untuk semua. hal ini dikarenakan PLTA yang ada hanya bisa
mengaliri satu dusun yaitu Dusun Rahayu. Namun hal ini tentunya telah menjadi
satu point emas, sehingga tidak salah jika Desa Kalijaga Timur pernah meraih
juara dalam lomba desa.
b.
Kurangnya persediaan air untuk keperluan sehari-hari seperti;
mencuci, menyiram, mandi, dan sebagainya. Dari semua masyarakat di desa ini,
sebagian besar mengambil air untuk keperluan tersebut dari air yang berasal
dari masjid terdekat. Karena jarang masyarakat yang menggunakan air sumur atau
air PDAM. Sedangkan untuk keperluan air minum dan memasak, masyarakat sudah
memanfaatkan secara maksimal sumber air yang ada yaitu air WSLICK yang telah
dibangun dan diusahakan oleh pemerintah Desa Kalijaga Timur. Persoalan masyarakat
yang kemudian terjadi ialah bahwa mereka sering mencuci di depan rumahnya kemudian
air bekas cucian dibuang di depan rumah sehingga tergenang dan lama kelamaan
akan menyebabkan bau yang tidak
sedap.
c.
Dalam kehidupan sosial masyarakat Desa Kalijaga Timur memiliki
integritas yang sangat minim dan kurang
patuhnya terhadap tokoh masyarakat (orang yang dituakan). Hal ini dapat dilihat
karena antara dusun yang satu dengan dusun yang lain masih ada mis-komunikasi
dan saling bertolak belakang.
d.
Secara ekonomi, kehidupan masyarakat Desa Kalijaga Timur
terkait penghasilan rata-rata bisa dikatakan cukup. Hal ini dapat dilihat dari
kehidupan masyarakat sehari-hari dengan mata pencaharian sebagai petani dan
pengerajin tikar.
e.
Minimnya anak sekolah di Desa Kalijaga Timur, terutama yang
melanjutkan pendidikan setelah lulus SMP atau SMA sehingga pemuda dan pemudinya
banyak yang putus sekolah dan memilih menjadi TKI atau pekerja (tukang).
f.
Kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sangat tinggi. Hal
ini dapat dilihat dari kekompakan pemudanya, dengan mengadakan pembersihan
setiap hari Minggu pagi.
2.
Wawancara bersama masyarakat
Dari hasil observasi tersebut kemudian kami lanjutkan
dengan melakukan wawancara langsung
bersama masyarakat untuk mengetahui persoalan-persoalan yang mereka hadapi
secara mendetail. Sedangkan wawancara kami lakukan baik secara formal (datang
bertamu ke rumah masyarakat) atau pun non formal (dilakukan ketika kumpul
dengan pemuda sambil minum kopi dan lain sebagainya). Dari beberapa hasil
wawacara dengan masyarakat kami mendapatkan beberapa data tentang beberapa
persoalan yang sering mereka hadapi dan membuat mereka resah. Secara umum
masalah-masalah tersebut adalah meliputi:
a.
Rendahnya tingkat pendidikan
b.
Lemahnya kemampuan menegerial masyarakat
c.
Kurangnya persediaan air bersih
d.
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan
3.
Forum Rembuk Desa
Setelah melakukan beberapa wawancara dengan masyarakat,
kemudian kami pertemukan beberapa orang
masyarakat yang meliputi orang-orang
yang banyak berperan di Desa Kalijaga
Timur seperti tokoh masyarakat, tokoh pemuda, kadus-kadus, kepala sekolah, staf
desa, dan beberapa orang guru MTs. Marakit Ta’limat Desa Kalijaga Timur.
Pertemuan tersebut kami beri nama, “Forum Rembuk Desa”. Adapun pembahasan dalam
forum tersebut adalah :
a. Identifikasi Masalah
Utama
Dalam
pertemuan yang kami sebut “Forum
Rembuk Desa” itu membahas masalah-masalah yang sudah teridentifikasi dari
hasil observasi dan wawancara dengan warga setempat. Di mana pembahasan
tersebut meliputi dari berbagai aspek kehidupan masyarakat seperti :
1.
