Thursday, November 14, 2013

CONTOH LAPORAN KKN pAR



LAPORAN
 KELOMPOK KKN PAR DESA KALIJAGA TIMUR (KAL-TIM)
KECAMATAN AIKMEL KABUPATEN LOMBOK TIMUR




OLEH
KELOMPOK KKN DESA KAL-TIM :
1.      SAFWAN HARFI
2.      L. MUH. ILYAS
3.      RUSLAN
4.      RASIPAH
5.      HASBULLAH
6.      NURUL HAMDI
7.      NURHIKMAWATI
8.      BQ. NIRKOMALA SARI
9.      NUNUNG SETIAWATI
10.  PATRIYAH
11.  ROHIYATUL FITRIAH
12.  ASNAWATI




KULIAH KERJA NYATA (KKN)
PARTICIPATORY ACTION RESEARCH (PAR)
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) HAMZANWADI PANCOR
TH. 2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT., karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami dari peserta KKN-PAR IAIH Pancor dapat menjalankan segala program yang sudah direncanakan. Sholawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah merubah umat manusia dari jalan yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang. Alhamdulillah.
Kami dari kelompok KKN-PAR Desa Kalijaga Timur hanya memiliki sedikit ilmu dan life skill, tetapi dengan adanya saran, pemikiran, dan arahan dari berbagai pihak seperti dari Dosen Pembimbng Lapangan (DPL), kepala desa, kepala dusun, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda sehingga segala aktivitas selama KKN dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Kami menyadari bahwa apa yang telah kami laksanakan baik berupa program maupun laporan yang kami buat ini sangat jauh dari kesempurnaan disebabkan karena keterbatasan kemampuan serta life skill yang kami miliki. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan laporan ini.
Dalam kesempatan ini, tidak lupa pula kami sampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1.      Bapak Kepala Dusun yang ada di Kalijaga Timur
2.      Bapak Kepala Desa Kalijaga Timur
3.      Bapak Rektor IAIH Pancor
4.      Dekan Fakultas Tarbiyah, Syariah dan Dakwah
5.      Ketua Jurusan Fakultas Tarbiyah, Syariah dan Dakwah
6.      Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
7.      Semua Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda Desa Kalijaga Timur
8.      Segenap masyarakat Desa Kalijaga Timur
Selebihnya bahwa manusia adalah makhluk yang tidak pernah luput dari kesalahan karena hanya Allah yang sempurna dari dosa. Oleh karena itu, kami mohon maaf apabila ada khilaf dan kesalahan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kami sebagai peserta KKN dan masyarakat serta pemerintah pada umumnya guna peninjauan lebih lanjut di kemudian hari. Harapan kami semoga semua kerja sama dan segala pekerjaan, usaha serta pemikiran yang selama ini kita lakukan, dicatat sebagai amal ibadah di sisi allah SWT. Amin.




Kalijaga Timur, 30 April 2013


POSKO KKN PAR KALIJAGA TIMUR






BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Negara Indonesia yang merupakan kepulauan dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan bertujuan untuk mencapai masyarakat adil dan merata berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, karena luasnya wilayah Indonesia pembangunannya belum dapat dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan tidak meratanya status sosial dalam lapisan masyarakat. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih berada di bawah garis kesejahteraan, serta hidup jauh dari kata layak.
Beranjak dari kesejahteraan dan kelayakan hidup ini, dari jumlah penduduk yang kurang sejahtera dan menikmati hidup layak di Indonesia jumlah terbesar berada di daerah pedesaan. Dari segi terpenuhinya sarana dan prasarana, masyarakat yang hidup di daerah pedesaan jauh tertinggal dari masyarakat yang hidup di kota. Masyarakat kota lebih mudah mengakses segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, dilihat dari sosialisasi dan pendidikan yang tidak merata merupakan salah satu faktor pembuat masyarakat desa kurang memahami betapa pentingnya pendidikan, sehingga banyak masyarakat memiliki kondisi ekonomi rendah, karena kurangnya skill dan pengetahuan untuk menunjang kreativitas. Penduduk desa bermata pencarian sebagai petani, peternak, perkebunan, dan usaha-usaha  lain yang hasilnya tidak bisa dipastikan. Jadi masyarakat di desa lebih memilih bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya daripada belajar di bangku sekolah. Anak-anak juga kurang mendapatkan perhatian dari orang tua sehingga mereka hidup dengan cara mereka sendiri.
Permasalahan tersebut perlu mendapat perhatian dari semua pihak untuk mendapatkan pemecahan masalah yang terbaik yang berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia serta pemberdayaan segala potensi yang ada di desa tersebut melalui penyuluhan dan pembekalan skill. Penanganan ini tidak hanya cukup dilakukan oleh pemerintah daerah saja, akan tetapi  oleh semua pihak yang merasa peduli dan mampu. Berkaitan dengan hal ini, mahasiswa sebagai kaum intelektual serta merasa bertanggung jawab untuk ikut membantu pemberdayaan sumber daya yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Selain itu, sering kita mendengar simbol yang sering diberikan kepada mahasiswa yakni agen of change dan agen of social control. Dimana agen of change merupakan agen perubahan yang maknanya bahwa salah satu fungsi dari mahasiswa itu adalah untuk melakukan suatu perubahan, tentunya perubahan yang bersifat positif. Karena sesungguhnya mahasiswa itu adalah manusia idealis yang bersifat netral, sehingga seharusnyalah mahasiswa itu mampu menelurkan ide-ide cemerlang untuk membangun masyarakat, bangsa, dan agama.
Sedangkan kaitanya dengan ikon yang kedua yakni agen of sosisal control. Seyogyanya mahasiswa itu terjun ke masyarakat untuk melihat perkembangan yang ada di masyarakat untuk menemukan permasalahan yang ada di masyarakat untuk dipecahkan dan dicarikan solusinya bersama masyarakat tersebut, sehingga permasalahan permasalahan tersebut dapat diselesaikan.
Maka kaitannya dengan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yakni Pengabdian Kepada Masyarakat, maka mahasiswa tersebut diamanatkan suatu tugas yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dimana kegiatan ini merupakan dasar pelaksanaan dari Undang-Undang Dasar 1945 dan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta berorientasi kepada masyarakat. Terlebih KKN PAR yang diadakan oleh Institiut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor berbasis PAR. Dimana makna dari Participatory Action Research (PAR) adalah ikut berpartisipasi bersama masyarakat dalam menyelesaikan pekerjaan dan permasalahan yang ada di masyarakat tersebut yang dimulai dengan obervasi kepada masyarakat untuk mencari permasalahan dan bersama-sama mencari solusinya setelah itu kita melakukan suatu aksi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Jadi  KKN PAR ini sangat jauh berbeda dengan KKN konvensional yang menitikberatkan kegiatanya pada pembangunan fisik.
Kalau selama ini, KKN yang bersifat konvensional hanya meninggalkan kesan-kesan yang bersifat tersurat, maka diharapkan KKN PAR mampu meninggalkan kesan-kesannya bersifat tersirat (yaitu pembangunan Indeks Prestasi Masyarakat) yang dapat dilaksanakan berkesinambungan oleh masyarakat tersebut. Sehingga masyarakat yang ditinggalkan akan mengalami perubahan karena sudah ada ide-ide cemerlang yang ditinggalkan bukan hanya meninggalkan tulisan-tulisan belaka seperti apa yang telah dilakukan KKN konvesional. Dari model KKN yang dilakukan sekarang ini adalah KKN berbasis PAR (Participatory Action Research). Model KKN ini memiliki variabel kunci yaitu participatory, action dan research. Sedangkan berdasarkan metodelogi kerja PAR, ketiga variabel tersebut dirumuskan sebagai berikut :
  1. Research atau penelitian, tahap ini merupakan penelitian tentang permasalahan yang dihadapi masyarakat, permasalahan tersebut dipahami sedemikian mendalam dan mendetail sehingga masalah tersebut bisa diketahui dengan jelas penyebab dan akibatnya.
  2. Action atau aksi, setelah mengetahui masalah-masalah tersebut secara mendalam dan mendetail, barulah masuk dalam langkah yang kedua yaitu pencarian alternatif untuk memecahkan masalah tersebut yang kemudian diterjemahkan dalam beberapa item dalam program kerja yang akan dilaksanakan.
  3. Participatory, kedua item di atas dilaksanakan secata partisipasi artinya dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam melakukan identifikasi masalah serta teknik untuk mencari solusi secara bersama-sama dan melakukan secara bersama-sama pula bukan saja sebagai penonton atau gaya bos yang hanya bisa memerintah tetapi tidak bisa bekerja (talk less do more).
Dari ketiga prinsip KKN PAR, mahasiswa bersama-sama dengan masyarakat melakukan identifikasi masalah perencanaan dan aksi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka hadapi. Di samping itu, nuansa penelitian serta kritik yang konstruktif terhadap kondisi masyarakat tersebut menjadi tugas independen mahasiswa sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban atas keterlibatan mereka atas proses perubahan yang dilakukan bersama mayarakat.
Walaupun pilihan KKN PAR masih dipertentangkan karena bertolak belakang dengan paradigma positifistik, di mana keterlibatan masyarakat dalam proses KKN ini sangat tampak jelas dan memiliki peran yang signifikan. Masyarakat tidak lagi menjadi objek tetapi masyarakat bersama mahasiswa adalah merupakan subjek dari proses tersebut tetapi peran mereka sangat berbeda. Masyarakat disini berperan sebagai seorang yang telah menentukan masalahnya, meneruskan, merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah terencana sementara mahasiswa bertujuan sebagai pendorong (motivator), dinamisator, fasilitator, katalisator dan pendamping masyarakat dalam merumuskan dan memecahkan masalah yang mereka hadapi.

B.  Tujuan KKN
Adapun tujuan dari KKN-PAR ini terdiri dari dua bagian yang meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan Umum dari KKN-PAR ini adalah untuk meningkatkan kualitas peran IAI Hamzanwadi Pancor dalam memberdayakan dan mengembangkan masyarakat melalui pendampingan dalam rangka mewujudkan masyarakat transpormatif menuju kehidupan masyarakat kritis yang agamis, berkeadilan, mandiri dan demokratis. Sedangkan tujuan khusus dari adaya KKN-PAR ini meliputi :
1.      Peningkatan kesadaran akan tanggung jawab sosial mahasiswa dan civitas akademika terhadap kehidupan masyarakat.
2.      Menjadikan mahasiswa mampu belajar bersama masyarakat untuk memahami dan memecahkan masalah sehingga memperoleh pengalaman dan pengatahuan dari kehidupan nyata masyarakat.
3.      Mempertajam kepekaan, empati, simpati dan kepedulian sosial mahasiswa terhadap berbagai masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
4.      Menjadikan mahasiswa memiliki sikap tanggap aksi dalam menangani masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
5.      Membentuk mahasiswa yang dinamis, konstruktif dan reformis yang mampu mengadakan perubahan sosial melalui beragam inprovisasi dan inovasi terhadap pola-pola pemecahan problem sosial.
6.      Mensinergiskan potensi keilmuan yang diperoleh mahasiswa selama di kampus dengan pengetahuan yang dimiliki masyarakat dalam rangka pemecahan problem sosial.