Di bidang pendidikan : masalah yang muncul di bidang
pendidikan seperti rendahnya tingkat pendidikan masyarakat dan mereka lebih
memilih menjadi petani atau pekerja (TKI) demi untuk mendapatkan uang. Selain
itu, anak-anak sekolah juga masih memiliki pemahaman yang rendah akan
pengetahuan umum, seperti matematika dan bahasa Inggris.
2.
Di bidang kesehatan : dalam bidang kesehatan yang menjadi
masalah adalah meliputi kesehatan lingkungan, air yang tergenang di halaman
rumah warga, membuang sampah di sungai, dan pemeliharaan kelestarian
lingkungan.
3.
Di bidang kepemudaan yang menjadi masalah yaitu remaja atau
pemuda yang sudah di bentuk tetapi mati suri.
4.
Di bidang keagamaan : masalah yang timbul adalah masih
banyaknya TPQ-TPQ yang telah terbentuk di Desa Kalijaga Timur yang mandeg/
macet.
Setelah
masalah-masalah itu teridentifikasi secara keseluruhan, barulah kemudian
dicarikan sebab-sebab dari masalah tersebut dan akibat yang dapat ditimbulkannya.
Hasil dari identifikasi masalah-masalah tersebut dapat dilihat dalam lampiran
laporan ini.
b.
Teknik pemecahan masalah
Setelah
melakukan identifikasi tersebut, dalam “Forum Rembuk Desa” juga ditentukan solusi
yang jitu untuk pemecahan masalah-masalah yang dihadapi tersebut. Solusi yang
ditentukan oleh masyarakat adalah dengan mempertimbangkan masalah-masalah itu, jadi
solusi yang ditawarkan oleh masyarakat
dengan melihat apa yang menyebabkan timbulnya masalah tersebut, sehingga solusi
yang bisa memecahkan secara langsung terhadap semua akar-akar permasalahan
tersebut.
Dari
beberapa solusi yang ada, kemudian merealisasikan dalam bentuk program-program kegiatan dan
kegiatan-kegiatan itu kemudian akan menjadi awal perencanaan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Adapun
solusi dapat dilihat dalam lampiran laporan ini.
c.
Menentukan Skala Proritas (Matrix
Ranking)
Dari
sekian banyak solusi dari beberapa item permasalahan, barulah kami berserta
masyarakat (tokoh pemuda, tokoh masyarakat, kadus) menentukan matrik rangking (skala
proritas) dari beberapa kegiatan tersebut dari. Hasil prioritas inilah, program bisa dipilih mana yang akan dilaksanakan terlebih dahulu.
Setelah
selesai menentukan skala prioritas tersebut, barulah kemudian dilanjutkan
pada pada pembahasaan waktu pelaksanaan kegiatan
dari solusi yang telah ditawarkan, mulai dari penangung jawab, tujuan kegiatan, target dana yang dihabiskan serta dari mana sumber dana tersebut bisa diperoleh. Setelah forum tersebut selesai, kami
berusaha untuk mengatur jadwal
masyarakat terkait dengan pertemuan selanjutnya untuk kembali
mendiskusikan dan membahas membahas beberapa persoalan yang belum tuntas.
Akan tetapi berdasarkan permintaan masyarakat yang kami
ajak diskusi sambil minum kopi supaya diskusi tidak terlalu kaku. Dalam
diskusi-diskusi tersebut sering kami melaksanakan pada malam hari karena
mengingat kesibukan masyarakat pada siang harinya. Dari hasil diskusi itu kami
disuruh terjun langsung ke lapangan. Hal tersebut karena kesibukan masyarakat
dalam kesaharianya, yang selalu sibuk menjadi
petani, peternak atau pekerja lainnya sehingga jarang ada waktu untuk mengurusi
hal-hal yang lain.
Sehingga
langkah selanjutnya yang dilakukan oleh
KKN PAR adalah dengan melakukan
transek untuk memperoleh tentang beberapa
persoalan yang belum
dibahas secara mendalam. Transek tersebut
kami lakukan dari rumah ke rumah warga dimanapun
berada kami ajak diskusi apa solusi yang sekiranya tepat untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan yang
mereka hadapi.
Demikian
juga dengan program yang akan dilakukan, kami tampung keinginan masyarakat dari
rumah ke rumah seperti permintaan mereka tentang diadakannya pendidikan TPQ
untuk anak-anak mereka.
Dalam
masalah TPQ ini, masyarakat mengatakan bahwa masalahnya adalah kembali kepada
tokoh pemuda. Sebagaimana peran tokoh pemuda di dalam masyarakat menjadi
penyambung lidah dan generasi penerus agama, bangsa, dan negara. Sehingga tidak
salah jika pemuda di tengah-tengah masyarakat diharapkan dapat mennjadi panutan
yang baik terutama mereka yang memiliki kualitas pendidikan yang tinggi.
Di
Desa Kalijaga Timur ini, tokoh pemuda rata-rata di setiap dusun memang sangat
banyak. Namun, seperti yang dikatakan
masyarakat umum bahwa keberadaan mereka yang begitu banyak tidak mampu untuk
melaksanakan pendidikan TPQ bagi anak-anak TK, SD, maupun SMP. Hal ini
dikarenakan mereka memang sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing dalam
usaha pemenuhan hidup. Akan tetapi, jika dilihat ternyata masih banyak juga
pemuda yang sebenarnya tidak sibuk tetapi karena kurangnya koordinasi dan
komunikasi antara mereka semua sehingga tetap menjadi mandeg. Dan langkah
selanjutnya yang peserta KKN PAR lakukan adalah bagaimana membangun dan
mengaktifkan kembali TPQ-TPQ tersebut bersama rekan-rekan pemuda yang ada. Dengan
mengajak mereka bekerja sama dan berjalan bersama, kita kemudian mengajak
rekan-rekan tokoh pemuda untuk berdiskusi terkait hal tersebut. Dari hasil
diskusi itu, kita akan bekerja sama untuk melaksanakan kegiatan TPQ yang
kemudian akan dilanjutkan dengan program lomba TPQ dalam rangka mengukur
keberhasilan yang dicapai dari program TPQ tersebut.
Selain
itu, keluhan yang disampaikan masyarakat adalah masalah kelestarian lingkungan
yang menurut mereka masih perlu adanya kegiatan penghijaun. Hal ini mengingat
masih banyaknya lahan-lahan kosong yang tidak terpakai dan selayaknya untuk ada
pohon. Sebagaimana dikatakan, di pasar atau di pinggir jalan yang sekiranya
biar ada untuk menjadi pelindung nantinya bagi masyarakat. Selanjutnya hasil
dari diskusinya bahwa masyarakat setuju untuk diadakan penghijauan di desanya
serta siap untuk membantu.
Adapun
hasil dari identifikasi dari forum rembuk desa tersebut persoalan lingkungan, pendidikan,
keagamaan, dan sosial sedangkan hasil dari forum rembuk desa tersebut adalah sebagaimana terlampir.
Setelah
identifikasi masalah dalam forum tersebut, kemudian masyarakat menentukan skala proritas dari sekian masalah
yang akan dipecahkan, ternyata hasil matrix Ranking (skala prioritas), masyarakat
menyepakati masalah yang terlebih dahulu diselesaikan adalah persoalan TPQ, kemudian penghijauan
lingkungan, dan pembangkitan terhadap remaja atau pemuda di Desa Kalijaga Timur
ini.
B. IDENTIFIKASI
POTENSI
Walaupun
ada permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat dan minimnya sarana-sarana pendukung yang
ada, desa ini juga memiliki beberapa
potensi yang dimanfaatkan oleh masyarakat meliputi:
1.
Aspek Ekonomi
a.
Pembutan kerajinan
tikar
b.
Kelompok Tani Ternak Sapi
c.
GAPOKTAN
d.
KUBE (Kelompok Usaha Bersama)
e.
Pengolahan lahan
persawahan yang luas
f.
Adanya PLTA
2. Aspek Pendidikan
a.
SMP Negeri atau MTs. Marakit Ta’limat
b.
Sekolah Dasar (SD)
c.
Pendidikan PAUD
3. Aspek Organisasi
Kemasyarakatan
a.
Ibu Bidan
b.
Perawat
c.
Puskesmas Pembantu
d.
Polindes
e.
Bak penampungan air WSLICK desa
f.