C.      Sasaran dan Target KKN
KKN-PAR pada tahun 2013 ini adalah bertempat di Desa Kalijaga Timur Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur. Di mana lokasinya adalah desa yang tergolong wilayah pedalaman yang baru mengalami pembenahan administrasi pemerintah, kekurangan sarana dan prasarana pendidikan serta perkembangan teknologi, sehingga KKN-PAR di desa ini dirasa perlu guna memberdayakan masyarakat menuju kualitas hidup yang lebih baik dan makmur.
Sedangkan target KKN-PAR sekarang adalah :
1.      Tingginya kesadaran akan tanggung jawab sosial mahasiswa dan civitas akademika terhadap kehidupan masyarakat.
2.      Terbentuknya mahasiswa mampu belajar bersama masyarakat untuk memahami dan memecahkan masalah sehingga memperoleh pengalaman dan pengetahuan dari kehidupan nyata di masyarakat.
3.      Terbentuknya mahasiswa yang memiliki kepekaan, empati, simpati dan kepedulian sosial mahasiswa terhadap berbagai masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
4.      Terwujudnya mahasiswa yang memiliki sikap tanggap aksi dalam menangani masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
5.      Terciptanya masyarakat yang dinamis, konstruktif dan reformis yang mampu mengadakan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.
6.      Terbangunnya sinerginitas potensi keilmuan yang diperoleh mahasiswa selama di kampus dengan pengetahuan yang dimiliki masyarakat dalam rangka pemecahan problem sosial.

D.      Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan sistematika pembahasan laporan pertanggungjawaban ini adalah:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
B.        Tujuan KKN
C.        Sasaran dan Target KKN
D.       Sistematika Pembahasan

BAB II  PROSES PENERAPAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH
A.      Proses perkenalan dengan masyarakat
B.       Proses Memahami dan Inkulturasi dengan Masyarakat
1.      Observasi
2.      Membangun Komunitas
3.      Membangun Trust (Kepercayaan)

BAB III DESKRIPSI UMUM MASYARAKAT DAN PROBLEMATIKA DESA KALIJAGA TIMUR
A.  Deskripsi Umum Masyarakat Desa Kalijaga Timur
1.      Letak Georafis
2.      Peta Demokratis
a.       Bidang Perekonomian
b.      Bidang Pendidikan
c.       Bidang Keagamaan
d.      Bidang Kesehatan
B.  Problematika Umum Masyarakat
1.      Masalah Sarana Pendidikan
2.      Tidak Adanya TPQ yang Terbentuk
3.      Masalah TPQ yang Tidak Berjalan Lancar
4.      Minimnya Al-Qur’an dan Iqra’
5.      Masalah Remaja/ Pemuda Desa yang Tidak Terstruktur dan Terprogram
6.      Masalah Kesadaran Akan Kebersihan dan Lingkungan
7.      Minimnya Sarana dan Prasarana Pendukung

BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH DAN POTENSI DAN KENDALA-KENDALA
A.    Identifikasi Masalah dan Prosesnya
1.      Observasi
2.      Wawancara bersama masyarakat
3.      Forum Rembuk Desa
B.     Identifikasi Potensi

BAB V REALISASI DAN EVALUASI PROGRAM
A.    Perencanaan
B.     Pelaksanaan
C.     Evaluasi
D.    Program pendekatan dengan masyarakat
E.     Identifikasi Hasil
F.      Kendala-Kendala
1.      Dari internal
2.      Dari masyarakat
3.      Dari Panitia KKN


BAB VI  PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Rekomendasi
1.      Kepada Panitia KKN
2.      Kepala Pemerintah (Desa, Bappeda, Kabupaten)
LAMPIRAN-LAMPIRAN




BAB II
PROSES PENERAPAN
PARTICIPATORY ACTION RESEARCH

A.      PROSES PERKENALAN DENGAN MASYARAKAT
Sebagian orang luar yang kemudian datang kesuatu daerah dengan tujuan untuk melakukan perubahan terhadap pola kehidupan masyarakat di daerah tersebut. Maka seharusnya kita terlebih dahulu memperkenalkan siapa kita, apa maksud dan tujuan kita serta dari mana kita datang. Hal itulah yang dilakukan oleh peserta KKN-PAR yang ada di Desa Kalijaga Timur. Perkenalan tersebut penting dilakukan agar kedatangan kita bisa diterima dan juga mendapat dukungan dari masyarakat setempat.
Langkah awal yang dilakukan oleh peserta KKN-PAR adalah kami mencari tahu sendiri kondisi masyarakat Desa Kalijaga Timur melalui staf-staf yang bekerja di Kantor Desa Kal-Tim itu sendiri, diantaranya Pak Sekdes, Pak Kades, dan beberapa orang staf desa di Bid. Kesra. Selain itu, ternyata dari masyarakat Desa Kal-Tim ternyata ada juga merupakan salah satu dari staf dosen di STKIP Hamzanwadi yang tidak asing bagi kami yaitu Bapak Muhtasar, M.Pd. Di mana beliau bersama keluarga besar adalah orang asli Kal-Tim dan bersama tinggal di desa itu. Beliau yang memberikan kami wejangan-wejangan dan informasi begitu baru sehari berada di posko KKN belakang rumahnya, sehingga kami tidak ragu untuk diberikan lokasi KKN di Desa Kalijaga Timur.
Setelah melakukan interviw dengan pihak terkait barulah kami akan langsung berkenalan dengan masyarakat Desa Kalijaga Timur, karena di desa inilah Visi dan Misi kami akan lakukan, maka ada beberapa orang yang terlebih dahulu kami temui untuk memperkenalkan diri, yaitu:
1.      Bapak Kepala Desa
Dalam perkenalan kepada Kepala Desa Kal-Tim ini, karena kepala desanya adalah orang yang tergolong orang sibuk maka perkenalan resminya dilakukan keesokan harinya dan untuk perkenalan sementara dalam rangka serah terima kami peserta KKN dikawal oleh DPL dengan pihak desa diwakili oleh Sekretaris Desa Kal-Tim dan Bapak Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) yang sekaligus menyambut kedatangan kami di kantor desa. Selanjutnya memberitahukan dan mengantar kami ke lokasi tempat tinggal kami (posko) selama KKN di desa tersebut.
Sedangkan untuk perkenalan formalnya dilaksanakan di kantor desa yang diwakili oleh Bapak Sekdes mewakili Bapak Kades pada saat itu sedang berhalangan untuk hadir karena ada hal yang tidak bisa ditinggalkan. Sementara Pak Sekdes sendiri ternyata adalah staf desa muda yang baru bertugas selama tiga bulan di Desa Kal-Tim. Dari Pak Sekdes Kal-Tim yang menyampaikan salam Pak Kades mengenai kedatangan kami yang akan mengadakan KKN, maka sambutan dari pihak desa sangat merspon positif kedatangan kami. Pak Sekdes juga menjelaskan kondisi Desa Kalijaga Timur dan masalah-masalah yang terjadi saat ini sejauh yang diketahuinya.
2.      Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama
Setelah melakukan pertemuan dengan pihak desa dan jajarannya, terutama dengan Bapak Kades Kal-Tim pada hari sebelumnya sesuai saran dari beliau agar kami mengujungi sesepuh, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang ada di Desa Kalijaga Timur, maka kami berbagi tugas masing-masing orang atau berteman 2 dan 3 orang ke rumah tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ada di Desa Kalijaga Timur. Salah seorang dari mereka adalah Bapak Muhtasar, M.Pd sendiri dan salah seorang tokoh agama yakni Bapak H. Hakiki. Kami banyak memperkenalkan maksud dan tujuan kami melaksanakan kegiatan KKN kepala beliau dan semua tokoh-tokoh tersebut merespon positif kedatangan kami dan kami banyak diberikan wejangan serta saran, bahkan kami di berikan pesan, ”Jangan sungkan-sungkan minta apa saja bila dibutuhkan”. mendengar hal itu, kami menyambut baik dengan mohon dukungan dan keikutsertaan beliau semua dalam menghadapi masyarakat setempat.
3.      Bapak Kadus
Ada 7 kekadusan yang terbentuk di Desa Kalijaga Timur ini, yaitu Dusun Dusun Erot Daya, Erot Lauk, Dasan Re, Rahayu, Muhajirin, Ld. Karang Bongkot, dan Ld. Karang Idik. Dalam hal ini, kami berbagi tugas juga dengan jumlah kami 12 orang maka kami menjadi 3 kelompok, dengan anggota 4 orang perkelompoknya untuk mengunjungi bapak-bapak kadus tersebut. Namun, dari informasi yang kami dapatkan dari staf desa bahwa salah satu dusun yang ada di sana tidak berkoordinasi secara baik dengan kepala desa pada khususnya sebagai tambuk pemerintahan di desa Kal-Tim yaitu Dusun Muhajirin. Hal ini dikarenakan, selain lokasinya yang memang paling ujung, dusun ini juga memang sedang tersandung konflik dengan pemerintah desa. Dari itu, kami diperintahkan oleh staf desa tidak perlu mengadakan observasi maupun perkenalan ke Kadus tersebut.
4.      Tokoh Pemuda
Selaku tokoh pemuda yang ada di tatanan wilayah pedesaan, yang tentunya sangat berperan dalam kemajuan dan perkembangan desanya sendiri sebagaimana peran tokoh muda sebagai penerus bangsa dan agama melalui skup yang lebih kecil yaitu desa. Selain itu, mereka juga merupakan penyambung lidah dari tokoh-tokoh tua (masyarakat). Dari itu, sebelum melakukan perkenalan kepada masyarakat umum, kami melakukan perkenalan sekaligus observasi kepada rekan-rekan pemuda di setiap dusun yang ada di Desa Kalijaga Timur. Banyak informasi yang kami dapatkan dari mereka terutama tentang permasalahan mereka dan masyarakat setempat.
5.      Masyarakat
Setelah melakukan perkenalan dengan beberapa tokoh di desa tersebut, barulah kami memperkenalkan diri baik secara formal dan non formal dengan masyarkat. Perkenalan awal dengan masyarakat kami lakukan melalui forum pengajian yang dilaksanakan di masjid oleh masyarakat setempat yang dibimbing oleh tokoh agama yang ada di sana. Selain itu, perkenalan juga kami lakukan dengan duduk santai dengan masyarakat serta yasinan dan tahlilan yang dilakukan oleh pemuda dan warga setempat.
Disamping itu, karena tidak semua masyarakat Desa Kalijaga Timur mengikuti kegiatan yasinan dan tahlilan tersebut, kami melakukan perkenalan secara lebih luas dengan inisiatif warga dan peserta KKN dalam rangka mengadakan liburan atau refresing bersama warga dan kegiatan gotong royong setiap minggunya bersama pemuda desa.
Disamping perkenalan tersebut, kami juga melakukan perkenalan dengan masyarakat secara personal, seperti di masjid, di mushalla, di berugak, di rumah warga, dan di warung ataupun ditempat-tempat lainnya. Usaha ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah kedekatan kami dengan masyarakat, serta agar komunikasi dengan masyarakat terus berjalan.

B.       PROSES MEMAHAMI DAN INKULTURASI DENGAN MASYARAKAT
Pada dasarnya PAR memiliki tiga unsur kata yang kesemuannya itu memiliki keterkaitan antara Partisipasi, Aksi dan Riset. Ketiga kata tersebut saling berkaitan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa setiap hasil riset harus diimplemantasikan ke dalam bentuk aksi. Dalam proses melakukan perubahan sosial ke arah yang lebih baik tersebut, haruslah melibatkan semua lapisan masyarakat yang menjadi objek atau sasaran sekaligus menjadi subjek di mana perubahan sosial itu harus dilakukan. Di sinilah letak partisipasi sebagai pemahaman bahwa dalam segala tindakan, seorang peneliti bersama masyarakat berupaya untuk merubah tatanan kehidupan sosial ke arah yang lebih baik.
Maka sebagai langkah awal sebelum melakukan peroses perubahan sosial tersebut, peserta KKN-PAR yang berada di Desa Kalijaga Timur terlebih dahulu mengenali dan memahami secara mendalam tentang kondisi masyarakat beserta permasalahan yang meraka hadapi. Adapun metode pengenalan terhadap lingkungan masyarakat tersebut adalah meliputi:
1.         Observasi
Sebagai langkah awal untuk memperoleh  data-data  tentang kondisi riil masyarakat Desa Kalijaga Timur, maka kami peserta KKN PAR  melakukan observasi di lapangan, baik itu obsevasi langsung maupun tidak langsung. Dalam observasi langsung, peserta terlibat secara langsung dalam proses kegiatan masyarakat seperti: bagaimana  masyarakat melakukan gotong royong, tahlilan, hiziban dan sebagainya. Sedangkan observasi kedua yaitu observasi tidak langsung, di mana peserta KKN PAR melakukan pengamatan dari luar dan tidak terlibat langsung dalam proses kegiatan, seperti;  bagaimana saat mereka melakukan aktivitas-aktivitas keseharianya, pola pikirnya, sikap dan prilakunya serta yang lainya.
Observasi yang dilakukan  oleh mahasiswa TIM KKN PAR yang ada di Desa Kalijaga Timur dilakukan pada minggu pertama dan kedua. Hal ini dilakukan oleh TIM dalam rangka mengetahui secara mendalam seluk beluk kehidupan masyarakat dari beberapa hasil observasi tersebut, data-data yang telah diperoleh kemudian dikaji dan dikritisi yang dilakukan pada forum-forum evaluasi. Hal itu dilakukan untuk mengetahui dan menghasilkan  kesimpulan secara umum tentang kondisi  masyarakat Desa Kal-Tim.
Setelah melakukan evaluasi tersebut, untuk membenarkan beberapa asumsi dan narasi serta kritik yang telah dibangun oleh peserta KKN PAR barulah hal itu dikonfirmasikan kembali kepada masyarakat, dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan beberapa warga sehingga data yang kami peroleh tentang kondisi masyarakat diperoleh secara objektif  dan holistik
Setelah data itu diperoleh  baik data yang  terkait dengan kondisi rill kehidupan mereka ataupun beberapa data yang terkait dengan permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi, barulah data tersebut kami eksplorasi kepada masyarakat  melalui forum rembuk desa. Akan tetapi proses eksplorasi data tersebut kami lakukan dengan cara mengajak masyarakat untuk mendiskusikan dan mencari solusinya  tentang  masalah-masalah yang mereka hadapi kemudian paling  mendesak dan penting itulah  untuk cepat diatasi.
Sedangkan  untuk  membangkitkan kesadaran  mereka  akan problem-problem yang mereka hadapi kami mengajak mendiskusikan beberapa akibat yang akan ditimbulkan oleh masalah-masalah yang mereka hadapi, sehingga dalam pola pikir mereka terbentuk suatu kesadaran kolektif untuk melakukan atau menghindar dari akibat-akibat buruk  yang telah diramalkan. Dengan analisa di atas, kami menginginkan akan tercipta suatu kondisi yang benar-benar sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan.
Dari proses inilah, masyarakat bisa kembali timbul kesadaran kolektif mereka untuk melakukan perubahan. Dan perubahan tersebut tidak akan bisa dilakukan tanpa partisipasi dan dukungan seluruh komponen  masyarakat
2.         Membangun Komunitas
Langkah selanjutnya dalam rangka membangun komunitas dengan masyarakat secara kolektivitas dan solidaritas sosial agar masyarakat bisa bekerja sama dan sama-sama bekerja. Peserta KKN PAR yang bertugas sebagai fasilitator dalam  proses perubahan tersebut berusaha  membangun   komunitas-komunitas yang kami bentuk tersebut tidak secara formal, akan tetapi semangat mereka tetap dalam satu kesatuan dan kebersamaan.
Adapun proses pembentukan  komunitas  tersebut dilakukan melalui  rumah ke rumah, artinya kami terlebih dahulu mengenali permasalahan-permasalahan, menanyakan persoalan-persoalan yang dihadapi, dan apa solusi yang mereka lakukan untuk penyelesaian persoalan tersbut. Jika kemudian mereka tidak punya solusi, maka kami tawarkan suatu solusi yang telah kami diskusikan sebelumnya kepada mereka yang kemudian setelah solusi disepakati oleh masyarakat, kami angkat dari salah satunya dari mereka untuk menjadi  penanggung jawab pelaksanakan  kegiatan tersebut. Misalnya dalam persoalan adik-adik yang belajar di TPQ yang menurut masyarakat sangat tidak berjalan bahkan ada juga masyarakat yang meminta agar dibentuknya TPQ di dusun mereka. Dari persoalan itu, solusi yang kami tawarkan adalah kami akan membantu rekan-rekan pemuda yang ada di sana bagaimana untuk bisa mengelola TPQ yang sudah dibentuk agar tetap berjalan dengan lancar. Sementara bagi warga yang menginginkan adanya TPQ, kami mengajak rekan-rekan pemudanya untuk bisa mengurus bersama dalam proses pembentukan TPQ tersebut.
Dan selain itu juga, untuk lebih bermanfaat bagi masyarakat Desa Kalijaga Timur kami melakukan pendekatan dengan  pemuda-pemudi dengan menawarkan program yaitu memberikan bimbingan belajar atau jam tambahan di luar jam sekolah berupa pelajaran matematika dan bahasa Inggris, dan untuk permasalahan-permasalahan dari masyarakat kami diskusikan kembali pada rapat evaluasi. Kemudian peserta KKN PAR yang laki-laki melakukan pendekatan melalui program pengajian pada setiap malam Kamis di masjid. Dalam dua program ini kami selipkan motivasi dan pelajaran agama sebagai  usaha untuk membuat filter pemuda pemudi untuk menghadapi tantangan zaman.


3.      Membangun Trust (Kepercayaan)
            Saat pertama  kami sampai  ke Desa Kalijaga Timur dan ternyata masyarakat sudah menyambut kami dengan apresiatif. Hal ini dapat dilihat dari cara  mereka bersikap saat kami kunjungi dan pada saat kami sempat mananyakan apa ada peserta KKN yang pernah ke sini sebelum kami, kemudian kami mendapat jawaban bahwa memang dari tahun-tahun sebelumnya juga pernah ada peserta KKN. Dan hal itu tentunya menjadi informasi bagi kami untuk dapat kami jadikan sebagai pedoman dalam berprogram di Desa Kalijaga Timur ini untuk membawa perubahan untuk menjadi lebih baik dengan usaha sebatas kemampuan kami.
      Disamping itu usaha lain yang kami lakukan adalah dengan mendekati tokoh masyarakat (Pak Muhtasar, M.Pd). Beliau adalah alah satu dosen di STKIP Hamzanwadi Selong sehingga kami dapat lebih mudah untuk berkomunikasi intensif. Di mana dengan kedekatan kami dengan dia akhirnya dia meminta kami membantu pemuda di sana untuk membuatkan proposal kepada pemerintah daerah dalam hal meminta dana bantuan dan mengurus surat izin operasional pembentukan TPQ Darul Haq Erot Lauk.  Dan teman-teman yang laki-laki khususnya disuruh menjadi khotib setiap hari Jum’at secara bergantian. Hal ini membuat masyarakat tambah percaya kepada kami, dan akhirnya dengan berkat itulah semua program yang kami agendakan  dapat dengan mudah untuk kami jalankan bersama masyarakat. Di samping itu juga, karena kepercayaan masyarakat terhadap kami, sering kami mendapat undangan hiziban, tahlilan, dan hajatan dari masyarakat
        Selain itu, banyak kegiatan partisipasi yang kami lakukan demi menanamkan kepercayaan kepada masyarakat, seperti kerja bakti, Minggu bersih, Jum’at bersih, kebersihan masjid, ikut membimbing pelajaran pendidikan agama tambahan di TPQ, ikut gotong royong dalam pembangunan madrasah MTs. Marakit Ta’limat dan  mendengarkan curhat ibu-ibu.
      Dari proses-proses itulah masyarakat betul-betul menerima kami secara utuh dan menganggap kami merupakan bagian dari masyarakat desa ini, sehingga kita kelihatan kompak dan dekat dengan  masyarakat. Dari proses-proses pendekatan itulah beberapa konsep PAR kami lakuan melalui wawancara atau penggalian data-data yang terkait dengan kondisi desa ini.