Timnas sepak bola yang hebat-hebat
Dari beberapa potensi di
atas, dapat dilakukan analisa jika potensi
tersebut bisa dimanfaatkan secara maksimal dan didukung oleh skill manajerial yang bagus dari masyarakat tidak
menutup maka kemungkinan problematika masyarakat bisa di
atasi dengan cepat di atasi.
.
BAB V
REALISASI DAN EVALUASI
PROGRAM
A. PERENCANAAN
Dari beberapa rencana program yang telah disusun
bersama masyarakat ada sekitar empat
program yang menjadi skala prioritas
yang akan dilaksanakan, ketiga program
tersebut direncanakan bersama warga yang
memiliki kaitan terhadap permasalahan-permasalahan dan menjadikan program tersebut sebagai suatu solusi adapun
program yang empat tersebut
adalah:
1.
Penghijauan .
2.
TPQ keliling
3.
Festival religius se-Kalijaga Timur
4.
Pembentukan TPQ
B. PELAKSANAAN
1. Penghijauan
Kegiatan ini sebetulnya sudah menjadi program pemerintah pada
tahun-tahun sebelumnya akan tetapi kurang di perhatikan sehingga Menjadi
pusat perhatian peserta KKN
PAR yang kemudian kami memutuskan untuk
menghubungi ketua Lembaga Pemerhati
Lingkungan dan Pambangunan (Cemara Rompes) Kecamatan Aikmel Lombok Timur, dan
pihak Lembaga Pemerhati Lingkungan Cemara Rompespun merespon dengan baik, sehingga setelah ketua Cemara Rompes
merespon hal itu kamipun bersama teman-teman mendiskusikan hal tersebut di posko
KKN-PAR sebagai tindak lanjut dari rencana kegiatan penghijauan tersebut.
Selang beberapa hari kemudian, pada hari Sabtu, 16 Maret 2013 kami mengadakan “Forum
Rembuk Desa” yang dihadiri oleh Bapak Kepala Desa (Abdul Manan
SH), kepala dusun, tokoh masyarakat, dan
ketua pemuda se-Kalijaga Timur yang di adakan di aula kantor Desa Kalijaga
Timur.
Tujuan dari rembuk desa ini adalah untuk menyatukan pendapat,
memberitahukan, sekaligus membahas tentang rencana program penghijauan yang
akan dilaksanakan dan untuk membahas tentang teknis-teknis dan lokasi penanaman. dari pemaparan moderator terkait dengan
program yang kami tawarkan banyak pendapat-pendapat atau tawaran-tawaran yang
menarik salah satunya yaitu masalah bibit karna bibit dalam program ini adalah
hal mendasar yang harus ada dan sudah tentu jumlahnya,dan alhamdulillah dari hasil yang kami rembuk bersama ketua
lembaga Pemerhati Lingkungan (Cemara Rompes) yang bertempat di Posko KKN-PAR Batu Beleq kami di janjikan
sekitar 1.000 bibit di antaranya adalah bibit Sengon, Mahoni, Kemiri, dan
Nangka.
Dari hasil rembuk desa tersebut rencana penanaman akan
dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 29
Maret tahun 2013 yang bertempat di Dusun Lendang Karang Idik, Erot Lauk
dan Erot Daya Desa Kalijaga Timur. Dalam peroses penanaman ini tentunya kami
tidak melibatkan semua lapisan masyarakat akan tetapi hanya mereka yang resfek
dan afresiatif dengan perogram tersebut,
karena masing-masing warga memiliki kesibukan masing-masing.
2. TPQ keliling
Program TPQ keliling ini merupakan
program perdana yang dilakukan oleh peserta KKN-PAR. Artinya bahwa, program ini
tidak pernah dilakukan oleh peserta KKN-PAR sebelumnya, sehingga masyarakat
sangat-sangat merespon kegiatan TPQ keliling ini, sebenarnya program ini telah
dinanti-nanti oleh masyarakat dari peserta KKN-PAR sebelumnya namun hal itu
belum bisa terlaksanakan sehingga dengan kedatangan kami seolah-olah menjadi
angin segar bagi masyarakat setempat. Setelah ada respon yang baik dari
masyarakat kami dari peserta KKN-PAR mengadakan rembuk untuk menindak lanjuti
respon dari masyarakat tersebut.