BAB III
DESKRIPSI UMUM MASYARAKAT DAN PROBLEMATIKA
DESA KALIJAGA TIMUR

A.      DESKRIPSI  DESA KALIJAGA TIMUR
1.      Letak Geografis
Desa Kalijaga Timur merupakan  salah satu desa pemekaran dari Desa Kalijaga yang berada di wilayah Kecmatan Aikmel dengan luas wilayah 250,00 ha (2,50 km2), dan mempunyai dusun di antaranya; Dasan Re, Kampung Muhajirin, Rahayu, Erot Lauk, Erot Daya, Lendang Karang Idik, dan Lendang Karang Bongkot.  Ibu Kota Desa Kalijaga Timur adalah Kampung Rahayu (Rahayu).
Adapun batas-batas wilayah Desa Kalijaga Timur antara lain:
Ø  Sebelah Utara        : Desa Mamben Daya - Kembang Kerang, Kecamatan Wanasaba
Ø  Sebelah Selatan     : Desa Kalijaga Selatan Kec. Aikmel
Ø  Sebelah Timur       : Desa Mamben Lauk Kec.Wanasaba
Ø  Sebelah Barat        : Desa Aikmel Kec. Aikmel

2.      Peta Demografis
Desa Kalijaga Timur ini dihuni ± 4517 jiwa ini yang terdiri dari jiwa penduduk 2.282 laki-laki dan 2347 jiwa penduduk perempuan dan terbagi kedalam 1335 KK (Kepala Keluarga). Terdiri dari 7 kekadusan yaitu Erot Daya, Erot Lauk, Dasan Re, Rahayu, Lendang Karang Idik, Lendang Karang Bongkot dan Kampung Muhajirin dan semuanya sudah terbentuk RT/RW. Adapun rincian jumlah penduduk Kalijaga Timur seperti  dibawah ini :




DUSUN
JUMLAH JIWA
JUMLAH KK
JUMLAH RUMAH TANGGA
LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
Erot Daya
518
539
1.057
335
189
Erot Lauk
229
262
491
154
103
Dasan Re
559
637
1.196
345
238
Rahayu
151
169
320
94
72
Lendang Karang Idik
262
254
516
167
113
Lendang Karang Bongkot
331
328
659
188
129
Kampung Muhajirin
122
156
278
52
47
Jumlah
2.282
2.347
4.517
1.335
891
Sumber : PROFIL DESA KAL-TIM TH. 2012
Melihat data di atas dapat dilihat bahwa dengan jumlah penduduk yang ada di desa  ini didominasi oleh perempuan daripada jumlah laki-laki. 
a.      Bidang  Ekonomi, ”Antara Petani dan TKI”
Melihat data luas daerah Desa Kalijaga Timur yang dihuni oleh sekitar 4517 jiwa ini tampak terlihat bahwa masyarakat Desa Kalijaga Timur ini memiliki wilayah tanah yang sangat luas dan penduduknya  mayoritas sebagai petani terbagi dalam 1.224 KK dan sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari tahun ke tahun semakin bertingkat, itupun ke Arab Saudi, selebihnya menjadi petani. Semua hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh dari data statistik desa bahwa masyarakat Desa Kalijaga Timur menjadi petani berjumlah 1.224 orang, orang yang menjadi PNS (Pegawai Negri Sipil) 22 jiwa, guru berjumlah 58 jiwa, tukang kayu 72 jiwa, dan di sektor non pertanian sejumlah 432 jiwa.
Secara fisik rumah orang-orang Desa Kalijaga Timur mayoritas keadaan penduduknya memiliki bangunan rumah permanen dan minoritas keadaan penduduknya dengan bangunan rumah sederhana. Ditinjau dari struktur ekonomi masyarakat Kalijaga Timur, sektor pertanian memegang peranan yang sangat penting di dalam pertumbuhan ekonominya, penduduk Kalijaga Timur sebagian besar penduduknya bermata pencaharian dari sektor pertanian dan sebagian kecil penduduknya menjadi pegawai negeri, pedagang, pengerajin, dan lain-lain.
Untuk mendukung proses perekonomiannya masyarakat Kalijaga Timur banyak yang memilih jalan untuk merantau atau menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan sebagian besar tetap menjadi petani.
Dilihat dari segi ekologi, Desa Kalijaga Timur merupakan daerah yang datar yang cocok untuk mengembangkan pertanian sawah seperti; jagung, tembakau, kacang-kacangan, cabai, kedelai, dan lain-lain.
b.      Bidang Pendidikan : Masyarakat “Belajar atau  Bekerja”
Ternyata masyarakat Desa Kalijaga Timur bisa dikatakan dari segi ekonomi bisa dikatakan cukup, tapi dari tingkat pendidikan masih dikatakan tergolong sangat rendah. Hal ini bisa dilihat dari rata-rata  masyarakatnya hanya sampai tingkat SMA. Hal ini dapat dilihat dari Jumlah Lulusan MTs. dan MA. Negeri dan Swasta pada tabel berikut ini :
DUSUN
MTs
MA
JUMLAH
NEGERI
SWASTA
NEGERI
SWASTA
Erot Daya
-
3
-
3
6
Erot Lauk
-
2
-
2
4
Dasan Re
-
5
-
4
9
Rahayu
-
2
-
1
3
Lendang Karang Idik
-
7
-
6
13
Lendang Karang Bongkot
-
2
-
3
6
Kampung Muhajirin
-
1
-
1
2
Jumlah
-
22
-
20
42
Sumber : PROFIL DESA KAL-TIM TH. 2012
Jumlah Lulusan SMP dan SMA Negeri dan Swasta
DUSUN
SMP
SMA
JUMLAH
NEGERI
SWASTA
NEGERI
SWASTA
Erot Daye
7
-
5
4
9
Erot Lauk
9
-
2
-
2
Dasan Re
5
-
5
-
5
Rahayu
4
-
3
-
3
Lendang Karang Idik
7
9
1
3
20
Lendang Karang Bongkot
5
3
-
2
2
Kampung Muhajirin
3
2
1
-
6
Jumlah
40
14
1
5
60
Sumber : PROFIL DESA KAL-TIM TH. 2012
Sedangkan masyarakat yang lulusan perguruan tinggi hanya 15 orang. Dan saat ini yang masih dalam tahap pendidikan perguruan tinggi  hanya 15 orang.
Dari data tersebut, jelas sekali bahwa dalam hal pendidikan  masyarakat di Desa Kalijaga Timur masih sangat tertinggal. Padahal menurut sebagian warga Masyarakat, sebenarnya daya pikir masyarakat  Desa Kalijaga Timur tidak terlalu rendah jika masyarakat ini menempuh pendidikan di luar wilayah, misalnya di Bali, Bandung, Jawa dan lain  sebagainya, karena mereka banyak mengikuti lomba-lomba di daerah-daerah lain seringkali mendapat juara atau minimal masuk 10 besar.
Adapun  fasilitas  pendidikan  di Desa Kalijaga Timur  sampai saat ini hanya terdapat delapan unit gedung yaitu satu gedung SMPN, empat unit gedung SDN/MI, dan PAUD tiga unit gedung. Sementara jumlah anak-anak yang menempuh pendidikan di Desa Kalijaga Timur adalah PAUD berjumlah 35 orang yang terdiri dari laki-laki 15 orang dan 20 orang perempuan. Untuk SDN/MI berjumlah 886 orang yang terdiri dari 409 orang laki-laki dan 477 orang perempuan. Tingkat SMP Negeri dan Swasta dari Kelas I sampai Kelas III sebanyak 283 orang. Sementara untuk SMA Negeri dan Swasta kelas I – III sebanyak 62 orang dan MA Negeri dan Swasta berjumlah 102 orang dari kelas I – III.
Akan tetapi setelah sebagian besar masyarakat Desa Kalijaga Timur setelah SLTA, jarang sekali yang melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka lebih memilih bekerja daripada menjadi pelajar. Hal ini dikarenakan paradigma berpikir masyarakat tentang pentingnya pendidikan sangat minim. Bahkan tidak sedikit di antara mereka pasca lulus SMA bekerja ke Malaysia demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
c.       Bidang Keagamaan : Agama masyarakat
      Berbicara masalah agama, masyarakat Desa Kalijaga Timur mayoritas agama Islam. Dan mengenai kegiatan agama, kata salah satu warga Desa Kalijaga Timur ini biasanya warga sangat antusias dalam  menyambut hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Besar Muhammad SAW., Isra’ dan Mi’raj, begitu juga dengan  penyambutan  bulan Ramadhan. Biasanya kalau sudah tiba bulan-bulan perayaan hari besar Islam masyarakat Kalijaga Timur mengadakan berbagai macam perlombaan.
      Adapun fasilitas ibadah yang ada di Desa Kalijaga Timur adalah banyak dibangun masjid dan mushalla. Di mana masjid dan mushalla tersebut tersebar di masing-masing kekadusan, seperti; Masjid Nurussalam yang teletak di Dusun Erot Lauk dengan tiga buah mushalla, Masjid Nurul Jama’ah yang terletak di Lendang Karang Idik dengan satu mushalla dan Lendang Karang Bongkot dengan empat buah mushalla, serta beberapa masjid dan mushalla yang berada di dusun yang lainnya. Dari hasil observasi lapangan, masjid hanya digunakan untuk shalat jama’ah, shalat jenazah, dan tidak digunakan untuk anak-anak mengaji karena anak-anak Desa Kalijaga Timur mayoritas mengaji mushalla-mushalla. Setiap dusun mempunyai mushalla sehingga masjid tidak ramai karena hanya digunakan untuk hari-hari besar saja, seperti; hari Jum’at, hari Raya Idul Fitri, dan hari Raya Idul Adha yang jaraknya cukup lama.
d.      Bidang Kesehatan
Kalau dilihat lingkungan masyarakat Desa Kalijaga Timur  tergolong masyarakat yang memiliki kesadaran akan pentingnya  menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan. Hal ini bisa dilihat dari antusias masyarakat di sana yang memanfaatkan sarana kesehatan yang ada yaitu puskesmas pembantu dan polindes. Apabila ada anggota keluarga yang sakit, maka akan dibawa ke puskesmas terdekat. Selain itu, dari segi kepedulian ibu-ibu hamil terhadap kandungan dan bayinya juga sangat tinggi. Sebagaimana informasi yang kami dapatkan bahwa antusias ibu-ibu hamil untuk ikut serta memeriksakan kandungan maupun bayinya ke posyandu sangat tinggi. Di mana kegiatan posyandu di masing-masing dusun dilaksanakan setiap bulannya pada tanggal yang berbeda.
Keadaan lingkungan, jalan, dan rumah sepanjang desa masyarakat Desa Kalijaga Timur sangat menyadari tentang menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini misalkan tentang tersedianya tempat pembuangan hajat (jamban) di masing-masing rumah, sehingga tidak terjadi pembuangan hajat di sungai atau di tempat umum lainnya. Ini membuktikan bahwa masyarakat Kalijaga Timur amat memperhatikan masalah kebersihan lingkungannya.
Adapun sarana-sarana kesehatan yang ada di Kaljaga Timur, dapat terlihat pada tabel berikut ini:
Jumlah Sarana Kesehatan Yang Ada DI Kalijaga Timur
DESA
PUSKESMAS PEMBANTU
POLINDES
POSYANDU
JUMLAH
Kalijaga Timur
1
1
7
9

Jumlah Sarana Penunjang Kesehatan Yang Ada Di Kalijaga Timur
DUSUN
JAMBAN KELUARGA
MCK
TAMAN GIZI
KEBUN GIZI
TOGA
Erot Daya
189
1
1
-
4
Erot Lauk
103
-
-
-
1
Dasan Re
258
1
1
-
1
Rahayu
72
-
-
-

Lendang Karang Idik
113
-
-
-
-
Lendang karang Bongkot
129
1
-
-
-
Kampung Muhajirin
47
-
-
-
-
Jumlah
891
3
2
-
3
Sumber : PROFIL DESA KAL-TIM TH. 2012
Dari tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kalijaga Timur adalah masyarakat yang peduli terhadap kesehatan keluarga dan lingkungan.