Dan di dalam rembuk itu sekaligus
kami menentukan jadwal kapan di laksanakan dan pelajaran-pelajaran apa yang
harus diajarkan dalam TPQ keliling tersebut dan penentuan jadwal itupun kami
sesuaikan dengan pendapat dan saran dari pengurus di masing-masing TPQ. Dan
kegiatan TPQ keliling ini ada yang kami laksanakan pada sore hari dan malam
hari. Adapun jadwal dan mata pelajaran
yang di usulkan masing-masing TPQ baik dari tingkat TK, SD maupun SMP adalah
sebagai berikut:
1.
TPQ Darul Haq Dusun Erot Lauk
No
|
Hari
|
Guru
/ pengajar
|
Mata
pelajaran
|
Tingkatan SD / SMP
|
Jam
|
1
|
SENIN
|
1.
Rohidatul fitriyah
2.
L. M . Ilyas
3.
Hasbullah
4.
Rasipah
|
- Bernyanyi
- PAI
- IPA
- PAI
|
- TK
- SD
- SD
- SMP
|
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
|
2
|
SELASA
|
1.
Hasnawati
2.
L. M. Ilyas
3.
Safwan Harfi
4.
Nurul Hamdi
|
-
PAI
-
Matematika
-
Bahasa Arab
-
Bahasa Indonesia
|
-
TK
- SD
- SD
- SMP
|
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
|
3
|
RABU
|
1.
Bq. Nirkomala S
2.
Rasipah
3.
Fatriyah
4.
Safwan Harfi
|
-
membaca
- B. Indonesia
- PAI
- B. Arab
|
- TK
- SD
- SD
- SMP
|
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
|
4
|
KAMIS
|
1.
Nur Hikmawati
2.
Fatriyah
3.
Ruslan
4.
Hasbullah
|
-
Menulis
-
IPA
-
B. Indonesia
-
Tajwid
|
- TK
- SD
- SD
- SMP
|
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
|
5
|
JUM’AT
|
1.
Rohiyatul Fitriyah
2.
Fatriyah
3.
Nunung Setiawati
4.
Hasbullah
|
- Bernyanyi
- Iqro’
- Matematika
- IPA
|
- TK
- SD
- SD
- SMP
|
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
|
6
|
SABTU
|
1.
Hasnawati
2.
L.M. Ilyas
3.
Fatriyah
4.
Nunung Setiawati
|
- PAI
- PAI
- Tajwid
- Matematika
|
- TK
- SD
- SD
- SMP
|
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
|
2.
TPQ
Dusun Ld. Karang Idik
NO
|
HARI
|
Guru
/ pengajar
|
Mata
pelajaran
|
Tingkatan
SD / SMP
|
Jam
|
1
|
SENIN
|
1.
Safwan Harfi
2.
Hamdi
3.
Asnawati
4.
Patriyah
|
-
Tajwid
-
PAI
-
Aqidah Akhlaq
-
Iqro’
|
- TK
- SD
- SD
- SMP
|
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
|
2
|
RABU
|
1.
Nunung Setiawati
2.
Hasbullah
3.
L. M. Ilyas
4.
Nur Hikmawati
|
-
Aqidah Akhlaq
- Iqro’
-
Tajwid
-
PAI
|
- TK
- SD
- SD
- SMP
|
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
|
3
|
SABTU
|
1.
Rasipah
2.
Ruslan
3.
Bq. Nikomalasari
4.
Rohiyatul F
|
-
Aqidah Akhlaq
- Iqro’
-
Tajwid
-
PAI
|
- TK
- SD
- SD
- SMP
|
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
|
3.
TPQ
Dusun Erot Daya
NO
|
MALAM
|
Guru
/ pengajar
|
Mata
pelajaran
|
Tingkatan SD / SMP
|
Jam
|
1
|
SELASA
|
1.
Hasbullah
2.
Bq. Nirkomala S
3.
Nunung S
|
-
Aqidah Akhlaq
- Iqro’
-
Tajwid
|
- TK
- SD
- SMP
|
- 18.15-20.00
- 18.15-20.00
- 18.15-20.00
|
2
|
RABU
|
1.
Rasipah
2.