B.       PROBLEMATIKA  UMUM  MASYARAKAT
Melihat  penjelasan   tentang kondisi  umum  masyarakat  desa Kalijaga Timur maka, beberapa  hal yang   menjadi problem masyarakat desa Kalijaga Timur  yaitu:
1.      Masalah sarana pendidikan
Kemiskinan memang dekat dengan kebodohan dan kebodohan identik dengan tinggi rendahnya pendidikan masyarakat. Hal inilah yang juga termasuk problematika umum masyarakat Desa Kalijaga Timur Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur. Rendahnya tingkat   pendidikan masyarakat Desa Kalijaga Timur dapat terlihat dari data  menyatakan bahwa mayoritas tingkat pendidikan masyarakat Desa Kalijaga Timur ini jika dimatrikkan berdasarkan jumlah terbanyak, lulusan  sekolah dasar adalah mendapat peringkat pertama akan tetapi setelah itu 70% kemungkinan untuk menganggur itu lebih banyak bahkan sebelum mereka tamat SD lebih banyak memilih merantau daripada melanjutkan pendidikan kejenjang lebih tinggi. Apalagi bila dia itu seorang perempuan maka maksimal setelah mereka tamat SMP lebih memilih menganggur daripada melanjutkan pendidikan. Hal ini disebabkan karena kurangya kesadaran  tentang  pendidikan. Namun, penyebab yang paling utama adalah masalah ekonomi keluarga yang tidak mencukupi. Selain itu dikarenakan kurangnya sarana pendidikan yang tersedia di Desa Kalijaga Timur itu sendiri. Sehingga untuk dapat bersekolah, siswa di sana harus berjalan kaki ke luar desa, menelusuri jalan yang cukup jauh untuk bisa sampai di sekolah mereka.
Rendahnya  tingkat pendidikan masyarakat ternyata berpengaruh juga  terhadap tingkat pekerjaan masyarakat Desa Kaijaga Timur yang lebih  memilih  menjadi  petani dan TKI dari pada melanjutkan sekolah.
2.      Tidak adanya TPQ yang terbentuk
Setelah kami mendata di Desa Kalijaga Timur ini, sebagian besar yang menjadi permasalahan disetiap dusun yaitu masalah TPQ. Di setiap dusun yang kami data memang sudah membentuk TPQ yang telah memiliki izin operasional. Akan tetapi, masih ada juga yang belum membentuk TPQ sama sekali seperti di Dasan Re, Rahayu, Erot Lauk, dan Erot Daya.
Kami dari rekan-rekan KKN mencoba berunding dengan pemuda-pemuda di setiap dusun mengenai pembentukan TPQ tersebut. Ketiga dusun ini meminta kami hanya untuk mengajar mengaji di malam hari, sedangkan untuk pembentukan TPQ sendiri mereka tidak menyanggupinya. Sementara di Dusun Erot Lauk sendiri, sejak awal kami telah diminta oleh pemudanya untuk membantu mereka dalam pembentukan TPQ di dusun mereka. 
3.      Masalah TPQ yang Tidak Berjalan Lancar
Walaupun di Desa Kalijaga Timur ini sebagian besar di setiap dusun sudah memiliki TPQ, akan tetapi dari data-data yang kami peroleh, walaupun sudah memiliki TPQ semuanya bisa dikatakan mandeg atau bisa dibilang mati suri.
Kami dari rekan-rekan KKN berncana untuk melanjutkan atau melancarkan kegiatan TPQ tersebut dengan cara mengumpulkan adik-adik yang ikut TPQ dan mengajar mereka selama kami berada di Desa Kalijaga Timur ini. Hal ini kami lakukan untuk memotivasi rekan-rekan pemuda yang ada di sana untuk mahu dan aktif mengelola TPQ yang sudah terbentuk tersebut, lebih-lebih setelah kami pergi nantinya.
4.      Minimnya Al-Qur’an dan Iqra’
Setelah kami semua dari rekan-rekan KKN memulai mengajar TPQ di beberapa dusun, ternyata ada beberapa peroblem yang kami temukan. Salah satunya tentang kurangnya fasilitas di setiap dusun yaitu Al-Quran dan Iqra’, terutama di Dusun Erot Lauk ini yang sudah kami ketahui sejak awal.
Dan melihat tradisi masyarakat Desa Kalijaga Timur khususnya di Erot Lauk, mengaji bersama setiap ada warganya yang meninggal dunia. Dalam praktiknya tradisi ini, jama’ah yang hadir sangat membutuhkan jumlah Al-Qur’an yang cukup banyak. Dan rata-rata kesulitan untuk harus mengumpulkan Al-Qur’an banyak dalam sekejap. Oleh karena itu, kami dari peserta KKN memberikan bantuan (sumbangan) Al-Qur’an juz-an sebanyak dua buah, agar masyarakat yang ikut mengaji bisa lebih gampang serta mereka tidak repot untuk mencari Al-Qur’an yang banyak.
Kami menyerahkan Al-Qur’an tersebut kepada salah seorang tokoh agama yang sekaligus sebagai guru ngaji di salah satu mushalla di Dusun Erot Lauk, yaitu H. Hakiki.
5.      Masalah Remaja/ Pemuda Desa yang Tidak Terstruktur dan Terprogram
Dari data yang kami dapatkan pemuda di Desa Kalijaga Timur ini tergolong lumayan banyak, akan tetapi para pemuda di Desa Kalijaga Timur ini tidak terstruktur dan terprogram dikarenakan kemungkinan karena kurangnya kesadaran mereka dan kurangnya pendidikan mereka sehingga sulit untuk diatur dan diarahkan.
Meurut pandangan kami, faktor utama yang menyebabkan hal ini terjadi yaitu kurangnya perhatian para tetua (tokoh yang dituakan) di desa ini. Bisa kami simpulkan bahwa hal seperti ini adalah masalah yang turun-temurun dari sejak dahulu, itu juga yang dijelaskan oleh salah satu tetua di Dusun Erot Lauk yaitu Haji Hakiki.
6.      Masalah Kesadaran Akan Kebersihan dan Lingkungan
Sejauh yang kami tahu tentang kesadaran akan kebersihan dari masyarakat Kalijaga Timur cukup baik. Bahkan masyarakatnya sebagian besar memiliki jamban masing-masing, khususnya di tempat tinggal kami termasuk di posko KKN yaitu di Erot Lauk. Setiap Minggunya kami melakukan pembersihan di dusun tersebut dan bahkan itu sudah menjadi rutinitas pemuda setiap minggunya dan tak jarang kamipun sering mendapat undangan dari pemuda-pemuda di dusun lain untuk melakukan pembersihan, dan kalaupun waktunya sama kamipun berbagi tugas sebagian ada di Dusun Erot Lauk dan sebagian lagi di Dusun Erot Daya dan sebagainya.
Akan tetapi, satu hal yang belum menjadi kesadaran dan bahkan sudah menjadi kebiasaan masyarakat di sini terutama di tempat tinggal kami (posko KKN) yaitu kebiasaan membuang sampah di sungai sehingga sampah dapat dijumpai di sepanjang sungai. Selain itu, masih tidak teraturnya drainase air pembuangan sehingga masih tergenang di halaman rumah warga atau di jalan.
7.      Minimnya Sarana dan Prasarana Pendukung
Di samping beberapa persoalan di atas, masyarakat Desa Kalijaga Timur  terkadang  juga dihadapkan dengan  masalah-masalah yang terkait dengan minimnya fasilitas yang ada di desa ini. Baik itu berupa fasilitas  yang terkait dengan kesehatan, agama, pendidikan, transportasi, dan bidang lainya.
Salah satu problematika masyarakat Desa Kalijaga Timur hanya ada satu puskesmas pembantu yang bisa dikatakan kurang memadai untuk masyarakat. Baik dari segi bangunan dan petugas kesehatan yang bertugas di sana. Di samping fasilitas tersebut akan berguna untuk memudahkan pelayanan terhadap masyarakat, dan masih banyak fasilitas-fasilitas lain yang juga mengembangkan skill dan pengetahuan  masyarakat. Misalkan saja, fasilitas akses informasi yang masih belum ada kami lihat tanda-tanda keberadaan warung internet (warnet) maupun rental-rental komputer di sekitaran Kalijaga Timur. Fasilitas yang belum ada juga adalah minimnya sarana transportasi umum, sehingga banyak warga yang bepergian kalau tidak menggunakan kendaraan pribadi akan beraktivitas ke tempat jauh dengan jalan kaki. Termasuk adik-adik yang bersekolah di tempat jauh, harus jalan kaki untuk sampai di sekolah mereka.