Nunung S
3.
Patriyah
|
-
Aqidah Akhlaq
- Iqro’
-
PAI
|
- TK
- SD
- SMP
|
- 18.15-20.00
- 18.15-20.00
- 18.15-20.00
|
3
|
KAMIS
|
1.
Nur Hikmawati
2.
Safwan harfi
3.
Rohiyatul F
|
- Iqro’
-
Tajwid
-
PAI
|
- TK
- SD
- SMP
|
- 18.15-20.00
- 18.15-20.00
- 18.15-20.00
|
4
|
SABTU
|
1.
Hamdi
2.
Ruslan
3.
Hasnawati
|
- Iqro’
-
Tajwid
-
PAI
|
- TK
- SD
- SMP
|
- 18.15-20.00
- 18.15-20.00
- 18.15-20.00
|
Dari jadwal di atas kamipun dari
peserta KKN-PAR melaksanakanya sesuai dengan jadwal yang telah di buat dan
Alhamdulillah berjalan dengan sesuai apa yang menjadi keinginan atau harapan
dari masyarakat setempat.
3. Festival Religius Se-Kalijaga Timur
Kegiatan
festival regius ini merupakan tindak lanjut dari program TPQ Keliling
yang kami lakukan di setiap dusun yang ada di Kalijaga Timur. Program ini di rencanakan oleh peserta KKN-PAR dan ditindak
lanjuti ketika kami mengadakan rembuk desa yang kami adakan di aula kantor desa
Kalijaga Timur. Adapun tujuan dari kegiatan festival religious
ini adalah untuk meningkatkan motivasi adik-adik ataupun para pemuda dan pemudi yang sangat
haus akan motivasi yang akan membuat
mereka lebih bersemangat dalam meniti kehidupan yang lebih baik dari
sebelumnya. Di dalam proses program bina motivasi ini banyak cabang-cabangnya
sehingga menghasilkan sesuatu yang luar biasa sehingga kami dari peserta
KKN-PAR untuk mengatasi semua itu mengadakan Festival Religius
supaya adik-adik dan pemuda ataupun pemudi lebih bersemangat lagi baik dalam
belajar maupun bekerja karena tujuan di adakanya festival religius
ini salah satunya adalah meningkatkan motivasi yang selama ini kurang baik
dalam pembinaan TPQ ataupun kekompakan dalam melaksanakan kemasyarakatan di
dusun tersendiri.
Adapun perlombaan yang kami adakan dalam festival religius
itu sendiri adalah sebagai berikut:
1.
Lomba cerdas cermat
2.
Futsal
3.
Adzan
4.
Tahfiz ayat-ayat pendek
5.
Karaoke islami
6.
Pidato dua bahasa ( Sasak & Indonesia )
dana yang akan dihabiskan dalam kegiatan lomba festival
religius se-Kalijaga Timur ini sekitar Rp 2.600.000, dan dana sebesar
itu kami dapatkan dari peroposal, sumbangan pemuda dan uang peribadi dari
kantong peserta KKN-PAR, kegiatan ini awalnya kami rencanakan selama dua minggu
akan tetapi karena ada beberapa hal sehingga kegiatan festival kami adakan
selam dua minggu sampai pembagian hadiah. Dan dari hasil rembuk desa yang
membahas tentang recana program
penghijauan dan Festival religious
se-Kalijaga Timur menghasilkan kesepakatan bahwa sentral dari kegiatan festival
religious ini adalah di kantor desa, akan tetapi setelah menimbang dan meminta
saran dari para tokoh agama dan masyarakat kami ditawarkan untuk mengadakan
kegiatan tersebut di Dusun Erot lauk.
Adapun
panitia dalam peserta lomba Festival Religius ini adalah kami
dari peserta KKN-PAR, pemuda dan pemudi se-Kalijaga Timur. Dari hasil
musyawarah kami sepakat bahwa Hasbullah (selaku ketua panitia ), Marhan (selaku
sekertaris) dan Agus Irianto (selaku
bendahara). Dan Alhamdulillah kegiatan festival religius ini berjalan lancar
sampai selesai.
4.
Pembentukan TPQ
Pembentukan
TPQ ini berawal dari keingina dan angan-angan yang telah terpendam dari ketua
pemuda Erot Lauk. Melihat dari keinginan pemuda dan masyarakat yang begitu
tinggi, maka kami dari peserta KKN berusaha mewujudkan keinginan atau cita-cita
yang telah lama terpendam di hati masyarakat.
Tentunya
pembntukan TPQ ini tidak semudah membalik telapak tangan, sehinga dengan
keinginan yang kuat kami dari peserta KKN mengumpulkan semua pemuda Dusun Erot
Lauk untuk kita sama-sama membahas tentang pembentukan TPQ itu secara mendalam.
Sehingga dalam rembuk itu kami berhasil dan mendapat ide-ide dan gagasan dari
teman-teman pemuda, baik dalam menentukan nama dan struktur kepengurusan TPQ.
Adapun nama TPQ yang kami bentuk di dusun Erot Lauk berkat kerjasama dengan
para pemuda dan tokoh agama adalah TPQ Darul Haq Erot Lauk.
C. EVALUASI
Dari beberapa
program yang telah dilaksanakan
tersebut, TIM KKN PAR belum sempat
melakukan evaluasi terkait dengan
perubahan prilaku masyarakat. Hal ini dilaterbelakangi oleh waktu
yang begitu sempit karena durasi
waktu yang telah ditentukan oleh
kampus hanya dua bulan melihat perubahann dan waktu yang dua bulan itu waktu yang singkat
untuk melihat perubahan masyarakat. Selain itu, evaluasi juga
terhalang dengan syaratnya kegiatan masyarakat dan rekan-rekan pemuda serta
tokoh masyarakat menjelang masa PEMILUKADA di Lombok Timur dan NTB.
D. PROGRAM PENDEKATAN
MASYARAKAT
Disamping beberapa
program tersebut, ada beberapa program yang dilakukan
oleh peserta KKN PAR sebagai pendekatan dengan masyarakat, adapun program terebut
adalah meliputi:
1)
Gotong royong pembangunan
gedung sekolah (madrasah)
2)
Membersihkan lingkungan, masjid dan kantor desa
3)
Membantu mengajar di TPQ
4)
Pengadaan Al-qur’an
5)
Menghadiri Undangan Warga
6)
Tahlilan di rumah warga yang meninggal
7)
Ceramah dan Khutbah Jum'at
8)
Pembuatan plang di setiap pos ronda
9)
Pembuatan papan nama disetiap
rumah kepala dusun
E. IDENTIFIKASI HASIL
Dari beberapa
program yang dilaksanakan berdasarkan alur permasalahan masyarakat,
idealnya tim KKN PAR
mengidentifikasi hasil dari program
tersebut terkait dengan perubahan perilaku masyarakat
serta melakukan beberapa analisa
pengaruh dari kegiatan tersebut.
Akan tetapi hal tersebut belum
bisa teridentifikasi Oleh tim KKN PAR
desa Kalijaga Timur karena
terbatasnya waktu yang hanya dua
bulan dan karena peserta KKN PAR segara akan kembali ke kampus untuk melaksanaakan
tugas akhirnya yaitu syarat-syarat strata satu. Dari itulah
tim KKN PAR hanya dapat mengidentifikasi perubahan perilaku masyarakat dalam hal kekompakan pada ada kegiatan gotong
royong.
Hal tersebut bisa
dilihat dalam laporan kegiatan, bagaimana
masyarakat khususnya kalangan
pemuda-pemudi sangat kompak dalam kegiatan gotong royong dan pembersihan
lingkungan, hal ini bisa kami lihat kitika ketika ada kegiatan-kegiatan
minggu bersih hamper 99 % para pemuda
hadir disetiap hari minggunya untuk membersihkan kampung halamannya. Disamping
itu juga kami melihat ketika ada kegiatan gotong royong pembuatan gedung
sekolah Marakitatta’limat masyarakat dengan begitu semangatnya bekerja sehingga
dengan kekompakan itu pengecoran gedung sekolah bisa rampung hanya dengan satu
hari saja. Dan Alhamdulillah dari semua program yang ada bisa kami tuntaskan
100% hanya saja pembentukan TPQ baru 80% berjalan.
F.
KENDALA-KENDALA
1.
Internal
a.