BAB 1V
IDENTIFIKASI  MASALAH  DAN  POTENSI
DAN TEKNIK PEMECAHANMASALAH

A.    IDENTIFIKASI  MASALAH  DAN PROSESNYA
Adapun masalah-masalah yang sering dihadapi oleh  masyarakat Desa Kalijaga Timur begitu kompleks. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran para pemuda untuk melirik dan mengajar adik-adik yang ada di masing-masing TPQ yang ada di Desa Kalijaga Timur, sehingga masing-masing TPQ yang ada tersebut tidak berjalan dengan lancar. Kami dari rekan KKN PAR akan menghidupkan TPQ  kembali di setiap dusun yang ada di Desa Kalijaga Timur.
Sebelum membahas lebih jauh tentang masalah yang sering dihadapi masyarakat Desa Kalijaga Timur alangkah lebih baiknya, jika kita harus mengetahui bagaimana masalah-masalah yang harus diidentifikasi. Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan identifikasi masalah tersebut melalui :
1.      Observasi
Langkah awal yang peserta KKN PAR lakukan adalah dengan  melakukan observasi secara langsung di lapangan. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui pola kehidupan masyarakat baik secara ekonomi, hubunga sosial kemasyarakatan, agama, pendidikan, dan kegiatan-kegiatan masyarakat kesehariannya.
Dari hasil observasi inilah kami mendapatkan beberapa data tentang  kondisi dan problematika masyarakat yang sering dihadapi, serta bagaimana pola kehidupan mereka dalam sehari-harinya, sehingga kesimpulan umum  sementara   yang  kami  dapat  adalah meliputi:
a.       Masyarakat Desa Kalijaga Timur memiliki potensi alam yang  cukup kaya dengan adanya suangai yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik yang meskipun tidak mampu memberikan manfaat untuk semua. hal ini dikarenakan PLTA yang ada hanya bisa mengaliri satu dusun yaitu Dusun Rahayu. Namun hal ini tentunya telah menjadi satu point emas, sehingga tidak salah jika Desa Kalijaga Timur pernah meraih juara dalam lomba desa.
b.      Kurangnya persediaan air untuk keperluan sehari-hari seperti; mencuci, menyiram, mandi, dan sebagainya. Dari semua masyarakat di desa ini, sebagian besar mengambil air untuk keperluan tersebut dari air yang berasal dari masjid terdekat. Karena jarang masyarakat yang menggunakan air sumur atau air PDAM. Sedangkan untuk keperluan air minum dan memasak, masyarakat sudah memanfaatkan secara maksimal sumber air yang ada yaitu air WSLICK yang telah dibangun dan diusahakan oleh pemerintah Desa Kalijaga Timur. Persoalan masyarakat yang kemudian terjadi ialah bahwa mereka sering mencuci di depan rumahnya kemudian air bekas cucian dibuang di depan rumah sehingga tergenang dan  lama kelamaan  akan menyebabkan  bau yang  tidak  sedap.
c.       Dalam kehidupan sosial masyarakat Desa Kalijaga Timur memiliki integritas yang sangat  minim dan kurang patuhnya terhadap tokoh masyarakat (orang yang dituakan). Hal ini dapat dilihat karena antara dusun yang satu dengan dusun yang lain masih ada mis-komunikasi dan saling bertolak belakang.
d.      Secara ekonomi, kehidupan masyarakat Desa Kalijaga Timur terkait penghasilan rata-rata bisa dikatakan cukup. Hal ini dapat dilihat dari kehidupan masyarakat sehari-hari dengan mata pencaharian sebagai petani dan pengerajin tikar.
e.       Minimnya anak sekolah di Desa Kalijaga Timur, terutama yang melanjutkan pendidikan setelah lulus SMP atau SMA sehingga pemuda dan pemudinya banyak yang putus sekolah dan memilih menjadi TKI atau pekerja (tukang).
f.       Kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari kekompakan pemudanya, dengan mengadakan pembersihan setiap hari Minggu pagi.
2.      Wawancara bersama masyarakat
Dari hasil observasi tersebut kemudian kami lanjutkan dengan   melakukan wawancara langsung bersama masyarakat untuk mengetahui persoalan-persoalan yang mereka hadapi secara mendetail. Sedangkan wawancara kami lakukan baik secara formal (datang bertamu ke rumah masyarakat) atau pun non formal (dilakukan ketika kumpul dengan pemuda sambil minum kopi dan lain sebagainya). Dari beberapa hasil wawacara dengan masyarakat kami mendapatkan beberapa data tentang beberapa persoalan yang sering mereka hadapi dan membuat mereka resah. Secara umum masalah-masalah tersebut adalah meliputi:
a.         Rendahnya tingkat pendidikan
b.         Lemahnya kemampuan menegerial masyarakat
c.         Kurangnya persediaan air bersih
d.        Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan
3.      Forum Rembuk Desa
Setelah melakukan beberapa wawancara dengan masyarakat, kemudian kami pertemukan  beberapa orang masyarakat yang meliputi   orang-orang yang  banyak berperan di Desa Kalijaga Timur seperti tokoh masyarakat, tokoh pemuda, kadus-kadus, kepala sekolah, staf desa, dan beberapa orang guru MTs. Marakit Ta’limat Desa Kalijaga Timur. Pertemuan tersebut kami beri nama, “Forum Rembuk Desa”. Adapun pembahasan dalam forum tersebut adalah :
a.       Identifikasi Masalah  Utama
Dalam pertemuan yang kami sebut Forum Rembuk Desa” itu membahas masalah-masalah yang sudah teridentifikasi dari hasil observasi dan wawancara dengan warga setempat. Di mana pembahasan tersebut meliputi dari berbagai aspek kehidupan   masyarakat seperti  :
1.         Di bidang pendidikan : masalah yang muncul di bidang pendidikan seperti rendahnya tingkat pendidikan masyarakat dan mereka lebih memilih menjadi petani atau pekerja (TKI) demi untuk mendapatkan uang. Selain itu, anak-anak sekolah juga masih memiliki pemahaman yang rendah akan pengetahuan umum, seperti matematika dan bahasa Inggris.
2.         Di bidang kesehatan : dalam bidang kesehatan yang menjadi masalah adalah meliputi kesehatan lingkungan, air yang tergenang di halaman rumah warga, membuang sampah di sungai, dan pemeliharaan kelestarian lingkungan.
3.         Di bidang kepemudaan yang menjadi masalah yaitu remaja atau pemuda yang sudah di bentuk tetapi mati suri.
4.         Di bidang keagamaan : masalah yang timbul adalah masih banyaknya TPQ-TPQ yang telah terbentuk di Desa Kalijaga Timur yang mandeg/ macet.
Setelah masalah-masalah itu teridentifikasi secara keseluruhan, barulah  kemudian  dicarikan sebab-sebab dari masalah tersebut dan akibat yang dapat ditimbulkannya. Hasil dari identifikasi masalah-masalah tersebut dapat dilihat dalam lampiran laporan ini.
b.      Teknik pemecahan masalah
Setelah melakukan identifikasi tersebut, dalam “Forum  Rembuk Desa” juga ditentukan solusi yang jitu untuk pemecahan masalah-masalah yang dihadapi tersebut. Solusi yang ditentukan oleh masyarakat adalah dengan mempertimbangkan masalah-masalah itu, jadi solusi yang ditawarkan  oleh masyarakat dengan melihat apa yang menyebabkan timbulnya masalah tersebut, sehingga solusi yang bisa memecahkan secara langsung terhadap semua akar-akar permasalahan tersebut.
Dari beberapa solusi yang ada, kemudian merealisasikan dalam  bentuk program-program kegiatan dan kegiatan-kegiatan itu kemudian akan menjadi awal perencanaan untuk memecahkan masalah  yang dihadapi oleh masyarakat. Adapun solusi dapat dilihat dalam lampiran laporan ini.
c.       Menentukan Skala Proritas (Matrix Ranking)
Dari sekian banyak solusi dari beberapa item permasalahan, barulah kami berserta masyarakat (tokoh pemuda, tokoh masyarakat, kadus) menentukan matrik rangking (skala proritas) dari beberapa kegiatan tersebut dari. Hasil prioritas  inilah, program  bisa dipilih mana yang akan  dilaksanakan terlebih dahulu.
Setelah selesai menentukan skala prioritas tersebut, barulah kemudian dilanjutkan pada  pada  pembahasaan waktu pelaksanaan  kegiatan  dari  solusi  yang telah  ditawarkan, mulai dari  penangung jawab, tujuan  kegiatan, target dana yang  dihabiskan serta dari mana  sumber dana tersebut  bisa diperoleh. Setelah  forum tersebut  selesai, kami  berusaha untuk  mengatur  jadwal  masyarakat  terkait dengan  pertemuan  selanjutnya untuk  kembali  mendiskusikan dan membahas membahas beberapa persoalan yang belum tuntas.
Akan tetapi  berdasarkan permintaan masyarakat yang kami ajak diskusi sambil minum kopi supaya diskusi tidak terlalu kaku. Dalam diskusi-diskusi tersebut sering kami melaksanakan pada malam hari karena mengingat kesibukan masyarakat pada siang harinya. Dari hasil diskusi itu kami disuruh terjun langsung ke lapangan. Hal tersebut karena kesibukan masyarakat dalam kesaharianya, yang selalu sibuk  menjadi petani, peternak atau pekerja lainnya sehingga jarang ada waktu untuk mengurusi hal-hal yang lain.
Sehingga langkah selanjutnya yang dilakukan oleh  KKN PAR  adalah dengan melakukan transek untuk memperoleh tentang beberapa  persoalan   yang  belum  dibahas  secara mendalam. Transek tersebut kami lakukan dari  rumah ke rumah warga dimanapun berada kami ajak diskusi apa solusi yang sekiranya tepat untuk menyelesaikan  persoalan-persoalan yang mereka hadapi.
Demikian juga dengan program yang akan dilakukan, kami tampung keinginan masyarakat dari rumah ke rumah seperti permintaan mereka tentang diadakannya pendidikan TPQ untuk anak-anak mereka.
Dalam masalah TPQ ini, masyarakat mengatakan bahwa masalahnya adalah kembali kepada tokoh pemuda. Sebagaimana peran tokoh pemuda di dalam masyarakat menjadi penyambung lidah dan generasi penerus agama, bangsa, dan negara. Sehingga tidak salah jika pemuda di tengah-tengah masyarakat diharapkan dapat mennjadi panutan yang baik terutama mereka yang memiliki kualitas pendidikan yang tinggi.
Di Desa Kalijaga Timur ini, tokoh pemuda rata-rata di setiap dusun memang sangat banyak.  Namun, seperti yang dikatakan masyarakat umum bahwa keberadaan mereka yang begitu banyak tidak mampu untuk melaksanakan pendidikan TPQ bagi anak-anak TK, SD, maupun SMP. Hal ini dikarenakan mereka memang sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing dalam usaha pemenuhan hidup. Akan tetapi, jika dilihat ternyata masih banyak juga pemuda yang sebenarnya tidak sibuk tetapi karena kurangnya koordinasi dan komunikasi antara mereka semua sehingga tetap menjadi mandeg. Dan langkah selanjutnya yang peserta KKN PAR lakukan adalah bagaimana membangun dan mengaktifkan kembali TPQ-TPQ tersebut bersama rekan-rekan pemuda yang ada. Dengan mengajak mereka bekerja sama dan berjalan bersama, kita kemudian mengajak rekan-rekan tokoh pemuda untuk berdiskusi terkait hal tersebut. Dari hasil diskusi itu, kita akan bekerja sama untuk melaksanakan kegiatan TPQ yang kemudian akan dilanjutkan dengan program lomba TPQ dalam rangka mengukur keberhasilan yang dicapai dari program TPQ tersebut.
Selain itu, keluhan yang disampaikan masyarakat adalah masalah kelestarian lingkungan yang menurut mereka masih perlu adanya kegiatan penghijaun. Hal ini mengingat masih banyaknya lahan-lahan kosong yang tidak terpakai dan selayaknya untuk ada pohon. Sebagaimana dikatakan, di pasar atau di pinggir jalan yang sekiranya biar ada untuk menjadi pelindung nantinya bagi masyarakat. Selanjutnya hasil dari diskusinya bahwa masyarakat setuju untuk diadakan penghijauan di desanya serta siap untuk membantu.
Adapun hasil dari identifikasi dari forum rembuk desa tersebut persoalan lingkungan, pendidikan, keagamaan, dan sosial sedangkan hasil dari forum rembuk desa tersebut adalah sebagaimana terlampir.
Setelah identifikasi masalah dalam forum tersebut, kemudian masyarakat  menentukan skala proritas dari sekian masalah yang akan dipecahkan, ternyata hasil matrix Ranking (skala prioritas), masyarakat menyepakati masalah yang terlebih dahulu diselesaikan  adalah persoalan TPQ, kemudian penghijauan lingkungan, dan pembangkitan terhadap remaja atau pemuda di Desa Kalijaga Timur ini.