Manajemen waktu tiap-tiap anggota
yang berbeda.
b.
Minimnya skill kritis mahasiswa
dalam memahami realitas masyarakat.
c.
Rendahnya pengetahuan dalam
berbagai disiplin ilmu.
d.
Perbedaan pemahaman metode PAR saat
latihan dan di lapangan.
e.
Sebagai peserta KKN tidak maksimal
dalam memahami konsep PAR.
f.
Kurang menyatunya persepsi dari
anggota.
g.
Masih tingginya sifat egoisme
antar-anggota.
2.
Dari Masyarakat
a.
Beberapa masyarakat belum bisa
memahami metode KKN priode ini (KKN dengan metode PAR).
b.
Masyarakat masih sangat sensitif
terhadap gejolak perpolitikan desa menjelang pesta demokrasi pemilukada.
c.
Ada hegemoni dari beberapa tokoh
masyarakat sulit diajak berkumpul dan berdiskusi.
d.
Kurang adanya keberanian untuk
mengungkapkan suatu permasalahan.
e.
Paradigma masyarakat cendrung
menginginkan sesuatu yang instan, sehingga sulit untuk diajak melakukan sesuatu
proses perubahan yang membutuhkan waktu dan tenaga banyak, mereka cendrung
menginginkan sesuatu yang konkrit dan cepat.
3.
Dari Panitia KKN
a.
Peran DPL kurang maksimal dalam hal
minimnya waktu kunjungan yang dilakukan para DPL
b.
Waktu pembekalan yang sedikit dan
kurang efektif.
c.
Penyediaan fasilitas bagi mahasiswa
KKN yang tidak memadai dan kurang memuaskan, baik moril maupun materil.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari semua pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa
permaslahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Kalijaga Timur (berdasarkan
skala prioritas) adalah masalah kurang berjalannya TPQ yang ada, tidak adanya
TPQ di dusun mereka, remaja atau pemuda desa, kelestarian lingkungan, dan
kurangya kesadaran akan pentingnya pendidikan. Selain itu masih ada beberapa
permasalahan yang sudah kami identifikasi namun tidak sempat kami laksanakan,
karena minimnya waktu dan keterbatasan kemampuan kami.
Adapun yang sudah kami identifikasi namun belum sempat
kami pecahkan tentang permasalahan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan, pelatihan enterpreuneur untuk meningkatkan skill masyarakat, kemampuan
memanejemen keuangan keluarga dan penjagaan fasilitas umum, serta bagaimana
mengumpulkan dana untuk membuat kegiatan masyarakat.
B.
Rekomendasi
1.
Kepada Panitia KKN
a.
Segera mengatasi kendala-kendala
dari Panitia KKN PAR maupun DPL sebagaimana yang kami sebutkan diatas.
b.
Jika mengirim Tim KKN ke Desa Kalijaga
Timur pada periode selanjutnya agar menindakanjuti permasalahan yang sudah kami
identifikasi namun belum sempat kami laksanakan.
c.
Alokasikan Dana KKN yang sudah
dikeluarkan oleh mahasiswa dengan sesuai dan transparan.
2.
Kepada Pemerintahan (Desa, BAPPEDA,
Kabupaten)
1.
Pemerintah desa
a.
Lakukan komunikasi dan kooordinasi
yang baik dengan semua kepala dusun serta masyarakat yang ada.
b.
Tingkatkan pembenahan desa mulai
dari administrasi, dll.
2.
Pemerintah BAPPEDA dan Kabupaten
a.
Percepat pembangunan sarana
pendidikan (sekolah) yang kurang.
b.
Mohon bantuan kepada persatuan/
club sepak bola yang ada dalam hal fasilitas.
c.
Perbanyak dan tingkatkan kualitas tenaga
pendidik untuk SMP maupun MTs.
d.
Maksimalkan pemanfaatan dari PLTA
Desa Kalijaga Timur dengan APBD yang ada.
NICE
ReplyDeleteSands Casino & Hotel | Las Vegas, NV
ReplyDeleteLocated within the iconic Las Vegas septcasino Strip, Sands Casino 카지노사이트 & Hotel is within a 15-minute drive of Sands Casino and Sands Convention Center. This 5-star 온카지노 resort