B.     IDENTIFIKASI  POTENSI   
Walaupun ada permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat    dan minimnya sarana-sarana pendukung yang ada, desa ini juga memiliki   beberapa potensi yang dimanfaatkan oleh masyarakat meliputi:

1.      Aspek Ekonomi
a.       Pembutan  kerajinan tikar
b.      Kelompok Tani Ternak Sapi
c.       GAPOKTAN
d.      KUBE (Kelompok Usaha Bersama)
e.        Pengolahan lahan persawahan yang luas
f.       Adanya PLTA
2.      Aspek Pendidikan
a.         SMP Negeri atau MTs. Marakit Ta’limat
b.        Sekolah Dasar (SD)
c.         Pendidikan PAUD
3.      Aspek  Organisasi  Kemasyarakatan
a.         Ibu Bidan
b.        Perawat
c.         Puskesmas Pembantu
d.        Polindes
e.         Bak penampungan air WSLICK desa
f.         Timnas sepak bola yang hebat-hebat
Dari beberapa potensi di atas, dapat dilakukan analisa jika potensi  tersebut bisa dimanfaatkan secara maksimal dan didukung oleh skill  manajerial yang bagus dari masyarakat tidak menutup maka kemungkinan problematika  masyarakat  bisa  di atasi dengan cepat di atasi.
.


            






BAB V
REALISASI  DAN EVALUASI  PROGRAM

A.    PERENCANAAN
Dari  beberapa rencana program yang telah disusun bersama   masyarakat ada sekitar empat program yang menjadi  skala prioritas yang akan  dilaksanakan, ketiga program tersebut direncanakan bersama warga yang  memiliki kaitan terhadap permasalahan-permasalahan dan menjadikan   program tersebut   sebagai suatu solusi  adapun   program yang empat tersebut   adalah:
1.       Penghijauan .
2.      TPQ keliling
3.      Festival religius se-Kalijaga Timur
4.      Pembentukan TPQ

B.     PELAKSANAAN
1.      Penghijauan
Kegiatan ini sebetulnya sudah menjadi program pemerintah pada tahun-tahun sebelumnya akan tetapi kurang di perhatikan sehingga  Menjadi  pusat perhatian  peserta KKN PAR  yang kemudian kami memutuskan untuk menghubungi  ketua Lembaga Pemerhati Lingkungan dan Pambangunan (Cemara Rompes) Kecamatan Aikmel Lombok Timur, dan pihak Lembaga Pemerhati Lingkungan Cemara Rompespun merespon dengan  baik, sehingga setelah ketua Cemara Rompes merespon hal itu kamipun bersama teman-teman mendiskusikan hal tersebut di posko KKN-PAR sebagai tindak lanjut dari rencana kegiatan penghijauan tersebut. Selang beberapa hari kemudian, pada hari Sabtu, 16 Maret 2013 kami mengadakan “Forum Rembuk Desa” yang dihadiri oleh Bapak Kepala Desa (Abdul Manan SH),  kepala dusun, tokoh masyarakat, dan ketua pemuda se-Kalijaga Timur yang di adakan di aula kantor Desa Kalijaga Timur.
Tujuan dari rembuk desa ini adalah untuk menyatukan pendapat, memberitahukan, sekaligus membahas tentang rencana program penghijauan yang akan dilaksanakan dan untuk membahas tentang teknis-teknis  dan lokasi penanaman.  dari pemaparan moderator terkait dengan program yang kami tawarkan banyak pendapat-pendapat atau tawaran-tawaran yang menarik salah satunya yaitu masalah bibit karna bibit dalam program ini adalah hal mendasar yang harus ada dan sudah tentu jumlahnya,dan alhamdulillah  dari hasil yang kami rembuk bersama ketua lembaga Pemerhati Lingkungan (Cemara Rompes) yang bertempat  di Posko KKN-PAR Batu Beleq kami di janjikan sekitar 1.000 bibit di antaranya adalah bibit Sengon, Mahoni, Kemiri, dan Nangka.
Dari hasil rembuk desa tersebut rencana penanaman akan dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 29  Maret tahun 2013 yang bertempat di Dusun Lendang Karang Idik, Erot Lauk dan Erot Daya Desa Kalijaga Timur. Dalam peroses penanaman ini tentunya kami tidak melibatkan semua lapisan masyarakat akan tetapi hanya mereka yang resfek dan afresiatif dengan perogram  tersebut, karena masing-masing warga memiliki kesibukan masing-masing. 

2.      TPQ keliling
Program TPQ keliling ini merupakan program perdana yang dilakukan oleh peserta KKN-PAR. Artinya bahwa, program ini tidak pernah dilakukan oleh peserta KKN-PAR sebelumnya, sehingga masyarakat sangat-sangat merespon kegiatan TPQ keliling ini, sebenarnya program ini telah dinanti-nanti oleh masyarakat dari peserta KKN-PAR sebelumnya namun hal itu belum bisa terlaksanakan sehingga dengan kedatangan kami seolah-olah menjadi angin segar bagi masyarakat setempat. Setelah ada respon yang baik dari masyarakat kami dari peserta KKN-PAR mengadakan rembuk untuk menindak lanjuti respon dari masyarakat tersebut.
Dan di dalam rembuk itu sekaligus kami menentukan jadwal kapan di laksanakan dan pelajaran-pelajaran apa yang harus diajarkan dalam TPQ keliling tersebut dan penentuan jadwal itupun kami sesuaikan dengan pendapat dan saran dari pengurus di masing-masing TPQ. Dan kegiatan TPQ keliling ini ada yang kami laksanakan pada sore hari dan malam hari.  Adapun jadwal dan mata pelajaran yang di usulkan masing-masing TPQ baik dari tingkat TK, SD maupun SMP adalah sebagai berikut:

1.   TPQ Darul Haq Dusun Erot Lauk
No
Hari
Guru / pengajar
Mata pelajaran
Tingkatan SD / SMP
Jam
1
SENIN
1.  Rohidatul fitriyah
2.  L. M . Ilyas
3.  Hasbullah
4.  Rasipah
- Bernyanyi
- PAI
- IPA
- PAI
- TK
- SD
- SD
- SMP

- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30

2
SELASA
1.   Hasnawati
2.   L. M. Ilyas
3.   Safwan Harfi
4.   Nurul Hamdi
-   PAI
-   Matematika
-   Bahasa Arab
-   Bahasa Indonesia
-   TK
- SD
- SD
- SMP

- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30

3
RABU
1.   Bq. Nirkomala S
2.   Rasipah
3.   Fatriyah
4.   Safwan Harfi
-  membaca
- B. Indonesia
- PAI
- B. Arab
             
- TK
- SD
- SD
- SMP
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30

4
KAMIS
1.   Nur Hikmawati
2.   Fatriyah
3.   Ruslan
4.   Hasbullah
-     Menulis
-    IPA
-    B. Indonesia
-    Tajwid
- TK
- SD
- SD
- SMP
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30

5
JUM’AT
1.   Rohiyatul Fitriyah
2.   Fatriyah
3.   Nunung Setiawati
4.   Hasbullah
- Bernyanyi
- Iqro’
- Matematika
- IPA
- TK
- SD
- SD
- SMP
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30

6
SABTU
1.   Hasnawati
2.   L.M. Ilyas
3.   Fatriyah
4.   Nunung Setiawati
  - PAI
 - PAI
 - Tajwid
 - Matematika
  
             
- TK
- SD
- SD
- SMP
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30


2.   TPQ  Dusun Ld. Karang Idik
NO
HARI
Guru / pengajar
Mata pelajaran
Tingkatan SD / SMP
Jam
1
SENIN
1.   Safwan Harfi
2.   Hamdi
3.   Asnawati
4.   Patriyah
-   Tajwid
-   PAI
-   Aqidah Akhlaq
-   Iqro’
- TK
- SD
- SD
- SMP
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30

2
RABU
1.   Nunung Setiawati
2.   Hasbullah
3.   L. M. Ilyas
4.   Nur Hikmawati
-   Aqidah Akhlaq
- Iqro’
-   Tajwid
-   PAI

- TK
- SD
- SD
- SMP
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30

3
SABTU
1.   Rasipah
2.   Ruslan
3.   Bq. Nikomalasari
4.   Rohiyatul F
-   Aqidah Akhlaq
- Iqro’
-   Tajwid
-   PAI

- TK
- SD
- SD
- SMP
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30
- 04.00-05.30




3.   TPQ  Dusun Erot Daya
NO
MALAM
Guru / pengajar
Mata pelajaran
Tingkatan SD / SMP
Jam
1
SELASA
1.   Hasbullah
2.   Bq. Nirkomala S
3.   Nunung S
-   Aqidah Akhlaq
- Iqro’
-   Tajwid

- TK
- SD
- SMP
- 18.15-20.00
- 18.15-20.00
- 18.15-20.00
2
RABU
1.   Rasipah
2.   Nunung S
3.   Patriyah
-   Aqidah Akhlaq
- Iqro’
-   PAI

- TK
- SD
- SMP
- 18.15-20.00
- 18.15-20.00
- 18.15-20.00
3
KAMIS
1.   Nur Hikmawati
2.   Safwan harfi
3.   Rohiyatul F
- Iqro’
-   Tajwid
-   PAI

- TK
- SD
- SMP
- 18.15-20.00
- 18.15-20.00
- 18.15-20.00
4
SABTU
1.   Hamdi
2.   Ruslan
3.   Hasnawati
- Iqro’
-   Tajwid
-   PAI
- TK
- SD
- SMP
- 18.15-20.00
- 18.15-20.00
- 18.15-20.00

Dari jadwal di atas kamipun dari peserta KKN-PAR melaksanakanya sesuai dengan jadwal yang telah di buat dan Alhamdulillah berjalan dengan sesuai apa yang menjadi keinginan atau harapan dari  masyarakat setempat.


3.      Festival Religius Se-Kalijaga Timur
     Kegiatan festival regius ini merupakan tindak lanjut dari program TPQ Keliling yang kami lakukan di setiap dusun yang ada di Kalijaga Timur. Program ini di rencanakan oleh peserta KKN-PAR dan ditindak lanjuti ketika kami mengadakan rembuk desa yang kami adakan di aula kantor desa Kalijaga Timur. Adapun tujuan dari kegiatan festival religious ini adalah untuk meningkatkan motivasi adik-adik  ataupun para pemuda dan pemudi yang sangat haus  akan motivasi yang akan membuat mereka lebih bersemangat dalam meniti kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Di dalam proses program bina motivasi ini banyak cabang-cabangnya sehingga menghasilkan sesuatu yang luar biasa sehingga kami dari peserta KKN-PAR untuk mengatasi semua itu mengadakan Festival Religius supaya adik-adik dan pemuda ataupun pemudi lebih bersemangat lagi baik dalam belajar maupun bekerja karena tujuan di adakanya festival religius ini salah satunya adalah meningkatkan motivasi yang selama ini kurang baik dalam pembinaan TPQ ataupun kekompakan dalam melaksanakan kemasyarakatan di dusun tersendiri.
Adapun perlombaan yang kami adakan dalam festival religius itu sendiri adalah sebagai berikut:
1.      Lomba cerdas cermat
2.      Futsal
3.      Adzan
4.      Tahfiz ayat-ayat pendek
5.      Karaoke islami
6.      Pidato dua bahasa ( Sasak & Indonesia )
dana yang akan dihabiskan dalam kegiatan lomba festival religius se-Kalijaga Timur ini sekitar Rp 2.600.000, dan dana sebesar itu kami dapatkan dari peroposal, sumbangan pemuda dan uang peribadi dari kantong peserta KKN-PAR, kegiatan ini awalnya kami rencanakan selama dua minggu akan tetapi karena ada beberapa hal sehingga kegiatan festival kami adakan selam dua minggu sampai pembagian hadiah. Dan dari hasil rembuk desa yang membahas tentang recana  program penghijauan dan  Festival religious se-Kalijaga Timur menghasilkan kesepakatan bahwa sentral dari kegiatan festival religious ini adalah di kantor desa, akan tetapi setelah menimbang dan meminta saran dari para tokoh agama dan masyarakat kami ditawarkan untuk mengadakan kegiatan tersebut di Dusun Erot lauk.
Adapun panitia dalam peserta lomba Festival Religius ini adalah kami dari peserta KKN-PAR, pemuda dan pemudi se-Kalijaga Timur. Dari hasil musyawarah kami sepakat bahwa Hasbullah (selaku ketua panitia ), Marhan (selaku sekertaris) dan Agus Irianto  (selaku bendahara). Dan Alhamdulillah kegiatan festival religius ini berjalan lancar sampai selesai.

4.      Pembentukan TPQ
Pembentukan TPQ ini berawal dari keingina dan angan-angan yang telah terpendam dari ketua pemuda Erot Lauk. Melihat dari keinginan pemuda dan masyarakat yang begitu tinggi, maka kami dari peserta KKN berusaha mewujudkan keinginan atau cita-cita yang telah lama terpendam di hati masyarakat.
Tentunya pembntukan TPQ ini tidak semudah membalik telapak tangan, sehinga dengan keinginan yang kuat kami dari peserta KKN mengumpulkan semua pemuda Dusun Erot Lauk untuk kita sama-sama membahas tentang pembentukan TPQ itu secara mendalam. Sehingga dalam rembuk itu kami berhasil dan mendapat ide-ide dan gagasan dari teman-teman pemuda, baik dalam menentukan nama dan struktur kepengurusan TPQ. Adapun nama TPQ yang kami bentuk di dusun Erot Lauk berkat kerjasama dengan para pemuda dan tokoh agama adalah TPQ Darul Haq Erot Lauk.





C.    EVALUASI
      Dari beberapa program yang telah dilaksanakan  tersebut, TIM KKN  PAR  belum sempat  melakukan  evaluasi terkait dengan perubahan prilaku masyarakat. Hal ini dilaterbelakangi  oleh waktu  yang begitu sempit karena  durasi waktu yang  telah ditentukan  oleh  kampus hanya dua bulan melihat perubahann dan  waktu yang dua bulan  itu waktu yang  singkat  untuk melihat  perubahan  masyarakat. Selain itu, evaluasi juga terhalang dengan syaratnya kegiatan masyarakat dan rekan-rekan pemuda serta tokoh masyarakat menjelang masa PEMILUKADA di Lombok Timur dan NTB.

D.    PROGRAM PENDEKATAN  MASYARAKAT
Disamping beberapa program tersebut, ada beberapa program yang dilakukan oleh peserta KKN PAR  sebagai  pendekatan dengan    masyarakat, adapun program  terebut   adalah   meliputi:
1)       Gotong royong  pembangunan  gedung sekolah (madrasah)
2)       Membersihkan  lingkungan, masjid dan kantor desa
3)       Membantu  mengajar di TPQ
4)      Pengadaan Al-qur’an
5)      Menghadiri Undangan Warga
6)      Tahlilan di rumah warga yang meninggal
7)      Ceramah dan Khutbah Jum'at
8)      Pembuatan plang di setiap pos ronda
9)      Pembuatan papan nama disetiap rumah kepala dusun

E.      IDENTIFIKASI    HASIL
          Dari beberapa program yang dilaksanakan berdasarkan alur permasalahan masyarakat, idealnya  tim KKN PAR mengidentifikasi   hasil dari program tersebut   terkait   dengan perubahan perilaku  masyarakat  serta  melakukan beberapa analisa pengaruh dari kegiatan tersebut.
            Akan tetapi   hal tersebut   belum  bisa teridentifikasi Oleh tim KKN PAR  desa Kalijaga Timur karena  terbatasnya waktu  yang hanya dua bulan dan karena peserta KKN PAR segara akan kembali ke kampus untuk  melaksanaakan  tugas  akhirnya  yaitu syarat-syarat strata satu. Dari itulah tim KKN PAR hanya dapat mengidentifikasi perubahan perilaku masyarakat  dalam hal kekompakan pada ada kegiatan gotong royong.
            Hal  tersebut bisa dilihat dalam laporan kegiatan, bagaimana  masyarakat   khususnya kalangan pemuda-pemudi sangat kompak dalam kegiatan gotong royong dan pembersihan lingkungan, hal ini bisa kami lihat kitika ketika ada kegiatan-kegiatan minggu  bersih hamper 99 % para pemuda hadir disetiap hari minggunya untuk membersihkan kampung halamannya. Disamping itu juga kami melihat ketika ada kegiatan gotong royong pembuatan gedung sekolah Marakitatta’limat masyarakat dengan begitu semangatnya bekerja sehingga dengan kekompakan itu pengecoran gedung sekolah bisa rampung hanya dengan satu hari saja. Dan Alhamdulillah dari semua program yang ada bisa kami tuntaskan 100% hanya saja pembentukan TPQ baru 80% berjalan.

F.     KENDALA-KENDALA
1.      Internal
a.       Manajemen waktu tiap-tiap anggota yang berbeda.
b.      Minimnya skill kritis mahasiswa dalam memahami realitas masyarakat.
c.       Rendahnya pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu.
d.      Perbedaan pemahaman metode PAR saat latihan dan di lapangan.
e.       Sebagai peserta KKN tidak maksimal dalam memahami konsep PAR.
f.       Kurang menyatunya persepsi dari anggota.
g.      Masih tingginya sifat egoisme antar-anggota.
2.      Dari Masyarakat
a.       Beberapa masyarakat belum bisa memahami metode KKN priode ini (KKN dengan metode PAR).
b.      Masyarakat masih sangat sensitif terhadap gejolak perpolitikan desa menjelang pesta demokrasi pemilukada.
c.       Ada hegemoni dari beberapa tokoh masyarakat sulit diajak berkumpul dan berdiskusi.
d.      Kurang adanya keberanian untuk mengungkapkan suatu permasalahan.
e.       Paradigma masyarakat cendrung menginginkan sesuatu yang instan, sehingga sulit untuk diajak melakukan sesuatu proses perubahan yang membutuhkan waktu dan tenaga banyak, mereka cendrung menginginkan sesuatu yang konkrit dan cepat.
3.      Dari Panitia KKN
a.       Peran DPL kurang maksimal dalam hal minimnya waktu kunjungan yang dilakukan para DPL
b.      Waktu pembekalan yang sedikit dan kurang efektif.
c.       Penyediaan fasilitas bagi mahasiswa KKN yang tidak memadai dan kurang memuaskan, baik moril maupun materil.




BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari semua pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa permaslahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Kalijaga Timur (berdasarkan skala prioritas) adalah masalah kurang berjalannya TPQ yang ada, tidak adanya TPQ di dusun mereka, remaja atau pemuda desa, kelestarian lingkungan, dan kurangya kesadaran akan pentingnya pendidikan. Selain itu masih ada beberapa permasalahan yang sudah kami identifikasi namun tidak sempat kami laksanakan, karena minimnya waktu dan keterbatasan kemampuan kami.
Adapun yang sudah kami identifikasi namun belum sempat kami pecahkan tentang permasalahan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, pelatihan enterpreuneur untuk meningkatkan skill masyarakat, kemampuan memanejemen keuangan keluarga dan penjagaan fasilitas umum, serta bagaimana mengumpulkan dana untuk membuat kegiatan masyarakat.

B.     Rekomendasi
1.      Kepada Panitia KKN
a.       Segera mengatasi kendala-kendala dari Panitia KKN PAR maupun DPL sebagaimana yang kami sebutkan diatas.
b.      Jika mengirim Tim KKN ke Desa Kalijaga Timur pada periode selanjutnya agar menindakanjuti permasalahan yang sudah kami identifikasi namun belum sempat kami laksanakan.
c.       Alokasikan Dana KKN yang sudah dikeluarkan oleh mahasiswa dengan sesuai dan transparan.
2.      Kepada Pemerintahan (Desa, BAPPEDA, Kabupaten)
1.      Pemerintah desa
a.       Lakukan komunikasi dan kooordinasi yang baik dengan semua kepala dusun serta masyarakat yang ada.
b.      Tingkatkan pembenahan desa mulai dari administrasi, dll.
2.      Pemerintah BAPPEDA dan Kabupaten
a.       Percepat pembangunan sarana pendidikan (sekolah) yang kurang.
b.      Mohon bantuan kepada persatuan/ club sepak bola yang ada dalam hal fasilitas.
c.       Perbanyak dan tingkatkan kualitas tenaga pendidik untuk SMP maupun MTs.
d.      Maksimalkan pemanfaatan dari PLTA Desa Kalijaga Timur dengan APBD yang ada.

           

2 comments:

  1. Sands Casino & Hotel | Las Vegas, NV
    Located within the iconic Las Vegas septcasino Strip, Sands Casino 카지노사이트 & Hotel is within a 15-minute drive of Sands Casino and Sands Convention Center. This 5-star 온카지노 resort

    ReplyDelete